Paradigma Kafe

Paradigma sebuah kafe di bilangan Cikini yang berlokasi tak jauh dari stasiun, tepatnya didalam area kantor partai Golkar. Konsep modern minimalis yang bersentuhan dengan rustic membuat tampilannya begitu masa kini.

Areanya cukup luas dengan tatanan yang dibuat beragam sehingga tidak terlihat monoton. Beberapa tempat duduk yang merapat dengan dinding kaca menjadi salah satu spot yang oke buat berfoto.

Pisang Goreng Madu (Rp.28.000,-) menu ini disajikan diatas talenan kayu beralas daun pisang. Pisang diberi tepung roti lalu digoreng dan diberi siraman karamel diatasnya. Sayang banget bahan pisangnya ga manis dan belum mateng, jadi rasanya ga seperti yang saya harapkan.

Es Tropis Cikini (Rp.40.000,-) minuman dingin yang terdiri dari semangka, jeruk dan sirup melon. Tampilannya mirip lampu merah karena ada hijau, kuning dan merah. Rasanya manis dan cukup menyegarkan...

Tempatnya ada di Komplek Gedung Golkar. Belakang Stasiun Cikini.

Bangunannya bagus, industrial dan spacious. Tampaknya ada beberapa tennant lain jg; kue2an, dll.
Ordernya harus dikasir tapi mereka ga pampang menu gede2. Justru malah ada buku menu gede yg repot dibuka kalo Di kasir.

Kebetulan pas kesitu masih agak pagi, mbak2 yg terima order saya ga ramah dan ga bs jelasin menu.
Saya order Ice Mocha (40k)

Minuman lalu diantar pelayan me meja saya.

Lumayan, tapi too watery. Dan endapan coklatnya kasar.
Lanjut kerja di laptop. Wifinya cepet juga!
Lalu agak siangan saya order makanan. Banyak makanan berat di sini, ga cuma kue2an. Kali ini mbak2 Di kasir yg layani saya jauuuuh lebih ramah dan sangat helpful. Saya tanya apa yg recommended, dia jawab Nasi Goreng Paradigma sambil jelasin apa isinya.

Orderlah saya Nasi Goreng Paradigma (42k) dan air mineral dingin.
Nasi goreng nya kuning, disajikan dengan sate ayam bumbu kacang 2 tusuk, kerupuk udang, dan telor Mata sapi serta acar.

Platting nya lumayan, hanya saja tidak bijaksana menempatkan sate dan sausnya di atas kerupuk, kerupuk jd lembek dan melempem. Rasa biasa aja, bagi saya it's on my bland side.
Oiya, toilet nya lucu! Unik dan bagus! Semi terbuka hahahha. Di outdoor section ada meja dan di halaman ada rumput sintetis yg bs dipake duduk2.

Awalnya ngga ada niat mampir karena saya lagi dadakan jalan di sekitar cikini, rupanya teman saya lagi nongkrong disitu, akhirnya meluncur dan ternyata tempatnya gampang dicari. Berlokasi di gedung golkar, paradigma merupakan salah satu cafe yang ada di gedung golkar ini. Tempatnya spacious, penuh tanaman menjuntai di bagian mukanya. Karena masih baru jadi masih rapihin sana sinj kelihatannya. Beberapa menu yang kami pesan cukup pocket friendly, soal rasa ada yang enak dan ada yang butuh improvement. Seperti Pisang Goreng Madu idr 28k pesanan saya, enak banget. Pisangnya gemuk dan crunchy, caramelnya ngga terlalu manis tapi pas sekali. Sementara minuman yang saya pesan Sekar Kedaton idr 35k keluaran savis, sangat aromatic dan kalau yang suka teh tradisional harus coba menu satu ini.
Karena teman saya sudah datang terlebih dahulu, pesanannya semua sudah habis dan menurutnya nasi goreng dan cafe latte-nya enak, sayangnya untuk cake-nya terlalu biasa menurutnya. Next time saya pengen coba menu makanan beratnya kalo kesini lagi.
{Ika Nurhayati}

Jadi dia tempatnya, di dalem gedung Golkar. Gedungnya sendiri emang oke banget ada tamannya gt. Nah view restoran ini tuh taman ini, makanya asri banget. Untuk makanan gue pesen bolu coklat kopi, keju coklat, colenak, sama pisang goreng madu. Favorit gue pisang goreng madunya soalnya pisangnya manis trs crispy banget luarnya. Untuk minuman, gue pesen green tea latte,  biasa banget sih green tea lattenya. Menurut gue tempat ini udh oke, sayang banget aja kalo makanananya rasanya biasa aja. 

Check me on Instagram @feedingyourbelly
Hi guys, sebelumnya aku mau review nih kafe unik yang satu ini. Jujur pertama kali dateng sih liatnya aneh karena dia satu gedung dengan gedung golkar. Trus sedikir gelap ya pas dtg karena aku dtg siang jam 3an. Begitu sampe langsung pesen dua menu ini. Untuk Es Tropis Cikini sih unik yah soalnya warna nya merah kuning hijau kaya lagu aja haha 😂. Untuk rasanya sih oke not so bad terus bikin seger 😋. Untuk pisang goreng madu nya sih lumayan enak menurut ku karena aku suka pisang goreng. Untuk price standar ya tp harga dibanding rasa kurang sih in my opinion. Semakin sore tempatnya lumayan cozy karena adem kena angin sepoy2, tp ad satu problem yaitu lampunya kurang nyaman sebab pakai lampu sorot 😔

Resto baru yang letaknya ada di gedung golkar ini terbuka untuk umum loh. Konsepnya unik banget krn menyediakan ruang terbuka hijau ditengah2nyaa yang bisa jadi spot foto foto atau duduk duduk ketika sore (saat arah sinar matahari sudah tertutup bangunan gedung) karena kalau siang cukup terik sih. Selain itu tempat ini juga menyediakan art space dan tergabung dengan toko kue serta ice cream. Walaupun semi outdoor, tapi ngga terasa panas ketika disiang hari ya, ada ac nya juga kok. Disini konsep pesan makannya lsg dikasir dan bayar saat itu juga dan harga yg tertera di menu sudah termasuk tax. Lokasinya persis dibelakang stasiun cikini.
Untuk makanan yang seluruh menu nya adalah indonesian food, kita pesan nasi goreng paradigma dan nasi bakar. Yang bisa dibilang standar banget, nothing special dan cenderung B aja. Mesti banget ditingkatin nih kualitasnya. Mungkin tempat ini lebih cocok untuk duduk2 santai sambil minum atau nyemil makanan ringannya.
Terlucu adalah pelayannya... bbrp pelayannya suka ada yg blank atau bengong, dan kita harus berkali2 minta sampai pesanan atau permintaan kita diantar ke meja. Bahkan makanan hampir setengah habis aja hot tea kita belum diantar😂 really need to improve niiih..

i think its been a while since i pass this road and surprised that now it has open space with cafe in it. its fun and cozy to sit down outdoor but of course not in the middle of the day. you can grab a meal here or go next door for a bread shop which i think under 1 management.
its kind of open cafe with added air con and no door what so ever. 
They served indonesian food and snacks, and when looking at their menu, most certain you want to order all of them. my choice went to mie tektek and my partner chose soto ambengan. 
the Soto wasn't bad. with generous meat and fillings enough to stuffed her stomach. a tad hotter would be nice. The Mie tektek i found it quite lacking in flavour. portion wise was generous topped with kerupuk kampung but its just need to be bolder as mie tektek from street cart is bold and fragrant. i understand this is the 'clean' version but at least need to excite the eater which this version didn't.