Della Ayu

Aku cobain beberapa menu baru di Little League;
- Spaghetti Seafood Matah, nah untuk Spaghetti Seafood Matah, waktu makanannya datang, wangi fresh sambal matahnya langsung menggugah selera untuk makan! Pas dicoba ternyata sesuai ekspektasi, kematangan spaghettinya pas, dari seafoodnya juga enak, daging udang dan cuminya banyak.
- Spaghetti Bolognaise, ini rasanya enak juga. Kematangan spaghettinya pas, saus bolognaisenya juga enak, dagingnya banyak dan rasanya ga terlalu asam.
- Shirataki Milk Broth, ini enak banget!!! Kuah susunya fav banget.
- Penne Carbonara, menurutku ini agak keras pastanya, tapi rasa carbonaranya enak.
- Aglio E Olio Seafood, yang paling mencolok disini udangnya yang besar! Enak juga rasanya.

Selain menu makanan tadi, aku juga coba hot lattenya, rasanya enak, tipis manis seleraku.

Jadi sesuai namanya Little League ini Coffee Shop dan Bar, selain bisa untuk jadi tempat ngopi dan ngebar, menu makanan disini juga banyak. Tempatnya luas banget, banyak koleksi kendaraan klasik milik ownernya. Ada lantai 2 untuk smoking area. Pelayanan ramah sekali dan sigap juga.

Stuja yang merupakan singkatan dari Satu Jalan, Satu Tujuan adalah “jargon” andalan yang biasa dikenal di komunitas vespa. Pemilik Coffee Shop ini yaitu, Ayu dan Ditto memang punya ketertarikan tersendiri pada vespa.

Stuja Coffee pun berkonsep Kopi Untuk Bumi, sehingga seluruh material yang digunakan dijamin ramah lingkungan, seperti gelas dan sedotan plastik yang terbuat dari jagung. Beberapa kemasan juga menggunakan kaca.

Stuja Coffee ini juga letaknya bergabung dengan Salapan Noodle Cipete. Tempatnya cukup luas, berbentuk rumah seperti di Jawa, di dalam ada banyak seat untuk duduk. Di luar pun disediakan untuk smoking roomnya, dilengkapi dengan kipas, tapi tetap agak sesak karena tempatnya tertutup.

Aku pesan;
Es Kopi Bumi Besar (35k), ini kopi susu dengan kemasan botol besar yang apik sekali. Rasanya dominan creamy dan tidak terlalu strong.
Es Kopi Bumi Kecil (25k), untuk rasa ini sama saja, cuma beda dibentuk botolnya saja yang lebih kecil.

Untuk fasilitas, karena stuja bergabung dengan resto jadi tidak ada wifi milik stuja, yang ada wifi milik resto. Colokan disetiap kursi banyak, kamar mandi ada namun karena letaknya diluar jadi agak kurang bersih.

Resto khas Korea ini ada di MKG 1, letaknya di sebelah Chop Buntut. Tempatnya cukup luas, ada banyak seat disini, setiap seat pun ada kompornya masing-masing yang nantinya dipake untuk masak menunya secara langsung.

Aku pesan;
Bulgogi Dakgalbi (65k), aku pesan yang satu porsi, dipaket ini ada set daging ayam bulgogi, dimasak langsung dipanci yang disediakan, rasanya enak banget! Dagingnya empuk dan rasa bulgoginya meresap sampe ke dalam-dalam.
Fried Rice 2 pax set (120k), ini nasi goreng dengan bumbu khas Korea, jadi agak pedas, ada keju mozzarellanya juga dibawahnya. Selain itu dapet mie juga.

Keseluruhan aku suka makan disini, selain memang makanannya enak dan cukup murah dibanding dengan kompetitornya, cara masak dan penyajiannya yang unik membuat resto ini punya ciri khasnya sendiri.

Semua pelayanannya pun dilatih untuk bisa memasak dan melayani 3 meja sekaligus, jadi ga perlu takut gosong ya😂👌🏻

Setelah terakhir kali datang kesini saat Yuzuki Tea Grand Opening, aku kesini lagi untuk cobain beberapa menu yang sebelumnya aku belum coba.

Untuk tempat tidak ada yang banyak berubah, pelayanan juga masih cepat dan ramah, yang sedikit berbeda mungkin sekarang bakerynya sudah lengkap dan tersedia di displaynya.

Aku pesan;
Cheese Mango (M-38k), ini seperti mango smoothie yang diatasnya ada cream cheesenya. Tapi rasa dan wangi teh berasa banget. Jadi rasanya agak asam, bukan manis ya.
Signature Mixed Fruit Tea (XL-43k), ini pasti menu favorit buat yang suka buah. Isinya ada potongan buah fresh besar-besar yang lengkap banget. Tempatnya juga gede, rasanya enak!
Bobba Cream Cheese Cake (35k), nah ini dessert favorit aku kalau kesini, cheese cakenya lembut banget, fluffy gitu. Bobbanya juga lembut.

