Lia Harahap

Dulu kupikir di Koi cuma bisa dine out, ternyata ada juga semacam kafenya. Jadi kita bisa duduk sambil menikmati minuman. Sayangnya tempatnya gak memuat banyak. Harus gantian dengan yang lain. Tapi masih lebih banyak dibanding outlet lain yang cuma nyediain 2 meja aja.

Menu favoritku di sini udah pasti Ovaltine Macchiato. Manisnya pas dan rasanya susu banget. Cocok buat yang gak suka coffee atau tea.

Udah lama gak beli Momoiro. Kali ini beli Chizu buat bawa pulang. Ternyata mereka gak buat yang original di sini.

Yang cheese rasanya lembut. Ada sedikit rasa manis krim di dalamnya.

Udah lama gak makan di sini ternyata tempatnya udah lebih modern. Pas makan saat weekday juga nyaman karena tidak banyak orang.

Untuk pesanan selalu pesan menu andalan yaitu Mie Baksonya yang bukan jamur. Rasanya pas dan bumbunya benar-benar khas.

Kali ini coba beli bakso frozennya juga. Ternyata enak. Udah dapat 10 bakso plus 2 sachet bumbu kuahnya.

McD ini terletak di komplek Sedayu City perbatasan Kelapa Gading dan Cakung. Bisa drive thru dan tersedia parkir juga. Terdiri dari 2 lantai di bawah sudah ada mesin pesan otomatis. Di lantai dua lebih luas dan ada area bermain anak serta area outdoor.

Ke sini selalu pesan McFlurry dan juga menu promo McD. Yang terbaru, favorite keluargaku ice cream cone black.

Jangan kaget kalau melihat harga steak di Joni Steak ini. Karena harganya benar-benar terjangkau dan lebih murah dibandingkan dengan restauran steak lainnya.

Walaupun harga murah, jangan ragukan rasanya. Untuk Tenderloin Steak Impor 200gr (IDR 62.000,-) yang saya pesan, dagingnya benar-benar mudah dipotong dan gampang dikunyah. Rasa saus black peppernya membuat kerongkongan sedikit panas, tapi rasanya enak. Menu ini juga disediakan dengan pilihan side dish mashed potato/french fries dan sayuran. Kalau porsi makan biasanya tidak banyak, saya rekomen untuk memesan dengan ukuran 100gr saja. Karena ukuran 200gr benar-benar besar.

Menu Sirloin Steak Impor 200gr (IDR 60.000,-) adalah pilihan yang pas bagi penyuka daging sapi dengan lemak. Pilihan saus mushroom juga membuat rasanya semakin enak. Daging ketika dipotong dan dikunyah dengan sangat mudah.

Sebagai makanan kecil, dapat memilih Garlic Bread (IDR 8.000,-). Selama ini kita mengira kalau Garlic Bread itu merupakan potongan roti perancis yang dipanggang. Ternyata kalau di Joni Steak bukan menggunakan roti perancis yang bulat itu, tapi roti yang sedikit lebar seperti roti tawar.

Saat pertama kali makan, saya langsung suka sama rasanya yang crispy ketika digigit. Rasa garlic-nya juga terasa enak.

Garlic Bread (IDR 8.000,-) ini cocok untuk dimakan sebelum makan hidangan utama. Satu menu terdiri dari 4 potong.

Untuk suasana di Joni Steak ini kurang private. Karena areanya tidak terlalu luas, tapi meja dan kursi di-set sangat dekat antara satu dengan yang lain.

Tapi untuk pelayanan cukup baik. Saya hanya perlu menunggu sekitar 5-10 menit untuk makanan sampai di meja.

Biasanya kita makan donut seperti ada yang kosong di dalamnya dan terasa tidak mengenyangkan. Lain halnya dengan Mister Donut. Donut yang memiliki berbagai macam variasi ini cukup tebal dan tidak terlalu manis.

Saya paling suka Mochido atau Mochi Donut yang kenyal seperti Donut. Atau coba Old Fashion Donut yang bentuknya ternyata terinspirasi dari donut jaman dulu yang bentuknya tidak bulat sempurna seperti donut jaman sekarang.

Berbeda dengan coffe shop lainnya, kopi susu Cafe Au Lait yang hot di sini dapat di-refill. Pas kan untuk menemani makan donut kita

Awalnya saya tidak terlalu suka dengan Ketan. Namun tidak disangka saat mencoba Ketan Susu dari Ketan Susu Cilandak ini, ternyata saya sangat menyukainya. Dari ketiga pilihan rasa, saya memilih Ketan Susu Srikaya (IDR 25.000,-). Perpaduan susu, ketan, dan srikaya yang pas tidak membuat rasanya terlalu manis. Pas untuk disantap sebagai dessert.

