Fensi Safan

Salah 1 makanan favorit kuliner malam orang2 Surabaya.
Dulu waktu jaman kuliah, bela2in ke sini padahal ruamenya minta ampun dan rumahku Sidoarjo.

Sebenarnya sih biasa, hanya nasi putih dengan lauk bumbu bali, lauknya pun telur rebus, tempe, tahu dan daging. Tapi yang bikin kangen itu sama pedesnya.
Ini di fotoku seporsi 21k.

Seingetku sih sudah beda atau aku lupa ya dengan rasanya, lebih enak yang dulu dan gak semerah ini dulu, tapi masih suka soalnya habis makan kepedasan bingung cari minum hahahahaha

Kalo mau ke sini, parkirnya di depan gang kemudian jalan masuk. Tempat makannya kecil, di pinggiran gang.
Berhubung pandemi tidak disediakan tempat.
Jadinya take away aja deh.

Tempatnya ada yang outdoor, indoor.
Tempatnya adem, nyaman sih.

Nyobain:
ES KOPI MUKA
manisnya pas, ada pait2 coklatnya terasa. Enak..
Sayang kudu cepet dihabisin, karena es batunya banyak nanti jadi encer.

ES KOPI VIETNAM
aduh ini zonk, manisnya kebangetan. Seperti minum es susu kental manis, kopinya tidak terasa
Setelah saya biarkan agak lama ternyata tambah aneh, jadi es susu yang encer.
Parah ini.

Menurutku ya biasa sih enaknya, bukan yang enak banget.

1 porsi piring kecil @30k

Cumi Goreng Tepung : tepungnya kriuk2 dan tidak terlalu tipis/tebal, tidak berminyak, makannya dicocol saos sambal.
Enak nih dibuat cemilan.

Kerang Mentega : kerangnya sudah dikupas dan dimasak mentega, bisa request tingkat kepedasannya.
Kalo ini enak dimakan sama nasi hangat.

Penasaran cendol ini dari dulu tapi belum sempet cobain.
Berhubung masa2 pandemi ini, menu yang disediakan cuma original dan santan.
Kata mbaknya itu yang best seller.

Cendolnya gak kenyal, gak keras, ini yang kusuka.
Manisnya juga gak terlalu, pas buatku.
Jadi gak eneg.
Yang original, kata mbaknya pakai susu.

Pelayannya ramah juga.

Sayang cup gelasnya terlalu tipis, gak enak aja kalo jalan2 sambil pegang gelas ini.

Kebetulan hari ini ada promo buy 2 get 1 free.

Porsinya banyak nih mienya, apalagi yang spesial, ada yong tahu, siomay dan bakwannya..
Mienya enak juga kok, kematangan pas cuma kalau aku perlu tambahan sedikit garam dan merica.

Bakwannya halus, enak polll...
Siomaynya besar dan enak..
Yong tahunya juga enak..
Gorengannya gede, renyah dan isinya full daging.
Kuahnya bening dan rasanya biasa.

Murah juga nih harganya.

Tapi untuk tempat sederhana ya, kelasnya depot.

Suka sama tempatnya, kecil tapi homey.
Nyambung ke barbershop prima sebelahnya.
Jadi enak, suami potong rambut, saya nongkrong cantik sambil ngupi.
Ada ruangan juga khusus untuk yang perokok.

Ada 1 aja yang meja panjang dengan sofa untuk 3 orang. Sofanya juga sudah aus sih, kayaknya perlu ganti.
Lainnya meja2 kecil untuk 2 orang lah.

Coba
- Kopi V60 : pilih kopinya yang La Anuna, rasa after tastenya - asem dan ada bau2 seperti buah, agak wangi2.
- Es kopi susu rayuan kelapa: kopi susu plus kelapa muda menurutku.
- Strawberry Cheese Cake : bayanginnya enak. Ternyata kurang bisa dibilang cheese cake. Dominan strawberry, yang terlalu artificial.
Creamy tapi kurang cheese.

Duh gak bisa berkata banyak kalo makan ini, baksonya enak, gorengannya enak.
Tahunya ada 2 goreng dan putih, yang goreng tidak ada isinya dan yang putih ada sedikit adonan isinya.
Apalagi bakso kasarnya enaaaakkkk...
Harganya murah juga..
Tapi harus sabar antrinya..

Ambil bakso sendiri, dan ini dinilai kejujuran karena setelah makan baru bayar tadi kita ambil apa saja.

Sayang siomay dan gorengan yang bunga habis.