Desi A.

Gue ke sini sekitar 6 bulan lalu, pas sabtu malam sama si pacar. 

PLACE & AMBIENCE 
Lokasinya ada di pertigaan jalan Kemang Utara, masih satu area dengan Thirty-three by Mirasari, tepat di seberangnya. Area parkirnya luas. 3K ini terdiri dari 3 lantai, semua ruangan ber-AC, tapi sayangnya tempatnya kecil dan jarak tiap meja berdekatan. Lantai 1 ada 2 meja. Lantai 2 ada beberapa meja. Lantai 3 itu half rooftop, ada beberapa meja di dalam dan ada 2 meja di luar. Waktu kami datang, lantai 1 itu penuh. Lantai 2 ruangannya tertutup, hanya ada 2 orang, tapi mereka merokok, jadi pasti asapnya bakal berputar-putar di situ. Akhirnya kami naik ke atas, ada sekitar 6 orang, merokok juga, tapi setidaknya aman karena ruangannya terbuka. Kami pun pilih duduk di luar. Suasananya asik, bikin lumayan betah ngobrol lama-lama, ada banyak mural, ditambah playlist yang diputar itu lagu-lagunya Kings of Convenience & Maliq, jadi gak berasa ngobrol hampir 2 jam di situ~ Ada beberapa orang yang jamming pakai gitar punya 3K, tapi itu sama sekali gak mengganggu kami, malah menambah suasana baru yang lebih santai. 

FOOD & BEVERAGES 
Di sini pilihan menunya sedikit, tapi harga yang ditawarkan itu affordable untuk ukuran kafe di Kemang, dan semua harga yang tertera di menu itu sudah termasuk tax & service charge. Karena kami kelaparan banget setelah menembus kemacetan JKT, menu yang kami pesan pun cukup beragam:

- Spagheti bolognese (36k): Ini pesanan gue. Porsinya lumayan besar. Disajikan dengan saus bolognese dengan daging cincang yang banyak & mozarella stick. Rasanya enak untuk harga segitu. 

- Fettucini carbonara (36k): Ini pesanan si pacar. Porsinya juga lumayan besar. Disajikan dengan fried meatballs yang begitu dipotong ada lelehan keju yang menggoda~ Rasanya enak dan creaminess-nya pas. Tapi masih lebih enak bolognese gue sih, IMO, ehehe. 

- Ice chocolate (27k): Disajikan dengan gelas berukuran sedang. Rasanya biasa aja, not so special. 

- Ice lychee tea (23k): Gelasnya lumayan besar. Kurang ens. Lychee-nya ada 2, tapi kurang berasa. 

- Potato & meat croquette (22k): Isinya ada 5. Rasanya lumayan enak. Disajikan dengan saus sambal & mustard. Mustardnya asem banget tapi~ 

- Frozen Cafe latte (32k): Tadinya si pacar mau pesan cold brew, tapi out of stock, lalu si barista kasih rekomendasi ini. Katanya sih ini menu baru dan belum ada di buku menu. Jadi pada dasarnya ini adalah cafe latte yang ditambah 1 scoop ice cream, semacam affogato gitu kali yaa. Rasa kopinya sendiri agak asam, tapi perpaduan ice creamnya jadi bikin rasanya unik dan enak. Gue sejenak lupa kalau punya maag akut, dan nyeruput kopi ini 3x, dan kemudian perut gue sebah. :p 

SERVICE 
Yang bikin pengalaman kami makin menyenangkan di sini adalah pelayanannya. Baristanya super friendly. Walaupun kami duduk di lantai 3, tapi mereka tetap sabar melayani dan semangat naik turun tangga untuk mencatat & antar pesanan. Good job, guys!

Gue dan si pacar ke sini hari Minggu, 20 Agustus 2016, untuk redeem voucher free pastry & nachos. Lucaffe ini posisinya ada di pojok, sebelah Sunny Side up. Kafenya kecil, didominasi warna merah, dan jarak antar seat cukup berdekatan. Suasananya yang cukup tenang dan gak banyak pengunjung kontras banget sama setiap sudut KoKas yang gak pernah sepi. 

