Fannie Huang||IG:@fiehuang

Ams&Dam merupakan salah satu kedai kopi yang sempat ada di wishlistku. Berhubung aku dan teman pengen WFC, kami akhirnya mampir ke kafe ini.

Kafenya tidak terlalu luas namun cukup nyaman. Ada banyak stop kontak dan bahkan ada jendela kaca yang nyaman buat kalian yang datang sendirian.

Untuk seating areanya ada yang indoor & outdoor. Area outdoornya tidak kalah cantik, namun aku nggak sempat foto.

Dari segi pelayanan sebetulnya ramah dan responsif. Kami duduk 5 jam dan nggak ada staff yang bolak-bakik ngangkat piring. Bagi kebanyakan tempat, mungkin itu standar pelayanan. Namun bagi kami yang ingin duduk lama, kami kurang nyaman kakau staff gercep ngangkat piring karena serasa 'diusir'.

Sekitar jam 2 siang, mendadak ada suara konstruksi yang cukup keras. Ada suara bor dan ketuk-ketuk gitu. Suaranya sangat keras di indoor karena masih terdengar meski aku pakai headphone.

Untungnya, staff sangat responsif. Temanku mau online meeting & menanyakan tempat yang nggak terlalu berisik, lalu disarankan di area indoor yang ada di luar kafe. Nggak lama, suara bor dan ngetuk-ngetuknya berhenti.

Untuk menu di sini ada beberapa main course dan cemilan. Selain itu ada paket promo. Buat menu tertentu udah include ice tea jadi sekitar 60 ribuan.

Aku mencoba :

1. Bitterballen

Yang ini cemilan pesanan temanku yang aku icip. Isiannya lumayan besar. Rasanya lumayan creamy gurih dengan saus mustard.

2. Poffertjes (IDR 40k)

Kalau yang ini pesananku. Rasanya lumayan juga. Poffertjes dibalur gula bubuk dengan melted butter sebagai pencelup sehingga rasanya jadi lebih gurih.

3. Ice Americano

Sebelum mampir ke sini, temanku yang udah pernah ke sini duluan nginfoin kalau kopi di sini ga terlalu kenceng. Karena khawatir bakal ngedapetin latte yang too milky, aku pilih menu aman.

Ternyata memang benar. Ice Americanonya nggak terlalu pekat rasa kopinya, namun nggak sampai watery. Meski diminum dalam kondisi perut kosong pun oke.

4. Nasi Kuning Manado + Ice Tea

Nasi kuningnya lumayan gurihdengan isian berupa potongan cakalang suwir. Selain itu ada acar yang asam segar sebagai pelengkap.

Telurnya melted dan bagian kuningnya tidak super amis.

Untuk es tehnya enak. Tehnya wangi dan rasanya pekat

Udah lama banget nggak beli CFC & kebetulan ngelewatin pas ke stasiun Tanah Abang. Berhubung mamaku kepengen, aku akhirnya beli seporsi buat sharing berdua.

Aku mencoba :

1. Paket Astaga 2 (Upgrade ke Dada) (IDR 35k)

Sepaket isi nasi + ayam + minuman. Pilihannya ada teh Pucuk Harum, air mineral & coca cola. Aku pilih teh pucuk.

Lalu buat ayamnyanada extra charge 2k kalau mau yang dada.

Sayangnya raaa ayamnya sangat mengecewekan. Aku tidak akan membandingkan dengan KFC atau McD, namun bahkan dibandingkan dengan ayam Hisana yang lebih murah pun masih kalah enak.

Dagingnya memang tidak berair dan cukup empuk, namun rasanya hambar. Tidak cuma itu, bahkan rasa tepungnya juga hambar. Benar-benar tidak ada rasa sama sekali.

Sebaiknya rasa ayam diperbaiki dari segi seasoning
.
.
Untuk pelayanan, staff sangat ramah dan responsif. Sayang sekali rasa ayamnya sungguh tidak enak.

Beli cakwe yang satu ini karena kagi buy 3 get 1. Harga per pcsnya cuma 10k, namun cakwenya cukuo besar. Dibanding pas aku beli di cabang Alam Sutera dulu, harganya malah turun.

Aku mencoba :

1. Cakwe

Cakwenya enak dimakan begitu aja. Pas masih panas cakwenya renyah, gurih dan empuk. Setelah 1 hari pun cakwenya masih empuk, nggak keras sama sekali.

Rasa cabenya cenderung asam segar dengan rasa pedas dan sedkit gurih.

2. Kue Kacang Merah

Kuenya renyah dan empuk dengan isian kacang merah.

Penasaran sama brand fried xhicken yabg satu ini & akhirnya aku pesan via delivery.

Aku mencoba :

1. Nasi Sayap Ayam

Nasinya pulen dan aromanya mirip nasi KF*. Ayamnya lumayan banyak dagingnya & tepungnya crispy. Rasanya cukup gurih.

2. Nugget

Nuggetnya renyah, namun rasa dagingnya nggak terlalu terasa. Masih dimaklumi karena harganya affordable.

Namun ada aroma ayam yang wangi.