Selain Ketan Susu, saya juga mencoba Mie Godok Nyemek (IDR 30.000,-) sebagai menu lunch. Sayangnya saya kurang menyukai Mie Godok ini karena terasa hambar. (FYI, saya tidak menyantap makanan dengan sambal, jadi saya prefer masakan yang sudah ada rasa dari bumbunya). Mungkin akan terasa lebih nikmat kalau ditambahkan bumbu lain.

Saya juga mencoba Ketupat Sayur Medan (IDR 27.000,-) yang sangat recommended. Bumbunya sangat enak dan terasa nikmat di lidah.

Lokasi resto tidak jauh dari jalan utama dan jalan masuknya juga dilalui angkutan umum. Tempat ini sangat cocok untuk dijadikan tempat makan bersama keluarga karena suasananya yang santai, nyaman, dan kekeluargaan. FYI, jika tidak tahan panas lebih baik cari tempat duduk yang dekat dengan kipas angin. Karena konsep ruangannya terbuka

Selama ini saya hanya pernah makan makanan yang dipanggang dan direbus dalam panci terpisah. Pernah kebayang gak kalau ternyata dua jenis masakan yang beda cara memasaknya ini bisa disatukan?

Kalau belum pernah lihat, tidak ada salahnya mencoba salah satu tempat makan yang berada di Komplek Cafe Tenda Wisma Gading Permai yaitu, Lum Dee Thai Charcoal BBQ.

Masakan seperti Ayam Lada Hitam (IDR 15.000,-) dan Sapi Manis BBQ (IDR 18.000,-) dipanggang di pan bagian atas. Lalu untuk sayuran seperti Pok Choi (IDR 7.000,-) dan Telur Ayam Mentah (IDR 3.500,-) bisa direbus bersama kaldu yang sudah dididihkan.

Sebagai penambah rasa, jangan lupa coba saus yang disediakan dari Lum Dee. Saus terdiri dari dua macam, yaitu yang satu dengan saus plus ulekan bawang putih. Dan satunya lagi saus yang sama, namun lebih pedas. Kedua saus ini mengingatkan kita pada Sambal Bangkok dan juga saus sambal jika kita makan udang rebus di tempat makan Seafood.

Karena makan di tempat makan asal Thailand, jadi harus coba minuman Thai Milk Tea (IDR 12.000,-) yang manis dan enak.

Saya tidak terlalu suka dengan kopi, karena rasa pahitnya. Saat pertama kali memesan, saya langsung tanya ke Barista menu apa yang harus saya pilih. Selain Milk Based Latte, ternyata saya disarankan juga untuk mencoba Iced Americano.

Saat pertama kali minuman datang, tidak terlihat seperti minuman dingin. Karena tidak ada es sama sekali, bahkan minumannya diberikan latte art segala.

Untuk saya yang tidak suka kopi pahit, bantuan Brown Sugar mampu mengubah pahitnya kopi ini menjadi manis. Dan ternyata saya suka sekali

Untuk dekorasi, saya suka sekali dengan interior yang simpel namun hangat. Sayang sekali ruangan kecil ini tidak dapat menampung banyak orang. Tempat ini cocok untuk minum kopi sendiri sambil baca-baca buku.

Sering kali saya merasa dianak tirikan jika pergi ke gerai minuman yang menjual menu kopi sebagai menu utamanya. Minuman cokelat yang hanya saya bisa minum terkadang rasanya hanya sekedar susu cair dan es saja.

Namun berbeda dengan Calidoca yang menyediakan menu minuman cokelat yang dibuat dari cokelat beneran. Berikut beberapa menu yang saya coba:

Frozen Cookies n’ Cream (Large Rp 31.000,-)
Minuman ini terasa lebih banyak rasa cokelat karena dari Dark Chocolate. Remahan Cookies n’ Creamnya hanya ditabur di bagian atas. Cocok untuk penyuka minuman yang manis.

Frozen Cookie (Rp 28.000,-)
Frozen Cookie rasanya lebih mirip seperti menu Cookies n' Cream pada gerai resto lain. Menu ini lebih terasa cookies-nya.

Caramel Waffle Cone (Rp 28.000,-)
Lebih terasa seperti rasa vanila, dan juga ada rasa cone yang memang cone-nya juga di blend bersama minumannya.

Hot S’moresmallow (Large Rp 31.000,-).
Menu ini dihias dengan cantik layaknya minuman kopi dan ditambah dengan marshmallow di bagian atasnya. Cocok untuk penyuka minuman manis

Chemex (House Blend Rp 60.000,-).
Chemex diseduh dengan kertas penyeduh kopi yang sedikit lebih tebal pada sebuah teko kaca yang dipanaskan. Ada rasa pahit di awal saat diminum, sisanya di tenggorokan dan di perut tidak meninggalkan rasa pahit.

Untuk tempatnya kurang nyaman jika ingin yang lebih private. Menu makanan juga belum ada, tapi sepertinya akan disediakan dalam waktu dekat.