St. Ali

akhirnya ada kesempatan cobain coffee shop style Melbourne ini yg dikenal dgn harganya yg anti mainstream; selain menu teh dan kopi, St. Ali juga menyediakan aneka menu brunch yg menurut foodies lain sih tempting banget. outletnya unik ya, area indoor yg hanya menggunakan kipas, terbuka menghadap outdoornya. area bar dibagi menjadi 2; manual bar dan espresso machine area, ditengah dan sekitarnya tersedia seating cukup banyak utk pengunjung.

kesempatan perdana ini, saya mencoba 2 item:
* Filtered Coffee: Panama Geisha - Hacienda Esmeralda
rasanya bukan seperti minum kopi tapi TEH RASA KOPI !! 
notes yg terasa jelas banget seperti yg tertulis pd menu yaitu Jasmine Tea & Sugar Canes. dibanding beans lain utk filtered coffee, memang yg ini paling mahal but worth it ! 

*The Fat Boy
dgn mengganti fried egg nya menjadi poached egg, menu satu ini pecah banget !! 
porsiannya cukup besar, bisa utk 2 orang. sosisnya sih juara, beda dgn sosis umumnya yg legit dgn terigu, yg ini daging banget !! 

Kedua kalinya kesini, sebelumnya icip cappuccino yang berakhir dengan gue merasa terlalu pahit dan ga akhirnya enggak dihabisin jadi belajar pada pengalaman gue kesini pesen hot choco nya, temen gue pun pesen menu yang sama, menurut gue ini beneran rasa hot choco dengan ada sedikit rasa pahot cokelat diujung lidah, wangi nya menggugah selera banget! tapi menurut temen gue rasa hot cokelat disini terlalu pahit
oiya st. Ali ini seru banget untuk dijadiin tempat meeting atau sekedar ngobrol bareng temen, tempatnya luas dan terbuka jadi ga berasa sempit atau sumpek biarpun rame customer

Love this place! Love the ambience love the atmosphere love the food and also the coffee. The place's concept is a lil bit different, makes us feel like we are abroad. Previously i vouch for TWG's scones to be the best in Jakarta, but then i found their scones. Fall in love at the first sight!

Sebagai pecinta kopi, begitu mendengar St. Ali "si jagoan kopi" buka di Jakarta, saya cukup antusias untuk segera mencobanya. Cuman sayang, udah rada lama buka, baru kesampen ngunjungin.
Begitu sampai disana, kesan saya pertama kali adalah, kayak bukan di Jakarta. Dengan bantuan exterior gedung Setiabudi One yang rindang dan interior St. Ali yang memadukan indoor outdoor dengan nuansa dominasi putih, tempatnya jadi cozy buat mereka yang suka suasana outdoor.

Disini saya mencoba coffee drink yang hot seperti latte, dan yang ice latte botolannya. Coffee disini menurut saya pas, ga terlalu asam atau pahit, dan gurih ketika sudah sampai di tenggorokan. Buat saya pribadi sih lebih suka yang ice ya, karena tempatnya outdoor dan waktu itu matahari lagi terik banget, jadi sensasi segarnya juga dapet