Kami pesan menu sbb: 

- Giamaica Cappuccino (60k): Ini pesanan si pacar. Gue bukan tukang ngopi dan gak begitu ngerti kopi, tapi cinta banget sama aromanya. Kalau dilihat dari harganya, yes, kopi ini mahal sekali. Tapii, setelah dicobain, aseli ini enak dan worth it! Kopinya sesuai sama selera gue, rasanya cenderung pahit, dan aftertaste-nya gak asam. Ditambah 1 sachet brown sugar jadi mantap. Gue sempat nyeruput beberapa kali, tapi gak ada perasaan sebah setelah minum. Yeeaayy! 

- Hot Chocolate (45k): Waktu sampai di meja, kopi ini masih panas banget. Sesuai namanya, literally HOT, sampai lidah gue kaget :)) Setelah didiamkan beberapa saat, lalu diminum... Duh, ini rasanya enak,  manis-pahitnya pas. Cokelatnya terasa mewah. Totally worth the price! 

- Nachos (55k): Nachos yang porsinya lumayan ini disajikan dengan daging cincang, mozzarella, tomat, dan Bombay. Ada juga saus sambal untuk dipping. Rasanya enak, tapi tomatnya asam bangett. 

- Choco Muffin: Aromanya harum banget, teksturnya padat tapi lembut, manisnya pas, dan enakk. Choco chipsnya cukup banyak. Si pacar sampai doyan banget. 

Harga yang tertera di daftar menu belum termasuk tax 10%. Pelayanannya bagus. Staffnya ramah, sopan, dan sigap banget. Boleh lah kapan-kapan ke sini lagi untuk coba varian kopi lainnya. 

Gue suka interior dan lighting Koi Cafe di West Mall ini, dan ada lumayan banyak seat kalau mau nongkrong di sini. Tapii, antriannya luar biasa panjang. Kalau cuma ngidam "si minuman favorit" sih gue prefer take away di Koi East Mall karena antriannya lebih manusiawi. So far, gue emang baru nyoba Ovaltine Macchiato sih, tapi kayaknya gak akan bisa move on dari minuman ini soalnya harga dan rasanya sebanding banget! Gue selalu pesan yang half sugar (50%) dan less ice. Next time mau coba varian lain deh~ Dan semoga Koi Cafe buka outlet baru, di daerah Selatan gitu :D

Gue suka banget sama cokelat, termasuk Godiva. Harga Godiva yang wow sering membuat gue mikir 2x buat beli, tapi rasanya memang enak banget sih, apalagi yang dark choco. So far Alhamdulillah selalu dapat gratisan sih dari ex boss, jadi gak perlu mikir2 :D 

Sabtu sore setelah nyushi di Gading, gue dan suami pengen minum yang segar-segar. Kami pun melipir ke sini sekaligus mengobati rasa penasaran suami akan chocolixir yang konon katanya enak banget tapi mihil itu~ Yah, sekali-kali gapapa lah yaa... 

Godiva ini letaknya ada di area food hall. Enaknya di sini disediakan beberapa seat, jadi kita bisa duduk-duduk manis sambil tunggu pesanan atau sekedar ngobrol cantik sambil menikmati cokelat. Tempatnya terbuka sih, tapi kami cukup menikmati karena saat itu pengunjungnya cuma kami. 

Kami pesan dark choco chocolixir (70k, incl. tax) dan langsung bayar di kasir. Kalau mau pakai whipped cream, gak ada extra charge kok. Cukup tunggu 5 menit, pesanan kami sudah siap dan diantar ke meja kami oleh staffnya yang ramah. Rasanya? HEAVENLY GOOD! Pahit-manisnya pas banget. Biasanya gue kurang suka whipped cream, tapi ini malah bikin rasanya jadi makin enak dan makin terasa "mahal". Ini adalah salah satu makanan/ minuman yang harganya menguras dompet tapi tidak kami sesali telah kami beli :D

