Frendy Lim

saya suka sushi. tetapi bukan jenis yang menggunakan banyak suas dan hanya memggunakan salmon. di sini saya sangat suka jenis ikan banyak, rasanya fresh, harga cocok. karena suka banyak jenis jadi pesan chirashi sushi dan salad. ada tambahan a la cart unagin dan ikura. salad di restoran jepang kalau ud pake sesame saus udah juara plus ikan yang di campur jadi tambah texture dan rasa yg gk banyak di western restoran.

nabe itu sebenernya kuah kaldu juga yang di masak dengan daging dan sayur. yang bikin beda lebih ke bahan kaldu yang di pake. biasanya di jepang sudah 1 pot bukan seperti makan hotpot dengan saus. tapi indonesian suka saus, its ok. rasa mantep, kaldu konbu dan shoyu, 1 sisi lagi colagen (kuah ayam) . bahan" di sini enak, tidak ad instruksi masak yang harus di ikuti. yang penting sesuai selera. cocok untuk selingan hotpot

untuk dimsum instant ini tempatnya. cepat, panas, buka sampai malam saat sudah lepas covid. tapi jujur saya pribadi kurang suka untuk rasa. karena dia makanan instant yang udah premade dan rasanya uda campuran, hakao ud gk berasa udang, somay babi dan udang ud gak jelas, mie standart. kaki ayam ok. yah untuk makan iseng siapa yang nolak kalo panas" pas tengah malem

makan protein, karbo yang clean, dpt extra telor dan nugget. steak ayam paha biar berasa. mungkin agak gosong ya di foto. tp rasa ok. saos bisa pilih 2. personal fav black paper and mushrooms. servis cepat, makan enak.

yak yg mau irit atau mau romantis 1 bagi 2 minumnya. di sini tempatnya. untuk harga acceptable. gk harus makan. minum pasti menarik" biar gk bosen. rasa ok, hari itu pesen green tea yakult. minumnya ampe malem. ngobrolmya gk kering".

karena tidak kerja daerah sudirman, kita mampir pas weekend dan sempat datang tapi tutup. ini restoran yang ada di kanting kantor, dengan harga restoran yang lumayan. banyak yang bilang enak sampai ngantri. untungnya saya tidak. untuk rasa chinta ramen memang flavorfull. ini jenis yang di rebus dengan waktu lama tetapi kuah bening dan harus diperhatikan agar tidak merusak rasa. untuk tantan mian rasa pedas jepang itu tidak seperti makanan Indonesia tetapi cukup untuk merasakan kuah ramen yang pekat juga. mienya ada 2 jenis. lurus dan keriting, saya pribadi lebih suka keriting karena membawa kuah (dikit) saat dimakan. mungkin menurut saya overrated untuk rasa

gayanya makanan jepang itu dia ada display fake food yang kaya real food di situ lah saya tertarik untuk makan. menunya japanese western food. kita coba pescatora seafood dan salmon wasabi. saya suka wasabi dan di kombinasiin di pasta itu menggugah selera. rasanya pedas dan segar, untuk seafoodnya di kasih salmon slice dan mushrooms. rasa enak, salmonnya di bantu bakar biar berasa. pastanya empuk tidak aldente. minum fruit tea nya sangat seger karena banyak campuran dan saya yakin ad juice yg dicampur tapi tidak tertebak

ini restoran india yang sudah koleb sama org chinese tapi rasanya mantep, indianya dapet, chinesenya gk kalah. di sini menunya banyak banget. maaf lupa foto. menu andalan pasti briyani sama chicken curry. wajib makan lebih dari 2 orang karena tradisi india mungkina makan selalu rame porsinya besar taoi worth it.

awalnya mau coba red velvet lain selain toko favorite. di sini katanya tergolong enak. rasa masih ok tapi entah kenapa toko sebelah emg gk bisa move on. karena ud sore juga kita pesan pasta pesto (di menu baru mungkin) dan tomato base, orechiette. rasanya fresh banget beda sama pasta yg premade. kenyal tebal dan saosnya nempel, bukannya cair.