Nintia Isath Fidiarani

Tempat yang cukup banyak table, tapi ga nampung untuk banyak orang juga, kesalahan kesini pas jam makan siang mungkin. Kalo minuman cepet banget penyajiannya, kalo makannya buset dah sejam ada kali baru datang, itupun oake acara tolah toleh kanan kiri siapa yang datang duluan tadi dan tanya ke servernya yang seabrek buat nanyain orderan nomor meja saya. Diuji kesabarannya dan akhirnya tu makanan ke luar juga, untungnya makanannya enak jadi agak ketolong rasa jengkelnya. Disajikan panas ,spagetinya banyak, ikannya besar dan nasi rempahnya juga tasty, seafoodnya ga amis, disajikan bersih dan rapi.

Kalo rasanya amburadul udah pasti emosi di tempat ni, hahaa.

Cuma yang kurang recommend itu minumannya, entah ga ada yang enak, ga mantep, kebanyakan air.

Harga yang cukup affordable untuk makan siang, karena ini stall tutup jam setengah 5 sore. Ayam gorengnya emouk, ayam bakarnya juga resep, ada pula tahu dan tempe juga bisa minta digoreng atau dibakar. Sambal di sini ada 2, merah dan hijau, bisa pakai keduanya dan bisa nambah tanpa charge tambahan.

Ga perlu tunggu lama buat santap makan masakan Padang di sini, selain pegawainya cekatan, mau piringan atau makan tengah semua sigap.
Lauknya cukup bervariasi dan bumbunya tasty banget dengan harga yang terjangkau. Lontong sayurnya juga sederhana dan enak. Biasa mampir untuk makan siang.

Papeda yang disajikan cukup banyak dan disajikan panas2, di sini yang paling enak adalah supnya, sup ikan gabus dengan kuah kuning lebih enak lagi adalah sup kakap kuah asam bening, endeusss banget. Harganya yang agak mahal menurut saya, tapi karena rasanya enak jadi ga nyesel. Pelayanannya aja yang perlu diperbaikki.

Bingung mau apa karena banyak tenant makanan dan minuman di sini, karena duduk di luar dan pas banget duduk depan tenant cendol durian trus skalian order. Mau pakai durian atau enggak, sama segernya, yang pakai durian lebih tasty karena ada serat duriannya yang bikin greget.

Ramai tempatnya, selain meja kursinya banyak dan luas, juga ada live music lokal alias pengamen grup yang stay di pintu depan, juga ada pedagang mangga manis untuk pencuci mulut. Penyajiannya sangat cepat dan disajikan panas2. Sayangnya tempatnya kurang bersih.
Ayam goreng disini menggunakan ayam kampung, bumbunya tasty, simple, tapi ngeresep sampai dalam juga empuk atau tidak alot, biasanya ayam kampung kalau salah ngolahnya malah jadi alot. Minimal seporsi harus pesan setengah ekor, yang berisi dada dan paha atas juga paha bawah harganya 31k, belum termasuk nasi dan lalapan, untuk sambal disiapkam di setiap meja jadi bisa ambil sesuai selera. Sambalnya ga terlalu pedas, cenderung manis, tapi memang sambal untuk ayam kampung rata2 begini. Disini yang kurang adalah nasinya, kurang bersih dan pulen, andai disupport nasinya yang wangi pulen dan bersih pasti lebih menggoda. Ada juga berbagai macam sayur dan pete dengan harga sepapan 10rb sudah digoreng.
Ramai dan riuhnya disini tapi tidak membuat orang buru2 beranjak dari kursi karena banyak yang antri, banyak pesanan, takeaway atau orderan gofood.
Must try, pasti ketagihan!

Nyobain mie ayam gerobakan yang katanya favourite dan customernya dari berbagai kalangan. Letaknya bukan di jalan ramai malainkan di daerah komplek. Memang gerobakan dan hanya ada 3 meja saja dengan beberapa kursi, kebanyakan pada makan di dalam mobil yang bawa mobil kesini.
Saya order mie yamin dengan seporsi ceker (5k), dan mie ayam komplit. Rasanya enak, tapi bukan yang enak banget, biasa aja. Yaminnya menurut saya terlalu manis kebanyakan kecap dan masih agak basah, mie ayamnya enak kuahnya panas. Cekernya kufikir yang sudah direbus coklat begitu, ternyata warnanya putih warna ayam tanpa kecap, lembut banget sih cuma jadi kurang tasty aja menurut saya.
Jawa banget ni mie ayam, karena disediakan daun bawang di meja sesuai selera. Untuk minum kalian bisa pesan di warung rokok seberang, ada air mineral dan teh botol.