Darsehsri

Cemilan yang pernah hits ini ternyata masih banyak peminatnya, karena pas mampir nemenin teman, ojek online dan pengunjung pun mengantri buat order.

Saya suka sama bihun garingnya, level pedas biasanya pilih yang standar saja. Lain halnya sama pesanan teman saya yang pedas banget buat makaroni dan otak-otaknya, luar biasa bikin kewalahan saking pedasnya.
Selain beli bihun, mie dan otak-otak yang bisa kita pilih level pedasnya, saya juga beli mie lidi, nah kalau mie lidi ini baru pertama kali saya cicipi, ternyata lumayan enak juga.

Kedai minumnya ada di kantin pemuda, satu area dengan beberapa tenant lain. Kedai Cho.Choc paling menonjol dan terkesan paling bersih, staffnya juga standby di dalam kedai, jadi pas beli ngga nyari staffnya dulu kaya tenant lain.

Beli Signature Dark Chocolate (15k), menurut staffnya ngga pakai gula, tapi cukup manis menurut saya. Coklatnya cukup kental, untuk harga 15k, lumayanlah buat menghilangkan dahaga.

Sudah ngga kehitung berapa kali makan disini semenjak warung nasi ampera buka di bogor. Apalagi kalau lagi ngidam sambal dadak dan udang gorengnya, belum ada yang menyaingi menurut saya.

Makan prasmanan untuk satu orang kalau habis 50k udah komplit banget, mulai dari nasi, lauk, sayur, tempe atau tahu, pepes. Sementara lalap dan sambal juga teh hangatnya gratis.

Disini pelayanannnya bagus, yang kurang hanya kebersihannya aja. Terutama area wastafel yang seharusnya bersih, juga piring-piring untuk lalap yang kelihatannya ngga pernah di cuci. Makanya kalau ambil lalap dan sambel, saya pilih pakai piring lauk.

Identik dengan nama beans yang berasal dari pegunungan kerinci, "Blue Korintji" disini berupa brand yang menjual minuman kopi dan non kopi. Mengisi salah satu tenant di area mimicucu, blue korintji posisinya paling depan, ada tempat duduk juga, cukup luas tapi semi outdoor.

Pesan di kasir mimicucu, saya pilih Es Kopi Susu Korintji (15k), ternyata enak, bold dan manisnya pas, saya request less sugar dan less ice. Sepengetahuan saya beans blue korintji tingkat aciditynya cukup tinggi, tapi ini ngga terasa sama sekali, mungkin sudah keredam sama susunya.

Bagi penikmat bakery sudah ngga asing lagi dengan nama Animo, santer terdengar karena cukup difavoritkan banyak orang.
Tempatnya kecil, area parkir juga terbatas, tapi selalu ramai pengunjung keluar dan masuk. Tersedia juga tempat duduk.
Display pastry dan cake ngga besar, tapi variannya cukup banyak.

Beli Es Kopi Susu (18k), cukup kental dan terlalu manis buat saya, kopinya sendiri sebetulnya terasa tapi manisnya juga ngga kalah kencang.

Beli dua pastry untuk di takeaway, Butter Cup (13k) dan Butter Knots (13k), flakky, manisnya sedang dan gurih butternya terasa, untuk produk sebagus ini cukup murah dengan harga masih berkisar di belasan ribu.

Kalau ke pangpol cari kopi, yang paling pertama kepikiran pasti woodpecker, secara kehadirannya dari awal jalan panglima polim terkenal sebagai sentra kuliner. Coffee shop ini ngga besar, tapi selalu menarik perhatian dan cozy menurut saya. Meski kerap ngga dapat parkir karena lahan terbatas, tapi ngga mengurangi niat untuk mampir di lain kesempatan.

Ketika masuk, pasti dihadapkan sama coffee bar yang cukup rendah, berfungsi juga sebagai meja kalau kita pilih duduk di area coffee bar.
Seating area ada di kiri dan kanan coffee bar, tinggal pilih saja mau duduk dimana, kecuali weekend, sedapatnya aja, lol.

Rasa minuman dan makanan tetap sama seperti beberapa kali kunjungan saya sebelumnya, ngga mengecewakan, Mochacinno (40k) cukup strong, didominasi rasa kopi dan sedikit rasa coklat. Pesanan teman cukup creamy, Maple Avocado (45k) dengan gelas tinggi. Sementara pesanan makanan pilih Truffle Cheese Croissant (35k) yang cukup cheesy dan aroma trufflenya strong.

Untuk bisa mampir ke serasa sebetulnya mudah, dekat jalan besar tapi agak repot ketika area parkir tidak tersedia. Jadi harus parkir di area pemukiman yang jaraknya beberapa meter dari serasa.

Tempatnya kecil, hanya tersedia dua meja dan salad bar. Sementara di lantai dua tersedia beberapa meja, sewaktu mau ke atas staffnya bilang lagi dibersihkan area lantai duanya.

Kalau diperhatikan, tanaman yang ada di dalam area resto kurang terawat, beberapa tanahnya acak-acakkan dan sedikit berceceran. Saya pun memutuskan buat takeaway saja.

Karena kurang tertarik sama sayuran yang di display, akhirnya pesan Salad Roll (48k) yang sudsh jadi dan ternyata ini menu vegetarian, jadi tanpa protein. Sayurannya berupa kyuri, paprika, kol ungu, wortel dan selada. Condiments dalam cup terpisah berupa sesame dressing, tapi ada hint jahe yang cukup tajam. Kulit salad roll tipis dan robek-robek. Menurut saya rasa makanan kurang sesuai dengan harga dan kualitas makanannya.