Oemar ichsan

Starbucks yang tergolong kecil, tapi lumayan nyaman dan tidak terlalu ramai saat hari kerja. Untuk minuman nya saya sebenarnya bukan benar-benar fans nya jadi tidak ada yang spesifik suka banget, ya tergantung mood aja sih.

Tempatnya agak panas, sebenarnya pasaraya nya sih yang panas, karena restorannya ini tidak bersekat, jadi menyatu ke udara pasaraya nya. Trmpatnya cukup nyaman cuma bukan buat tempat kerja ya karena tidak ada colokan listrik.

Saya memesan laksa (58k) dan teh tarik hangat (24k). Porsi laksa nya standar tapi isinya lumayan. Kuahnya enak! Teksturnya pas, tidak terlalu kental. Mie nya enak. Teh tariknya juga enak dan beneran melalui proses tarik.

Sewaktu lagi ada kerjaan di daerah benhil, saya makan dua kali disini yaitu saat siang jam 11 an dan sore jam 17 an. Saat siang cukup ramai karena jam makan siang sementara saat sore mulai agak sepi karena makanan juga mulai habis.

Untuk nasi, saya coba:
-Ayam pop
-Bakwan jagung
-Sayur rebung
-Daun singkong

Menurut saya ayam pop nya enak, gurih, masih hangat karena dipanaskan dadakan dan sambalnya juga enak. Saya juga suka bakwan jagungnya, manis dan gurih. Sayurnya juga unik pakai rebung, rebungnya tidak bau. Memang benar sesuai rekomendasi, ayam pop dan sayur disini enak dan wajib dicoba.

Untuk menu lain saya coba nasi goreng dan bubur kampiun.
Mie gorengnya mendekati mie goreng aceh, agak pedas dan agak berminyak. Suka banget, apalagi ditambah topping paru crispy nya. Bubur kampiun nya seru, isinya banyak. Keduanya juga wajib unyik dicoba

Untuk kue saya coba
-lupis
-Dadar kelapa yg ijo
-Arem
-pastel
Saya sebenarnya lapar mata aja sewaktu menunggu makanan besarnya datang, rasa kue nya enak semua.

Tempatnya nyaman, ada AC dan terang. Hindari jam makan siang kalau tidak mau antri tapi janhan kesorean juga ya.

Menurut saya ini salah satu restoran minang yang harus dicoba dan tidak bisa sekali datang saja karena banyak banget menu yang harus dicoba.

Setelah hype antri panjang berakhir saya akhirnya cobain gerai kopi ini. Harganya mungkin agak bikin manyun untuk kaum seperti saya. Saya cobain Spanish latte iced seharga 53.000 untuk ukuran 8 oz atau sekitar 230ml. Sebagai pecinta kopi mungkin mengerti kualitas kopi disini tapi kalau saya tidak begitu mengerti sih. Menurut saya kopi nya oke, rasa pelengkap nya juga pas.

Tempatnya menurut saya cukup iconic dan nyaman sih, namun memang bukan didesain untuk duduk lama dan kerja dengan laptop.

Akhirnya ada teman buat diajak makan kesini karena kalau sendirian tidak bisa pesan makanan banyak karena porsinya besar.

Saya dan teman saya memesan pizza topping karnivora (134k), Raviolli tartuffo & Funghi Burro dengan saus crema alle erbe (129k), risoto fontina spesial (199k), ice lemon tea (29k) dan espresso machiato (32k).

Pizza nya untuk base nya sesuai selera banget, yang tipis tapi tidak tipker (lah dikata martabak). Topping nya sebenarnya pengen carbonara cuma karena mengandung pork jadi saya cobain yang topping ini, topping yang direkomendasikan di menu. Rasanya enak, komposisi topping nya juga pas sehingga tidak terlalu dominan sehingga kita masih bisa menikmati tekstur base pizza nya.

Raviolli nya enak tekstur pasta nya lembut, isinya sudah dicacah kecil. Untuk sausnya karena saya suka banget sama olahan jamur. Sausnya tidak terlalu creamy tapi tidak banjir kuah juga. Risotto nya juga enak, tidak kayak bubur nasi.