Tertarik mencoba bakery yang satu ini saat berkunjung ke Artha Gading. Lokasinya ada di dekat eskalator.menuju Diamond yang fiakses dari dalam mall.

Untuk memunya ada berbagai jenis roti dan ada kue. Harga rotinya lumayan pricy dibanding roti sejenis. Harga start from 10 ribu+.

Aku mencoba :

1. Coffee Bun (IDR 17k)

Mencoba roti ini karena penasaran. Rupanya rasa butternya cukup.strong & banyak. Mamaku yang kurang suka.kopi malah lebih suka.ini ketimbang Roti B*y dan sejenisnya.

Menurutku ini lebih dominan buttery. Kopimya kurang berasa.

2. Moccha Roll (IDR 17k)

Rasanya oke.jugam Bolunya cukup lembut dengan krim mocha yang rasanya light.

3. Risoles (IDR 12,5k)

Penasaran karena ukuran risolesnya terlihat besar. Isian risolesmya palai ragout. Aku suka ragoutnya, namun kalau sedikit.lebih gurih akan lebih enak.

Kulit risolesnya cenderung renyah.

Burgreens merupakan salah satu kedai vegan yang memiliki beberapa cabang di Jakarta. Sebelumnya saya pernah berkunjung beberapa kali sebelum pandemi & sekarang mencoba lagi.

Dibanding dulu, sekarang ada pemurunan harga. Burger yang dulu sekitar 60 ribu+ menjadi 50 ribuan saja.

Saya mencoba :

1. Crispy Chicken Burger (IDR 55k)

Porsinya sangat mengenyangkan. Bunnya besar dan cukup empuk dengan isian timun, kol ungu, tomat dan crispy meatless burger.

Tepungnya renyah dan gurih. Dagingnya terbuat dari bahan nabati.Selain itu juga disajikan saus sambal yang cukup pedas.

Sayang, burgernya agak terlalu keringn buat saya. Mungkin kalau ada saus akan lebih enak. Ini bukan kali pertama ssya menikmati burger vegan, sehingga saya ngeh kalau burger vegan bukan berarti harus kering. Atau mungkin memang sengaja kering biar kerasa crunchy?

Burger wajib dimakan pakai sambal. Otherwise, rasanya beneran plain.

2. Ice Tea Tawar (IDR 25k)

Rupanya es teh disajikan dengan chia seed. Gelasnya besar dan tehnya segar. Harga masih tergolong standar.

Kemarin siang saya memutuskan kulineran bakmi di kawasan Kelapa Gading dan tertarik mencoba bakmie ini karena ratingnya di atas 4 di aplikasi Pergi Kuliner.

Lokasinya ada di kawasan Boulevard Raya dan tempatnya ber-AC, cukup nyaman untuk ukuran restoran bakmi.

Saya datang sekitar jam 11 siang dan kebetulan sedang kehabisan ayam rebus. Saya mencoba :

1. Bakmie Babi Spesial Porsi Besar (IDR 53k)

Saya makan seporsi & sharing berdua ibu saya karena kami memang ingin mencoba bakmi lain. Seporsi berisi sauuran, babi charsiu, babi panggang, babi cincang, chu yiu cha (minyak babi goreng) dan sayur.

Unuk bakmienya saya mencoba bakmie halus. Bakmiemya cukup kenyal meski ada sedikit yang menggumpal.

Sayangnya, rasa bakmienya sendiri kurang memuaskan. Tidak ada aroma minyak babi yang wangi dan rasanya pun cenderung hambar meski sudah diaduk.

Kebetulan, saya tipe yang akan makan bakmi tanpa tambah sambal, kecap, dsb biar tahu rasa asli bakmienya. Saya nggak akan tambah apapu kecuali kalau rasanya memang kurang.

Saya sendiri akhirnya menambahkan kecap asin. Namun kecap asinnya cenderung asin, bukan asin gurih.

Namun untuk rasa toppingnya enak. Saya rasa justru kelezatan bakmi ini terletak pada toppingnya. Seluruh babinya tidak ada yang berbau maupun alot.

Rasa daging charsiunya manis dan bumbu ngohiongnya terasa. Sedangkan babi cincannya pas perpaduan manis dan gurihnya.

Babi panggangnya juga enak. Daging empuk, gurihnya meresap dan rasanya tidak sekedar hambar. Kulitnya lumayan renyah dan tidak terlalu berlemak.

Minyak babi goreng (cu yiu cha)nya renyah, gurih, terasa minyaknya yang gurih. Saya suka karena potongan tidak terlalu besar dan tidak berbau tengik.

Rasa kuahnya juga sangat enak. Rasa gurihnya pas dan wangi daun bawang.

Menurut saya, rasa bakmienya sendiri perlu ditingkatkan. Namun seluruh topping dan kuahnya sudah memuaskan, cita rasa sebaiknya dipertahankan.

2. Lo Han Kuo (IDR 7k)

Harga sangat terjangkau. Segelas hanya 7 ribu saja dan gelasnya juga besar.

Saya suka karena lo han kuonya tidak ditambah gula dalam jumlah banuak sehingga tidak super manis. Cocok sekali buat meredakan panas dalam.