Fannie Huang||IG:@fiehuang

Ini salah satu restoran yang udah lama jadi wishlistku karena fasadnya yang menarik. Eksteriornya yang bernuansa Eropa klasik terlihat menarik, sedangkan interiornya bernuansa modern.

Untuk seating areanya ada di lantai 1, 2, 3 & Mezzanine. Setiap lantai memiliki konsep yang berbeda. Di lantai 1 ada 2 private area dan area makan non private yang tidak terlalu luas, namun ambiencenya lebih tenang.

Di lantai 2 lebih luas dan ada barnya. Di lantai 3 cocok buat yang mau minum alkohol bareng teman karena suasananya ramai + ada DJ juga kalau malam.

Selain itu ada area Mezzanine yang mampu menanpung maksimal 18 orang dengan minimum order Rp. 5 juta.

Aku mencoba :

×. Appetizer

1. Spicy Edamame (Rp. 40.000)

Edamamenya empuk, namun sepertinya harus dicicip kulitnya. Taburan bubuk cabenya ada di bagian kulit, namun aku makan biji kacangnya & nggak terasa pedas sama sekali.

2. Tori Nanban (Rp. 75.000)

Ini salah satu menu favoritku di Nara. Ayamnya empuk, juicy (namun nggak watery) & renyah. Saus nanbannya beneran enak, rasanya creamy, sekaligus asam segar.

3. Smoked Salmon with Nori Crackers (Rp. 85.000)

Norinya renyah dan gurih dengan potongan salmon asap yang segar. Ada sedikit rasa pedas dari wasabi.

×. Main Course :

1. Short Rib Robatayaki (Rp. 275.000)

Entah karena teksturnya atau karena lama difoto, teksturnya agak keras dan sulit dipotong. Seasoningnya manis karena pakai sweet soy sauce, namun ada rasa gurih dari caramleized onion.

Ada beberapa bagian lemak yang gurih, cocok buat kalian yang suka lemak sapi.

2. Tan Tan Ramen (Rp. 150.000)

Ramennya kenyal dan rasanya terap enak meskipun di makan lebih dari 20 menit sesudah difoto.

Kuahnya sedikit creamy, agak pedas, sekaligus gurib dan agak manis dari seasoning daging cincangnya.

Ini pertama kalinya menemukan caisim sebavai topping ramen dengan harga di atas 50 ribu dan surprisingly ternyata cocok juga buat menetralisir pedas gurihnya.

3. Wagyu Kakuni Don (Rp. 235.000)

Nasinya menggunakan nori dengan onsen egg yang creamy, lembut dan melted. Telurnya enak karena sama sekali nggak amis.

Potongan daging wagyunya besar, empuk dan gurih Selain itu dagingnya agak berlemak, cocok buat yang suka daging sapi dengan lemak tebal.

4. Aburi Wagyu Pizza (Rp. 180.000)

Dari semua menu yang aku coba, ini menu yang paling kusuka. Crustnya tipis, renyah namun nggak gosong.
Di atasnya ada potongan sapi wagyu yang di-torch.

Daging sapinya empuk dan gurih. Di bawahnya ada saus creamy gurih.

×. Dessert :

1. Mille Crepe (Rp. 85.000)

One of my favourite dessert ♥️ Mille crepenya lembut & krimnya ga terlalu tebal.

Selain itu ada crumb yang wangi adonan & es keim vanilla yang nggak over sweet. Malahan es krimnya membuat mille crepenya jadi less sweet.

2. Creme Brulee Cheese Cake (Rp. 85.000)

Aku suka tekstur kuenya yang nggak overly creamy. Rasanya sedikit asin gurih dan teksturnya padat.

Selain itu ada vanila gelato yang membuat dessert jadi nggak kering & menetralisir after taste cheese cake.

Butterman merupakan salah satu brand dari Bali. Sebetulnya, ada cabang lain yang bakal buka di Jakarta, yakni Grand Indonesia. Namun rupanya cabang Senopati beroperasi duluan.

Tempat ini baru menerima dine in tanggal 9 Desember nanti, namun bisa take away sejak 2 hari lalu.

Bakery ini juga menyediakan seating area indoor maupun semi outdoor dengan jendela kaca dan AC. Buat menunya juga ada minuman coffee & non coffee, ada ice maupun hot.

Buat menunya ada berbagai jenis, mulai dari croissant, egg tart, sampai eclair. Buat take away juga nggak ada additional charge buat kemasan.

Aku mencoba :

1. Financier (Rp. 25.000)

Suka banget sama rasa & teksturnya. Adonannya wangi , moist & terasa banget butternya. Di atasnya ada potongan mixed berries.

Manisnya juga pas & ukurannya lumayan besar. Ini super worth dibanding harga.