Untuk dessertnya saya cobain tiramissu. Enak juga dan porsinya besar juga, jadi ya kalau makan ini sebaiknya jangan sendiri juga meski makanan penutup.

Tempatnya nyaman, ada indoor dan outdoor. Pelayanan cepat, ramah dan komunikatif. Pegawainya baik tidak julid kalau kita salah baca menu atau tidak ngerti menu nya, kita tanya detil komposisi menu nya juga paham.

KFC ini lumayan strategis jadinya cukup ramai. Tempatnya ya lumayan nyaman. Saya cobain menu baru nya yaitu ayam saus keju. Rasanya enak, meski saya lebih suka yang ayam keju r*c****.

Akhirmya kesampaian juga cobain salah satu sorbet yang sempat hits.Ternyata selain sorbet ada makanan lain juga, termasuk yang savory/makanan asin.

Saya dan teman saya cobain sorbet nya. Untuk harga nya bila 1 scoop 45 ribu, kalau dua scoop jadi 85 ribu. Saya cobain rasa, Salted caramel, Blackberry, Rum raisin dan baked apple. Jika dilihat dari porsi yang ternyata mini banget, jadi agak mahal, tapi rasanya memang enak. Salted caramel perpaduan asin dan manis, blackberry dominan asep dan menurut saya yang rasanya netral itu baked apple. Untuk rum raisin saya tidak coba karena ada alkohol nya (bukan sekedar perasa rum).

Makanan asin yang saya coba yaitu Chef's favorite galette (103k) dengan isi chicken ham, jamur, telur, bombai dan keju. Galette itu mungkin bisa digambarkan sebagai roti tipis kemudian diberi isian, kayak apa ya, crepes kali ya tapi dengan tekstur lembut. Galette disajkian juga dengan semangkuk salad. Menurut saya rasanya biasa banget, jadi yasudah.

minumnya saya pesan calming chamomile. Bisa direfill dan bisa buat dua orang. Beneran calming sih apalagi saat itu hujan.

Tempatnya cukup lapang dan nyaman. Pelayanan ramah dan komunikatif.

Restoran Indonesia yang baru buka di daerah Cipete, tepatnya dekat dengan Hotel Kyriad Fatmawati. Namanya mengandung unsur kebudayaan Hindu Bali yaitu Astungkara, Svaha dan Tathastu, namun ternyata menu nya menurut saya cenderung gabungan dari beragam provinsi di Indonesia, menu Bali nya hanya ada 1-2 (sejuah yang saya lihat).

Saya memesan salah satu menu rekomendasi koki nya yaitu paket kemuning seharga 65.000. Isinya ada tiwul goreng, tahu tempe bacem, rendang daging, sayur jantung pisang, timun selada tomat dan sambal. Tiwul ialah makanan khas banyumasan yang dibuat dari ketela. Bentuknya mirip nasi juga sih setelag diolah, dan rasanya enak juga. sayur jantung pisang nya enak tidak pahit, rendang nya malah yang juara, bumbunya lebih cenderung kemerahan.

Minum nya saya pesan dua, yaitu es teh pandan sereh (23.000) dan sereh lemon gula batu (23.000). Keduanya enak, namun teh pandan sereh nya kurang berasa sereh nya, kalau sereh lemon baru lebih strong serehnya. Keduanya menyegarkan

Pelayanan sangat ramah dan gesit meski baru buka tampak sudah terlatih.

Tempatnya cukup apik. Kursi nya didominasi kayu dan hiasannya khas Indonesia. AC nya jujur agak panas tapi mungkin disetel seperti itu karena habis hujan dan saya juga tidak begitu enak hati untuk minta direndahkan suhu ac nya karena saya cuma sendirisn. Tempatnya enak buat makan tapi memang bukan didesain untuk kerja, memang aea colokan tapi kursi nya kurang ergonomis aja untuk kerja di depan laptop.