Micwengeneral B

SUDAH HARUM, MANIS PULA. ● Harum Manis merupakan salah satu memori saya 10 tahun yang lalu. Pertama kali saya mengetahuinya melalui majalah Jakarta Java Kini. Dan saya pernah merasakan pengalaman makan soto betawi yang cukup menyenangkan di sana.

Kini lama sudah tidak ke sana, maka beberapa waktu yang lalu saya rewrote kembali Harum Manis yang terletak di Apartemen Pavilion, Sudirman ini. Tempatnya masih seperti dulu, nyaman, agak gelap, dan mirip - mirip Blue Elephant yang sayangnya kini sudah bangkrut.

Saya seperti biasa memesan soto betawi disana, dan satenya. Sotonya kini mahal, dahulu hanya 50 ribuan kini 80 ribuan, namun untungnya sotonya masih enak seperti dulu. Satenya sendiri nikmat, terutama sate wagyunya. Satenya dihargai 235 ribu.

Hidangannya walaupun kini menjadi mahal namun juga semakin berkelas. Oh ya, Harum Manis berdampingan dengan restoran Cassis, dimana mereka berdua segrup.

Saya juga pernah ke Cassis, saat pernah sekali Harum Manis renovasi. Namun, saya belum mau mengulas Cassis, kelak mungkin. Karena, bagi saya saat ini, mengulas Harum Manis saja sebagai saudaranya sudah cukup membuat perasaan saya menjadi harum, dan manis! 

AFUNG = A FUNG (BAKSO)? Salah. Rumus matematikanya salah.

Apa yang betul?

Saya memang suka terpeleset antara Afung dan A Fung. Afung jualan soto betawi di Puri Indah, sedangkan A Fung itu gerai bakso (ya saya suka bakso uratnya). Dua - duanya luar biasa.

Nah, kali ini saya mau ngarang Afung, atau nama lengkapnya Soto Betawi Afung. Tempatnya bersih walau tidak ada AC (AC kayaknya di lantai 2nya).

Namun, itu tidak penting. Pelayanannya pun tidak penting, karena ok - ok saja. Sotonya baru penting, terutama soto santannya yang luar biasa dan suwiran ayamnya yang masif. Pelengkapnya pun penting, apalagi risol dan perkedelnya yang begitu garing.

Tapi, paling penting adalah acar bawang dan percampurannya dengan soto. Wah! Acarnya super renyah! Acarnya juga banyak dan melimpah! Menggoda saya! Wah!

All in all, rumusnya yang betul yakni soto + acar bawang = jurus pamungkas.

Mutlak.

PECENONGAN MENGGURITA BERKAT MARTABAK 65A. ● This is one of so many reasons why we encountered PergiKuliner.

Ada satu gerai martabak yang sudah saya sambangi sejak 2003an, namanya Martabak Pecenongan 65A. Lokasinya sebelum pertigaan yang ke Jl. Batu Tulis. Dialah pelopor martabak ovomaltine - nutella - toblerone (kalau tidak salah), martabak ovomaltinenya benar - benar masif (160 ribu).

Namun, tanpa ovomaltinepun, martabak manis polosnya saja sudah luar biasa wangi, legit, dan halus. Bahkan, tanpa perlu saya buka boksnya martabaknya sudah tercium. Luar biasa!

Martabak telurnya juga lebih dari lezat (yang bahkan saya suka menggadonya bersama acar dan nasi). Kulitnya bahkan lebih garing dari pangsit gorengnya Bakmi GM. Martabak jamurnya juga luar biasa wangi!

Tempatnya lebih mengarah ke kios jika diperhatikan dari depan, dari dulu.

In summary, tanpa perlu membahas martabaknya, membeli martabaknya sejak 2003an sudah cukup menjadi alasan saya untuk ingin mengarangnya selangit mungkin, lebih dari batas di PergiKuliner.

Martabak simpel dan cantik yang tercinta!!!

CAFE ONE BENAR - BENAR JUARA PERTAMA DALAM MENGGOMBAL SELERA SAYA ● Welcome to my official story in PergiKuliner. Sebagai pembuka dari semua cerita yang akan saya share di PergiKuliner, saya dengan senang hati ingin menceritakan salah satu restoran hotel favorit saya, Cafe One, The Park Lane Jakarta.

Jadi, The Park Lane sendiri memang sudah saya kunjungi bertahun - tahun, sejak 2006an. Restoran all day diningnya yang bernama Cafe One terletak tepat selantai dibawah lobby hotel Park Lane. Restorannya sepi, santai, dan rileks, walau lantainya belum menggunakan karpet.

Saya bertahun - tahun sangat menyukai kreasi bakminya, semua rotinya, dan kuenya. Semua menu breakfastnya juga sangat menggoda.

Namun, tidak sampai itu saja, Cafe One juga selalu semakin berusaha keras dalam menggoda saya. Saya malam ini kembali buffet dinner di sana ditengah kemacetan di wilayah Casablanca, hidangannya semakin lebih mengejutkan saya lagi.

Malam ini, saya mendapat beef brisket, spaghetti marinara, beef malbi, ayam cabai hijau, mi bakso, opor ayam, tiramisu, cake pandan, chocolate mousse, es krim, dan churros, semuanya luar biasa beringas! Sebelumnya saya juga pernah mencoba sup buntut dan pacah daging di sana, hebat pula. Sangat mengesankan!

Buffetnya juga dihargai dengan sangat masuk akal. Dengan harga 250 ribu nett per orang, buffet di salah satu hotel di Sunter bahkan lebih mahal daripada Cafe One/Park Lane dengan pilihan yang lebih sedikit daripada Park Lane.

All in all, seperti halnya saya menandai Cafe One sebagai cerita pertama, Cafe One benar - benar juara pertama dalam kontes kuliner buffet bagi saya.

Enjoy reading, my viewers!