2. Butter Croissant (Rp. 28.000)

Jujurly, cari butter croissant yang butternya kerasa + nggak sekedar wangi doang itu susah. Aku udah sering nyoba butter croissant & jarang banget nemu yang sesuai preferensiku.

Namun aku beneran suka croissant di sini. Padahal aku makan dalam kondisi nggak hangat, namun teksturnya masih renyah, flaky & kerasa butternya.

Rasa butternya nggak cuma di permukaan, di bagian dalamnya juga terasa.

3. Almond Croissant (Rp. 40.000)

Almond croissantnya ada 2 pilihan; coklat & marzipan. Aku pilih yang marzipan & rasanya juga beneran enak banget.

Aku makan croissant ini besok paginya sesudah semaleman taruh di ruang ber-AC. Croissantnya masih buttery, padahal ini croissant pakai isian almond.

Marzipannya manis & croissantnya gurih.

4. Madeleine (Rp. 10.000)

Ini recommend buat yang suka lemon. Butternya wangi, tekstur empuk & ada rasa lemon.

Somehow, rasanya juga agak gurih.

5. Choco Eclair (Rp. 45.000)

Tertarik beli eclair ini karena tinggal 1. Ukurannya besar & menurutku worth banget dibanding harganya.

Isian coklat di dalamnya beneran full & isiannya dark chocolate yang rasanya bittersweet.

Rasa kulit eclairnya gurih & di atasnya ada sejenis coklat yang teksturnya kenyal & chewy mirip gel (gelatine?)

Starbucks cabang Metropole terletak di lantai dasar & lokasinya nggak jauh dari pintu masuk Metropole.

Buat seating areanya ada yang indoor & outdoor. Seating areanya juga terbaagi menjadi 2 area yang terpisah. Pemesanannya di pintu sisi kanan. Di pintu sisi kiri cuma ada seating area, namun ada sofa bersandaran.

Kali ini saya berkunjung buat redeem rewards gratis minuman & untungnya pelayanan tetap ramah.

Saya mencoba :

1. Coffee Frappucino Grande (IDR 49k)

Ini salah satu minuman favorit saya. Manisnya pas & segar. Kalau mau lebih ada flavour, bisa tambah cinnamon & chocolate bubuk.

2. Ice Chocolate Grande (IDR 60k)

Saya beli ini pakai voucher buy 1 get 1 temen, harganya jadi cuma 30 ribu. Ini pertama kali nyoba minuman chocolate di Starbucks dan ternyata enak.

Manis ya pas & ada butiran coklat di setiap tegukan. Ini beneran worth dibanding harga.

3. Starbucks Holiday Cookie (IDR 16k)

Ternyata rasanya enak juga. Tekstur cookiesnya renyah, namun nggak seret & ketik digigit agak empuk.

Rasanya agak mirip kue Jan Hagel tanpa almond (?) & aya suka banget ♥️

Ini salah satu kedai yang bertahan lama di foodcourt LTC Glodok. Kedai es ini udah ada dari jaman aku sekolah dulu & harganya ga terlalu naik.

Sekarang harga esnya Rp. 13.000 & ada 3 pilihan rasa pas aku datang ; durian, vanilla & cempedak. Isiannya ada kacang merah, kajang hijau & tape.

Aku mencoba :

1. Es Cempedak & Vanilla

Rasa esnya beneran enak, manisnya juga pas. Rasa cempedaknya beran enak & wangi karena pakai buah cempedak asli, bukan esens.

Es vanillanya agak mirip es doger & tapenya manis + legit.

Karena ada urusan, saya mampir ke food court LTC Glodok. Rupanya sudah ada banyak perubahan dibanding kali terakhir saya berkunjung saat saya SMA (sekitar 2014 - 2015).

Dulu, ada banyak komputer dengan free internet. Lalu ada supermarket Giant. Waktu SD saya sering belanja di sana. Sekarang tidak ada lagi.

Di food court ada beberapa kedai yang sudah ada sejak saya SD. Namun berhubung saya kepengen bakmi, saya langsung tertarik mencoba bakmi ini karena Tirta Lie approved.

Saya mencoba :

1. Bakmie Ayam + Es Teh Tawar (Rp. 28.000)

Bakminya berukuran kecil, dengan tingkat kematangan yang pas.

Saya suka karena mienya tidak terlalu kering, namu juga tidak.super berminyak. Mienya gurih meski tidak memakai minyak babi. Saya menambahkna lada dan jadi semakin lezat.

Sayur dan ayamnya pun segar. Sayurnya renyah, tidak kuning dan tidak pahit. Ayamnya juga empuk dan gurih meski dimakan begitu saja.

Untuk kuahnya bukan jenis yang super gurih, namun rasa kaldunya tetap terasa.

Saya kurang suka makan bakmie dengan disiram kuah karena rasa asli bakmienya jadi tersamarkan. Saya suka kuahnya karena rasanya ga terlalu asin sast dimakan begitu saja.