Rabu malam lalu pas lagi ke Kokas sama si pacar dan nyari dessert, gue dan si pacar memutuskan untuk nyobain froyo yang lagi hits ini. Posisinya ada di area Food Society LG, di pojokan dekat Munchies.
Kami pesan yang medium (49k, incl. tax) dengan topping oreo, dragon fruit, dan wild strawberries sauce. Medium size ini udah gede dan pas untuk berdua. Disuruh makan sendirian gue jg sanggup sebenarnya, hahaha. Enak bangeett rasanya. Perpaduan manis & asamnya pas buat gue yang gak terlalu suka makanan/minuman yang terlalu asam. Strawberry saucenya itu enak banget, rasa asamnya pas banget dipaduin sama si froyo, bikin nagih. SI pacar yg biasanya kurang suka buah malah doyan~
Pelayanannya bagus. Tempatnya cukup pewe dan terang benderang. Harganya termasuk pricey memang, tapi sebanding juga sama kualitasnya. Pilihan toppingnya variatif dan "beda" dari tetangga, tapi sayang dikasihnya sedikit :p

Gue dan si pacar ke sini Sabtu lalu, sekitar jam 4 sore. Watt Coffee Kemang ini adalah cabang dari Watt Coffee Senen yang terkenal itu.
PLACE & AMBIENCE

Watt ini letaknya ada di dalam Promenade 20 Building. Kalau dari arah pertigaan Bangka Raya-Kemang Raya, posisinya ada di sebelah kanan jalan. Interiornya bergaya industrial dengan dominasi furnitur kayu dan pencahayaan yang bagus. Ada area indoor yang cukup spacious, dan outdoor dengan beberapa seat untuk yang mau merokok. Waktu kami datang itu masih sepi banget, hanya ada 2 pengunjung yang duduk di luar. Kami pilih duduk di dalam pastinya. Awalnya si pacar pilih seat dengan meja bundar, tapi gak lama kami pindah karena agak goyang mejanya. Gue pribadi sebenarnya lebih suka duduk di pojok dekat kaca di dekat pintu masuk, soalnya terlihat pewe. Tapi akhirnya kami pindah ke meja panjang di pojok, mejanya ketinggian sih buat gue, tapi stabil dan cukup pewe. Playlist yang dimainin itu lagu-lagu instrumental yang slow. Sekitar jam 5an, satu per satu pengunjung berdatangan. Suasana kafe mulai rame, dan playlistnya langsung berubah jadi lagu-lagu upbeat. Kalau ke sini untuk kerja atau ngobrol serius, sebaiknya datang sebelum jam 5 sore deh. :D
BEVs & FOOD

1. Green Tea Latte (36k)

Ini salah satu rekomendasi minuman non-coffee di sini. Rasanya pas buat orang yang gak terlalu suka green tea karena kombinasi pahit-manisnya pas. Tapi buat pencinta green tea kayak gue, ini kurang strong.
2. Macchiato (32k)

Si pacar tumben-tumbenan lagi pengen kopi dengan rasa cukup "sejati", biasanya dia pesan cappuccino, latte, atau mocha. Kali ini dia pilih macchiato dengan biji kopi bali. Pahitnya pas sih, tapi mungkin karena dia pilih kopi bali jadi rasa asamnya greng banget, walhasil gue cuma berani nyeruput 2x, hahaha. Lain kali mungkin sebaiknya kami pilih yang houseblend.
3. Cheesecake (35k)

Teksturnya padat, lembut, manisnya pas, dan gak bikin enek. Untuk harga segitu, rasanya sempurna, wajar jadi best seller! :9
Semua harga yang tertera di daftar menu belum termasuk tax & service charge 15,5%. Mereka juga menyediakan free infused water di bar, fyi.
SERVICE

Semua staffnya ramah, informatif, dan sigap. Good job!
Fyi, di sini ada promo cashback 10% dengan aplikasi papr*ka. Mayan, yhaa~~~~

Sabtu sore lalu, ceritanya gue dan si pacar lagi kompakan flu, dan butuh makanan berkuah hangat dan pedas. Setelah cari tahu kedai ramen halal dengan rating bagus, kami jadi penasaran dan memutuskan untuk ke sini. 