Ada resto baru di Kelapa Gading, namanya Yoi Japanese Food, kalau malem ada lampu neon yang nyala di depan jadi keliatan banget dari jalan. Tempatnya sendiri ga begitu luas, cuma ada beberapa seat untuk makan ditempat.

Sesuai namanya, resto ini menjual berbagai makanan ringan sampai berat khas Jepang. Dan harganya aman dikantong jadi ga perlu khawatir.

Aku pesan;
Yakinikudon (35k), ini nasi dan daging sapi diatasnya, porsinya banyak banget! Nasinya banyak, dagingnya juga lumayan banyak, empuk juga dan bumbunya pas ga keasinan.
Ebi Mayo (30k), ebinya empuk semua dan banyak banget dapetnya, mayonya lumayan juga.

Keseluruhan resto ini patut dicoba sih, makanannya enak semua, murah, dan porsinya banyak. Pelayanan juga cukup ramah, tempatnya nyaman, wifi lancar. Buat yang ga bisa makan ditempat bisa order via ojek online.

Gapura 210 ini kalau dilihat dari luar sepertinya kecil, tapi ternyata tempatnya cukup luas. Lokasi alamatnya sesuai nama coffee shopnya, dengan naik tangga sedikit kalian langsung masuk ke ruang smoking areanya, di kiri kalian ada non smoking area dan barnya.

Aku pesan;
V60 (45k), walaupun stock beansnya cuma satu, beans impor dari Gordi tapi aku cukup senang disini ada manual brew. Metodenya hanya V60 dan aku minta disajikan dingin. Rasanya lumayan tipis karena aku minta dingin, dan aku suka. Masih nyangkut diakhir sih, tapi gapapa.
Es Kopi Gapura (22k), ga lengkap rasanya kalau ga ngerasain kopi susunya, ini rasanya creamy banget, cocok buat yang ga kuat atau ga suka ngopi karena rasanya dominan manis banget.

Selain menu kopi, non kopinya juga banyak, cemilan pun lengkap dari yang asin sampai manis seperti cake atau brownis.
Ada kamar mandi disini, wifi lancar dan colokan banyak.

Bangi Cafe ini cukup unik tempatnya, karena penataan kursinya yang diluar tenant, dengan design yang unik juga jadi nyaman buat nongkrong. Ga perlu takut duduk yang jauh dari bar, karena setiap kursi yang diluar dilengkapi bel masing-masing.

Karena ini cafe, jadi ga hanya menjual kopi aja, tapi ada makanannya juga dari cemilan sampai makanan berat. Bangi cafe ini juga sat tenant sama street food festival disebelahnya.

Aku pesan Caramel Macchiato Iced 16 oz (35k), ukurannya lumayan besar jadi terhitung murah, untuk rasa menurutku ini manis sih, lebih dominan rasa caramelnya daripada kopinya. Kembali lagi ke selera masing-masing, aku suka suka aja sih.

Tiap seat disini juga ada colokannya, wifi lancar banget, jadi kalau cari tempat untuk ngerjain tugas juga cocok disini.

Ada resto khusus daging kambing di Kemang. Semua menu olahan daging kambing disini cukup unik karena bisa dipastikan jarang ditemukan di tempat lainnya, karena semuanya resep asli racikan babeh nih!

Beberapa menu yang aku coba itu ada;
Kambing Susu Kemang, Kambing Italiano, Gentong Omesh, Kambing Zaitun Saudi, Nasi Kacau Kambing, Kambing Pedas Bombay, Nasi Goreng Padidi, dll.

Rasanya gimana? Udah ga perlu diragukan lagi, semua dagingnya empuk dan ga ada bau kambingnya lagi. Bumbu rempahnya pun semua pas, beberapa menu yang pedas pun mantap banget!

Kalau ga bisa makan kambing gimana? Ga perlu khawatir! Semua menu bisa diganti dagingnya dengan ayam.

Untuk tempat sendiri sebetulnya ga begitu luas, dan smoking area juga (non ac) jadi memang cocok untuk nongkrong. Wifi dan colokan aman juga disini.

Kopi Wolu ini cabangnya cukup banyak di Jakarta, aku order lewat ojek online yang di outlet Kelapa Gading.

Kopi Wolu punya signature Es Kopi Earl Grey, yaitu es kopi susu gula aren dicampur earl grey (teh), rasanya gimana? Menurutku agak unik sih tapi ngeblend kok keduanya. Jadi ga begitu strong kopinya karena ada rasa tehnya. Ga ketinggalan juga caramel crispnya, aku sih lebih suka makan ini sendiri daripada dicampur ke kopinya. Sepaket itu harganya 22k aja!