Siang ini saya mampir di restoran betawi. Namanya gerobak betawi, yang pasti ini bukan gerobak abang - abang. Berhubung sudah lama gak makan gulai, saya memesan gulai kambing. Pas awal disajikan, aromanya membuat gairah makan saya memanas. Rasanya pun juga enak. Benar benar membuat saya menghabiskan sampai ke akar akarnya. Saya si merekomendasikan makanan ini bagi yang ingin berkunjung tapi rekomendaai saya tidak untuk orang yang punya tekanan darah tinggi...
Hari ini saya makan di restoran di central park. Pas masuk, semuanya terlihat nyaman. Apa lagi lihat menunya, bahasanya asing n gak bisa dipahamin. Harganya juga standar restoran di mall, mahal - mahal - murah. Di sana saya memesan spring paella marinera katanya si cocok untuk makan rame2,minimal bertiga. Berhubung saya sedang berdua dan berpikir hemat, saya memesan menu tersebut. Setelah datang, porsinya wah banyaknya. Sayangnya, rasanya biasa aja. Malah semakin lama saya makan, semakin lama saya kehilangan gairah untuk menghabiskan makanannya. Kenyang, hanya saja agak memaksakan banget untuk ngabisinnya..
Saat saya sedang asik bermain di mal ciputra. Saya mampir ke salah satu restoran korea di sana. Namanya samwon express. Saya berharap ada menu favourite saya disana. Sayangnya menu yang saya harap tidak tersedia. Di sana memesan sundubu jigae. Dari menu tersebut, yang enak itu kuahnya, tapi sayangnya isinya gak banyak. Dagingnya kecil - kecil dan lebih banyak tofunya. Ini recommended kalo mau pake nasi. Bukan karena nasinya enak tapi enak makan nasi kalo dicampur kuah sundubu jigae.
Kali ini saya makan nasi cobek. Awalnya saya berpikir nasi disobek, ternyata nasi yang digoreng pake sambel. Ini bukan nasi goreng, tapi beneran nasi sambel. Saya bilang si enak. Cuma tidak recomended untuk dicoba lebih dari sekali karena lebih terasa sambalnya.
Saya mau cerita nih, tentang pengalaman hari ini. Dateng ke restoran di senopati. Tempatnya berasa anak muda berandal. Dinding - dindingnya itu dibuat seperti dinding di pojok jalanan yang rusak dan tidak terurus. Di sana saya memesan curry chiken rice. Saya pikir saya akan disuguhi nasi, kuah kari, dan ayam. Sayangnya itu diluar imajinasi saya. Makanan yang saya pesan itu bentuknya nasi goreng dengan bumbu "kari" dan ayam mirip sajian ayam katsu. Rasanya si standar, sayangnya harga melebihi perkiraan. Hingga akhirnya, pajak + service seluruh makanan yang saya pesan dengan teman - teman kayak beli makan 1 porsi di sana.
Kali ini saya mau berbagi cerita di restoran ramen genji. Tempatnya di tanjung duren. Suasananya enak. Pas untuk makan siang. Di sana saya memesan chiken namset. Pinginnya ramen, cuma lagi gak mau aja. Saya mau kasih kesan bagus, cuma susah karena yang bagus cuma tempatnya doang. Harganya juga gk keterlaluan. Cukup untuk makan - makanan biasa. Yang cukup wah itu minumannya. Di sana saya minum ice coffe. Lumayan lho, cuma sebelas ribu. Ada ice creamnya juga. Kalo saya boleh saran si, mending beli ice coffenya aja. Murah dan rasanya lebih baik dari makanan yang saya pesan.
Hari ini saya mau berbicara ramen yang saya makan. Saya makan tori ramen yang ada di Tsurukamedo, tanjung duren. Nama tempatnya aja agak belibet. Untungnya ramennya juga enak. Enak si gak enak2 banget, tapi kalo mau nyoba yang beda, bisa dimulai dari ramen yang saya makan. Kebetulan lagi ada diskon. Jadi gak rugi dan ngenyangin.
Hari ini saya mampir di sebuah cafe kawasan greenville. Cafenya bernama 19th avenue. Cafenya unik, mirip seperti garasi. Dalamnya yang terkesan bar membuat cafe ini pantas untuk didatangi para anak muda. Di sana saya memesan 19th Avenue fried rice, singkatnya nasi goreng. Lauknya komplit, dari telur, seafood, dan ayam. Sayangnya rasanya biasa banget, malah terasa sedikit asin. Gak recommended pokonya. Untungnya saya pesan milkshake coklat, jadi rasa enaknya bisa didapat dari milkshakenya.
Dimsum, awalnya si bikin penasaran. Kalo kata temen saya si itu gak jauh beda sama siomay. Entah berhubung lagi all you can eat, saya masuk ke restoran bamboo dimsum. Secara tempat penyajian si biasa aja. Berhubung saya sudah memesan dimsum all you can eat, semua menunya sudah tersaji dan siap dimakan. Tapi beberapa kali mencoba saya makan menu yang disajikan, lidah saya bingung, mana yang bisa saya makan sepuasnya. Batin saya si mending siomay dijalan, 50000, banyak, enak, dan sebanding.
Restoran steak gunting, dari namanya saja bikin penasaran. Ternyata beneran pake gunting. Pastinya bukan gunting dapur, guntingnya khusus untuk motong steak. Unik banget karena baru steak ini saya motong daging pake gunting. Untuk makannya saya memesan rib eye. Ngarepnya bisa dapet rasa unik. Ya…tapi gthu….cuma guntingnya doang yang unik. Rasanya biasa aja, sama dengan steak – steak pada umumnya.