PLACE & AMBIENCE 
Kalau mau ke sini dari arah Blok M, posisinya ada di sebelah kiri jalan, sebelum ACE Hardware, di seberang Guardian. Gedungnya terdiri dari 4 lantai: lantai 1 & 2 untuk restoran, lantai 3 untuk office & musola, lantai 4 gak tau apa. Begitu masuk, kami disambut dengan sangat ramah dan ramai sama semua staffnya. Lantai 1 saat itu cukup ramai, dan seatnya gak banyak. Berhubung posisi dapur ada di situ, jadi suasana jadi lebih ramai dan agak gerah. Akhirnya kami memutuskan untuk ke lantai 2. Syukurlah, di lantai 2 itu cukup spacious, lebih banyak seat, dan suasananya tenang banget karena cuma ada 2 seat yang terisi saat itu. Untungnya lagi, di sini bebas asap rokok~ Kedai ramen ini menurut gue cenderung bernuansa Jepang modern dan diisi dengan playlist musik instrumental Jepang. Di sini ada musola kecil untuk karyawan di lantai 3. Musolanya lumayan gerah dan seadanya banget sih, tapi lumayan daripada gak ada sama sekali. Satu yang disayangkan dari tempat ini, yaitu toiletnya, rada jorok, jadi gue cuma numpang wudhu di situ. 

FOOD & BEVs 
Semua harga yang tertera di daftar menu belum termasuk tax & service charge 15%. Waktu tunggu sampai pesanan kami dihidangkan sekitar 15 menit. Inilah menu yang kami pesan: 

1. Gyoza Panggang Pedas (31k) Isinya 6 pcs. Rasanya lumayan enak menurut kami, si pacar sampe mau nambah, haha. Tapi shoyu-nya asin banget, jadi untuk mengimbanginya kami harus tambah bubuk cabe. 

2. Karaage (29k) Isinya 5 pcs, dihidangkan dengan salad+saus yang unik dan mayo. Dagingnya padat dan tebal. Rasanya standar aja, 11-12 sama ayam goreng tepung pedas di luar sana. 

3. Toripaitan Miso Telur (62k) Ini pesanan gue. Kuahnya benar-benar kental. Toppingnya ada chasu ayam, telur puyuh, sawi, rebung, daun bawang, telur ayam, bawang goreng, dan nori. Gue tadinya berharap telurnya setengah matang, tapi yang datang 2/3 matang, but it was okay. Kaldunya enak & rich banget, asinnya pas. Mi-nya kenyal, lembut, dan padat. Tapi emang dasarnya gue suka ramen pedas, jadi gue tambahin buanyak bubuk cabe & chilli oil. Sayangnya, chasu ayamnya overcooked, jadi gue limpahin ke si pacar. Porsinya yang gedhe banget membuat gue kekenyangan & minta bantuan si pacar untuk habisin. 

4. Toripaitan Ekstrim Pedas (61k) Ini pesanan si pacar. Toppingnya ada chasu ayam, telur puyuh, sawi, rebung, daun bawang, bawang goreng, dan nori. Yang unik dari ramen ini adalah potongan lemon untuk menambah kesegaran rasanya. Selain itu, sambalnya gak langsung diaduk pas disajikan, tapi ditaruh di pinggir, jadi si empunya bisa atur sendiri selera pedasnya. Kaldunya gak sekental Toripaitan Miso dan cenderung lebih berminyak, tapi menurut gue rasanya lebih maknyus! 

5. Ocha (9k) Warnanya hijau pekat. Dari rasanya sih kayak pakai teh hijau bubuk, tapi rasanya enak, dan free refill~ 

SERVICE 
Semua staffnya ramah, informatif, dan sigap.

Yeeaayy, akhirnya kesampaian juga mampir ke HKC~ Setelah sering lihat review yang ok tentang Baked Rice-nya HKC yang katanya menyaingi Mozaru-nya Z*nbu, akhirnya gue dan si pacar sempat juga melipir ke sini Sabtu malam lalu. 

PLACE & AMBIENCE 
Tempatnya terbagi jadi 2 area, dalam dan luar. Berhubung itu malam minggu, jadi pengunjungnya rame, tapi untungnya masih ada beberapa seat yang kosong di dalam. Gue suka desain interiornya, jarak tiap seat yang gak terlalu berdekatan, dan kaca besar di dalam yang membuat resto ini terkesan luas. Menarik! Tapi menurut gue volume musiknya agak terlalu keras ya. Tapi overall gue lumayan betah sih ngobrol di sini sejam. 

