Micwengeneral B

Retry Eaton di sebelah Foodhall, Kebon Jeruk.

Kali ini, kabar buruknya, saya mendapati wonton saya asam! Abnormal. Kuahnya juga agak bland.

Namun, kwetiau gorengnya memang masih menggoda, sih. Saya kali ini membeli kwetiau goreng singapore-nya, isinya ada lapchiong dan udang. Lapchiong-nya cukup manis. Pelengkap taugenya juga cukup banyak.

Dan, setelah saya amati, ternyata berlawanan dengan update saya sebelumnya, Eaton ini ramah disabilitas! Terdapat jalur khusus kursi roda dan troli bayi.

Info lainnya dapat dilihat di update sebelumnya. Overall, Eaton jauh lebih membuat saya menyantap kwetiaunya, memang, ketimbang pelengkap wonton-nya itu.

IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

Perihal Wendy's di perbatasan Neo SOHO dan Central Park, tempatnya sih sepi. Ramah troli pula. Stacker burgernya juga juicy seperti halnya cabangnya di Senayan City.

Namun, chicken strips-nya jelek. Bahkan lebih parah daripada chicken strips A&W. Untungnya, potato carbonara dia lumayan creamy, saya suka ada tambahan jamur iris dan daging cincang di kentangnya itu.

Burgernya total dengan set jadi 61 ribu, belum pajak saja. Potatonya 38 ribuan, chicken strips-nya 19 ribuan.

Chicken strips-nya itu walau murahpun, itulah woe-nya. Sekaligus, memperjelas identitas Wendy's yang memang lebih keren di burgernya ketimbang komponennya yang lain.

IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

Bakmi GM di Mall Of Indonesia bersebelahan dengan Sukiya. Saya memesan nasi gorengnya, siomay goreng, dan pangsit kuahnya, nasi gorengnya banyak dan manis enough. Siomaynya garing. Ya, mirip - mirip saja dengan cabangnya di tempat lain (seperti biasa).

Namun, saya sedikit terdiam sejenak, ketika menyadari mangkuk pangsit kuahnya sedikit kurang bersih (tidak licin ketika saya meraba mangkuknya).

Ada juga Go Katsu di foodcourt Plaza Senayan. Katsunya sih garing, namun daging ayamnya menurut saya sedikit kurang rasa.

Seharusnya di Go Katsu ini saya beli katsu nabenya. Lebih enak seharusnya, apalagi saya pernah membelinya di cabang Grand Indonesia.

Remboelan di Central Park ini adalah outletnya yang baru. Jadi, saya menghabiskan kegiatan malam saya kali ini di sana.

Letaknya dekat Chapayom. Interiornya banyak sekatan, ada lesehan, bangkunya mayoritas sofa, namun sayang lantainya agak bernoda. Remboelan sana lebih ramah disabilitas, namun kalau troli bali harus ditaruh di luar. Padahal dia lagi tidak penuh.

Hidangannya saya pilih lumayan banyak macam kali ini. Ada udang goreng mayones, galantin seperti biasanya cabang lain, lalu timlo juga, dan bihun goreng.

Udang gorengnya garing. Namun masih daging udangnya masih sedikit anyir. Timlonya agak lebih tawar, enakan cabang lain.

Untungnya galantinnya masih meaty seperti cabang lain. Namun, sausnya perasaan saya kali ini agak pelit, cabang lain saus galantinnya banjir. Sausnya cenderung asam namun sedikit manis juga. Bihun gorengnya good.

Udang gorengnya dihargai 82 ribu. Totalnya 370 ribuan begitu, tax & servisnya 18.25 persen.

Sayangnya, di sana ada rounding bill. Teh panas di Remboelan sana juga nggak refill. Nasinya sedikit pula. Reservasi online juga nihil aksi terhadapnya.

Saat pembayaran, Remboelan Central Park ini juga lucu. Saya menggunakan ATM, terus saya dibilang sama pelayannya harus ke kasir. Nah, saat saya di kasir, saya lihat dengan jelas mesin EDC ATM-nya wireless.

Heran, malas dibawa ke meja atau apa. Mungkin mesinnya hanya satu, ya. Bingung saya.

Untung saja, hidangannya masih terang benderang. Sebab, servisnya itu nggak demikian.

IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk

Kegiatan kemarin, saya beli roti kaya seharga 70 ribu untuk 2 bungkus, di Ya Kun Kaya Toast, foodcourt Plaza Senayan. Tidak ada servis charge, ya, di sana.

Namun, lapisan srikayanya tipis menurut saya, nggak tebal. Padahal, rotinya lumayan renyah.

Overall, miskin srikaya. Nggak kaya kamu, Ya Kun.

Saya melakukan kegiatan mencoba brownies di Haagen Dazs cabang Pluit Village kali ini, sayang sekali saya tidak tahu harganya namun, informasi yang saya ingat, totalnya 184 ribu dan servisnya 8 ribu lebih sedikit. Kemungkinan, tax & servisnya 15.5 persen. No rounding sih tadi.

Brownies-nya sih tadi decent, namun teksturnya sedikit kasar. Pemanfaatan cokelatnya lumayan kaya. Pelengkapnya saus cokelat, dan tentu saja, es krimnya dia. Saya pilih vanilla. Es krimnya milky.

Overall, brownies-nya not perfect, namun saya suka kombinasi brownis klasik seperti ini.

IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk

Kemarin saat di foodcourt Plaza Senayan, meja saya terdapat siomay buatan Duta. Katanya 45 ribu siomaynya.

Siomaynya bland. Nggak begitu gurih. Seperti kebanyakan tepung, saus kacangnya juga kurang legit.

Overall, Duta masih perlu belajar lagi untuk bisa menjadi duta besar, mungkin.