Tokyo Belly

Tempatnya cukup besar dan nyaman. Pesan ramen, tsukune & egg dan chicken katsu curry.Rasa makanannya tidak terlalu istimewa.

Bertempatan di mall Grand Indonesia, Tokyo Belly menyajikan makanan jepang, selain itu di sini juga menyajikan Hot Dog dengan bergaya jepang dan Pasta. Tempat nya nyaman dan di dekorasi secara unik. Saya baru pertama kali mencoba restaurant ini. Saya mencoba Sukiyaki Beef Bi Bim Bap nya, menurut saya rasa nya enak, nasi dengan daging sapi yang sudah di marinated dengan bumbu sukiyaki dan di atas nya di beri kan 1 telur, bi bim bap ini di sajikan dengan hot stone bowl. Selain nasi saya juga memesan sushi. Yakni High Roller, menurut saya sushi nya kurang enak, nasi nya berhubung sedikit di bakar jadi rada keras dan rasa nya juga kurang. Selain itu juga ada Chicken Katsu Curry Rice, rasa nya biasa aja menurut saya. So far yang bikin nyaman itu tempat nya, karena di dekorasi dengan bagus jadi enak aja duduk buat kumpul di sini, kalo makanan nya yah so so lah.

Nih buat yang bosen sama makanan jepang yang itu” aja, disini menyediakan banyak sekali menu masakan jepang yang beda dari biasa, disini ada bibimbap, j-dog dan j-burger loh! Bimbibap yang disini rasanya hampir mirip sama bibimbibap ala korea. Disajikan di hot stone, akan tetapi bimbibap disini semua sudah matang, tidak ada yg mentah. Rasanya jg enak loh . . selain itu tempatnya jg enak, kalo weekend sering full

Konsep restaurant Tokyo Belly ini cukup menarik perhatian saya. Interior nya khas jepang dan bagus. Lampu nya dihias berwarna merah dan kuning. Restaurant tokyo belly ini cukup ramai, mungkin karena ada nya di dalam mall. Menu makan di sini beraneka ragam dan semua nya adalah menu masakan jepang. Karena saya bingung ingin pesan apa, akhirnya saya pilih ramen nya, yaitu tokyo belly classic. Porsi nya standard, hanya mangkuk nya yang besar. Di atas nya ada ayam, telur, dan seaweed atau rumput laut. Rumput laut nya sedikit dan rasa kuahnya biasa saja buat saya. Telur dan ayamnya enak. Overall rasanya standard dan agak hambar.

Restaurant yang bernuansa Jepang ini menarik perhatian mataku saat berjalan di GI. Interiornya pun menggunakan perpaduan antara tradisional Jepang dengan modern dengan painting di dindingnya sebagai dekorasi.

Well karena siang itu lagi pingin makan ramen jadi saya pesan Tempura Chige Ramen yang termasuk salah satu favoritenya disini, kuah ramennya sedikit pedas tapi maknyus dan bikin nagih. Ramennya pun gak kelembekan.
Dan lucunya diatas mangkoknya dikasih seperti saringan untuk menaruh aneka gorengan , ada udang tempura, terung, seaweed dan crab stick yang digoreng garing. Plus lava egg. 

Penampilannya mungkin memang kurang rapi sampai - sampai telurnya gak kelihatan heheh. Tapi yang ini kudu dicoba loh!

Saya sudah 2 kali datang ke sini. Yang pertama pas pertama kali buka. Saya pikir karena baru buka makanya pelayanannya masih belum ok. Ternyata pas datang kedua kali juga masih sama. Makanannya lama dianternya. Jadi kalau mau buru-buru saya ga saranin sih makan di sini. Walaupun pelayanannya kurang ok, tapi untuk makanan lumayan kok. Porsinya juga mengenyangkan. Crispy chicken katsu ramennya enak sih menurut saya. Should try this menu!

Kalau bicara tentang restoran - restoran yang berada di bawah naungan Ismaya Group, pasti kesan yang muncul di pikiran saya adalah selalu ramai pengunjung, salah satunya Tokyo Belly. Tokyo Belly adalah sebuah restoran yang tentu saja, menyajikan makanan Jepang, dari yang autentik seperti nasi kari sampai hotdog ala Jepang. Karena saya selalu tergiur dengan segala sesuatu yang "berbau" kari, maka saya memesan Tempura Curry Rice (IDR 62k) di sana. Yang cukup mengejutkan, pilihan kari disana rata - rata di dominasi oleh seafood, karena biasanya kari menggunakan chicken, beef atau pork. Untuk karinya, kita bisa memilih tingkat kepedasan yang kita inginkan, dan saya memilih "very spicy" karena ada rasa khawatir juga kari pesanan saya akan terlalu pedas. Namun, ternyata tidak sepedas yang saya kira. Yang lebih disayangkan lagi, kuah curry nya terlalu encer dan kurang rasa gurihnya. Mungkin saya harus pesan menu lain ketika makan di sana lain kali.