Saya tadinya membayangkan Senju sebagai soju biasa. Namun anggapan saya sepertinya salah.
Banyak alasannya. Pertama, kalau ceritanya begitu sih sama saja saya menuju ke Senju langsung, tidak ada drama. Kenyataanya, waktu itu tadinya kami bertiga mau makan siang di Sushi Tei cabang Plaza Indonesia. Ketika kami sudah di depannya Sushi Tei, mata saya malah melirik ke Senju Omakase, Teppanyaki, and Sake, yang berada di sebelahnya Sushi Tei.
Begitulah dramanya.
Ya, saya agak bosan juga Sushi Tei jujur saja. Sushi Tei sudah mulai tidak semenarik dulu (terbukti sekarang dengan spicy crispy roll-nya yang menusuk di cabang itu).
Akhirnya, kami melangkah ke Senju.
Ternyata, Senju kurang begitu ramah penyandang disabilitas, karena ada anak tangga. Namun, sebelum hal itu terjadi, pelayannya dengan setia mengangkat kereta troli kami sehingga kami bisa mendorongnya sampai meja makan kami.
Tenanglah saya.
Interiornya bukan selera saya. Lantainya juga bukan karpet. Corak zigzag segitiga terlalu mendominasi tempat ini. Diluar perkiraan interiornya. Walaupun saya tidak terlalu menyukainya, view restoran menurut saya cukup ok karena terletak di lantai atas Plaza Indonesia. Dan saat kami makan di sana, restoran sudah sepi karena last order hehehe. Betah deh.
Hidangannya sendiri memuaskan. US beef robatayakinya luar biasa empuk (padahal well done) dan wangi, sushinya cemerlang, inaniwa udon currynya juga menggoda dan gurih, dan ebi tempuranya garing pula. Saya benar - benar menikmatinya.
Harganya juga mahal. Beef robatayakinya itu 300 ribu, udonnya 150 ribuan. Oh ya, beef robatayakinya sendiri sekilas terlihat seperti teppanyaki hehehehe. Saus pelengkap robatayakinya tergantung selera, seperti ada potongan acar begitu, namun sekali lagi saya suka beef robatayakinya itu. Benar - benar lunak.
Walaupun mahal, sangat tidak disangka juga bahwa tax & servis Senju belum menyentuh 21 persen (perhitungan saya 18.25 persenan). Terkejut saya, seharusnya tax & servis restoran seperti ini sudah 21 persen keatas. Salah perkiraan lagi hehehehe.
Mesin ATM-nya sendiri sudah wireless, dan tidak ada pembulatan billing. Namun, reservasi online belum bisa dilakukan di sini, berharap kelak bisa. Positifnya, Senju Omakase ini tidak ada dresscode.
Saya jadi banyak salah persepsi di Senju. Walaupun saya tidak begitu paham mengenai Senju ini, all in all, saya tahu bahwa Senju bukanlah soju biasa, sih hehehehe. Saat masuk saja ada galeri wine-nya, kok.
Mungkin wine-nya langka.
IG Credits :
@michael_wen96
@es_shanghai_aconk