FOOD & BEVs 
Promo Combo Package yang ditawarkan di sini sungguh menggoda kami. Jadi di sini ada pilihan Combo Individual atau Combo Group (untuk 4 - 6 orang). Berhubung namanya promo, pilihan menu yang termasuk paket itu pun terbatas. Kami akhirnya pesan 2 porsi Combo Individual seharga @60k (main course rice/noodle + dimsum + minuman). Inilah yang kami pilih:

 - Chicken Chop Yam Baked Rice: Pesanan datang sekitar 10-15 menit, lumayan cepat. Porsinya pas, sedang lah. Topping mozarella-nya menggoda, tapi kurang melimpah sih menurut gue, apalagi buat si pacar yang gila keju, hahaha. Butter Rice-nya pas, gak bikin enek. Chicken chopnya enak banget! Well-seasoned, juicy inside, quite crispy outside. Tapi sayang ada sedikit rasa amis di toppingnya, ada saus warna keabu-abuan gitu, entah itu apa, tapi untungnya gak banyak. 

- Prawn Dumpling with Mayo: Biasanya gue gak begitu suka fried dimsum, but it was good! Isian udangnya gak pelit, dan gak begitu berminyak. 

- Siew May: Dihidangkan panas-panas dan fresh setelah si Baked Rice disajikan. Isinya ayam dan udang. Yes I know, makanan darat & laut memang gak boleh dimakan bersamaan, tapi maafkan aku, sekali-kali boleh lah yaa, ini enaakk soalnya~ :))) 

- Iced Lemon Tea: Niatnya sih pesan minuman ini buat menetralisir lidah setelah makan gurih-gurihan, tapi ternyata yang dipakai bukan lemon, tapi lime. Langsung perih deh lambung saya. :( 

Overall, dengan total harga setelah tax jadi 140k berdua, it really was a good deal! Next time mau coba Seafood Mushroom Baked Rice-nya aah~ 

SERVICE
Staffnya banyak, cekatan, dan ramah.

Toodz House ini lokasinya di Jalan Cipete Raya. Kalau dari arah Fatmawati, Jalan Cipete Raya itu tepat di seberang Lotte Mart (dulunya D'best Fatmawati). Toodz adanya di sebelah kanan, berseberangan dengan Sophie Authentique. 

Konsep Toodz ini sebenarnya rumah yang dijadikan kafe (rumahnya ada di belakang kafe), jadi suasananya homey banget, bikin betah berlama-lama. Ada 3 area di sini: Outdoor area, indoor smoking area, dan indoor no smoking area. Berhubung no smoking areanya full (cuma ada 3 seats), dan tersisa 1 seat di indoor smoking area, akhirnya gue pilih di situ aja. Untungnya jarak tiap seat itu agak berjauhan, jadi cukup aman dari paparan asap rokok. Musik yang diputar cenderung slow, dekorasinya vintage-vintage lucu gitu, lightingnya agak temaram, terus ambience-nya warm banget, wajar banget banyak yang betah ngobrol & ngerjain tugas di sini. 

Oke, sekarang kita bahas makanannya. Gue pilih menu best sellernya, yaitu Carbonara Rice yang Breaded Dory, si pacar pesan Sirloin Mushroom Penne. Untuk minuman, gue pesan Lychee Lemon Tea, si pacar pesan Lemon Tea. Rasanya supeeerrr! Carbonara Rice-nya perfect, creamy-nya pas banget, dory-nya juga fresh. Porsinya pas buat orang yang makannya gak banyak. Sirloin Mushroom Penne-nya juga enak, mushroom sauce-nya pas banget, tapi si pacar ngeluh "Coba pakai tenderloin, pasti mantap, gak alot kayak sirloin", haha. Minumannya segeeerrr banget, asamnya mantap banget, bae-bae deh ya yang punya sakit maag. :p 

Di sini toiletnya bersih banget. Dan.... gue terpukau banget sama mushollanya. That was the most beautiful musholla I've ever seen! Hahaha norak yee gue. Mereka benar-benar serius banget mikirin konsep kafenya, bahkan musholla pun bisa bikin pengunjungnya betah berlama-lama. Great job! 

