SOUTHWEST

Kalau masuk ke Southwest malam hari pasti ngga mengira kalau ini coffee shop, lebih mirip fine dining kalau dari segi lighting, sofa berbalut beludru, juga interior lainnya. Fancy, tapi entah kenapa saya merasa kurang nyaman.

Menunya cukup lengkap, tapi banyak yang kosong, padahal masih jam setengah enam sore dan malam minggu pula. Jadilah acara ngopi saya cukup singkat, tapi not bad lah.

Pesan Chicken Wings with Sriracha (50k), cukup renyah bagian luarnya, well seasoning dan dalamnya agak basah, hmm yummy.

Manual Brew (45k) pesanan suami kalau ngga salah pakai beans pitaloka, katanya cukup enak tapi bukan yang istimewa, juga merasa agak pricey di banding manual brew di tempat lain.

Homemade Affogato (35k) ternyata bukan pakai homemade ice cream kok menurut staffnya, saya pilih rasa durian, cukup manis dan espresso siramannya cukup enak.

Emang deh yaa kalo lokasinya di Senopati, mau dibilang Coffeeshop juga tetep aja berasa fancy hahaha

Southwest ini adalah salah satu coffeeshop baru di Jl. Senopati, interiornya cantik sih dan emang berasa mewah aja gituuu. Disini gak ada outdoor yaa tapi smoking dan non smoking areanya terpisah, non smokingnya ada di bagian paling depan dengan beberapa jendela yang terbuka, tapi kalau gak salah sih ada AC nya juga. Tempat duduk disini semuanya serba sofa, jadi sepertinya bisa dipastikan dapat duduk tenang dan nyaman lah yaa

Tempat ini cukup ramah stop kontak nih, terutama di meja panjang yang ada di tengah, di kedua sisi meja ada stop kontak yang jumlahnya sesuai sama jumlah tempat duduk, berarti tiap pengunjung yang duduk disitu kebagian stop kontak lah yaa hehe

Menurut gue tempatnya nyaman dan gue pribadi sih suka sama ambiencenya walau pun agak remang jadi susah buat dapetin foto makanan yang bagus haha tapi oke kok buat yang mau ngopi atau mungkin dinner bareng sama pacar/sahabat/keluarga.

Disini gue nyoba Hot Latte dan Waffle Fries sebagai cemilannya. Kalo temen pesen Ice Americano dan main course yang gue gatau namanya hehe pokoknya isinya ada nasi + ayam + telur. Untuk Hot Latte menurut gue sih rasanya oke tapi gak yang spesial banget, foamnya tebel dan pahit kopinya masih oke, masih bisa diminum tanpa gula. Waffle Fries nya gue suka banget sih karena teksturnya crunchy dan gak berubah jadi lembek walau pun udah didiemin beberapa saat buat difoto, disajikannya sama mayo dan kalau suka pedes bisa minta tambahan chilli sauce juga. 

Buat saya yang sering menjadikan kafe tempat ngopi sekaligus kerja, kafe yang lumayan luas ini terlalu fancy. Penerangan temaram, bangkunya empuk semua dan rata-rata berbahan beludru, termasuk di area smoking. Tapi justru bangkunya itu bikin pewe, apalagi WiFi lancar.

Waktu saya dan teman kemari, menu yang tersedia adalah menu soft opening, jadi belum banyak makanan tersedia. Kayaknya sih bakal nambah, kayaknya sih ya lupa tanya juga. Lagi malas makan spageti dan nasgor, saya pesan yang namanya pad kra paw atau thai chicken basil (65 ribu belum termasuk tax-service) dan iced americano (37 ribu).

Pad kra paw harganya lumayan untuk nasi dengan potongan ayam bumbu tumis basil dan buncis. Di sisi lain porsi cukup besar, ayamnya banyak begitu pula dengan daun basil dan potongan buncis. Tambahan telur setengah matang memberi rasa gurih. Sementara americano-nya mantap, seimbang rasa pahit dan asam khas kopi hitam.

Oh ya teman saya pesan semacam waffle fries atau kentang goreng berbentuk waffle mini dan dibumbui agak pedas, ini enak banget! Potongan kentangnya tebal tapi luarnya renyah, somehow rasanya mirip singkong goreng dan malah bikin semakin nikmat dikudap. Kata dia, hot latte juga recommended.

Stafnya ramah cuma awalnya agak kaku. Terus sempat bingung juga kenapa minuman kopi harus ambil sendiri di bar kopi, hanya makanan yang diantar ke meja.