Harga makanan & minumannya affordable, rate-nya di bawah IDR 50k. Harga yang tertera di daftar menu semuanya sudah termasuk tax & service charge. Service-nya juga excellent. You guys really deserve 5 stars! 

Aand, we will definitely come back for more! ;)

"Selamat datang kembali di HolyRibs!", begitulah sambutan ramah dari seorang bule dengan Bahasa Indonesia berlogat kebarat-baratan waktu gue dan si pacar masuk ke salah satu jaringan resto milik Chef Afit ini. Sepertinya doi stakeholder di sini juga, soalnya ikut turun tangan bantu para staff menyiapkan hidangannya. HolyRibs ini buka mulai jam 5 sore, tapi katanya kalau Sabtu-Minggu buka juga sekitar jam 11-1 pm untuk lunch. Untungnya pas kami datang kemarin jam 7 malam, masih ada seat yang tersisa, jadi bisa langsung masuk, dan dapat seat dekat kitchennya. 

PLACE & AMBIENCE
Dulunya tempat yang dipakai HolyRibs ini adalah Loobie Lobster. Lokasinya dekat sama Mangia, tepat di sebelah Sam's Strawberry Corner. Tempatnya kecil & kalau week-end waiting listnya rame! Jarak antar-seat itu berdekatan. Gue suka interior dan dominasi warna coklatnya. Tapii, gue kurang suka dengan mejanya, kecil banget dan bikin gak leluasa bergerak. Sebenarnya ambiencenya asik, tapi karena waitlistnya panjang setelah kami, jadi ya harus sadar diri, selesai makan pulang. 

FOOD-BEVs & PRICE
Kita bisa pilih varian wagyu atau US ribs, short atau back ribs. Di sini ada menu steak juga kok. Kami sempat bingung mau pesan apa, lalu staffnya merekomendasikan paket combo back ribs untuk sharing. Ok, kami pesan itu dengan 2 lemon tea. Setelah menunggu sekitar 20 menit, pesanan kami datang juga dengan porsi yang... astaga ini kolesterol gede banget! 😱😂 Jadi isi 1 paket itu ada 4 bones (900 gram US Prime), 2 mashed potato (bisa pilih fries juga), chicken leg, spiral sausage, coleslaw, dan saus bbq. 1 porsi itu bisa sharing untuk 2 atau 3 orang, unless you're Obelix 😝 
Chicken leg-nya enak, kulitnya sedikit crispy & dagingnya lembut. Spiral sausagenya enak banget! Lalu beralih ke ribs-nya. Menurut gue daging yang nempel dengan tulang itu memang enak banget, dan paling enak dimakan pakai tangan kosong sebenarnya, biar ada sensasi finger licking, ehehe. Dagingnya soo tender sampai bisa lepas sendiri dari tulangnya, tasty & juicy, and not too sweet. Si saus bbq itu memang pas banget buat jadi penyeimbang rasa, karena menurut kami dagingnya terasa agak pahit kalau gak pakai sausnya. Tapi sayang sausnya kurang banyak ya. Coleslaw atau salad kolnya pas banget untuk menyeimbangkan gurihnya hidangan lain. Dan, aku selalu suka mashed potatonya Chef Afit, pas banget! Lalu, lemon tea-nya pun pas banget kadar manis-asamnya, jadi bisa menghilangkan rasa enek setelah banyak makan gurih-gurihan. Tapi kemudian, gue kekenyangan & akhirnya si pacar yang menghabiskan ribsnya, hahaha. Dari semua makanan yang kami makan itu, kami merogoh kocek 242k (included tax & service charge 13%). Reasonable yaa, kak~ 

SERVICE
Gue suka bangeeettt sama pelayanannya. Semua staffnya friendly, cekatan, dan informatif! Dan kemarin saking kekenyangan-nya, gue jadi lemot, dan gak sengaja ninggalin HP gue di meja. Tapi kemudian salah satu staffnya lari ngejar gue buat kasih HP gue itu. Merciii, c'etait tres gentil 😆