Warung Leko

Kayaknya beberapa hari ini makannya ikan terus, entah karena lagi menghindari daging merah atau emang karena lagi doyan-doyannya ama ikan. Ikan gurame goreng nya cukup besar, gorengnya kering sesuai permintaan, gak bau tanah, dan sambelnya pedes juga. Pesen kuah garang asem iga, dan yang ngebetein adalah kuahnya cuma separo dari mangkok, dan di protes dia bilang udah ketentuan standart resto, gw bawalah ke dapur marah2 masa orang makan kuah cuma dikasih seperempat yang bener dikit, tanpa ngomong apapun dr chef nya langsung ditambahin. jadi ya bisa diambil kesimpulan yang banyak urusan kepo rese itu pelayan nya ya bukan orang dapurnya. Plis deh, fleksibel aja kali jadi orang, minta tambah jadi sesuai standart porsi pada umum nya aja banyakan alasan.

Untuk suasana lumayan walaupun tidak seperti leko di mall-mal di jakarta pusat dna selatan. Lebih baik duduk di bagian dalam ruangan, karena di luar cukup berdebu. Makanan favorite di restaurant ini adalah iga penyet untuk level kepedasan bisa di atur, atau buat yang tidak suka pedas bisa memakai bumbu tomat. Selain itu aku mencoba gurame penyet, sama seperti iga penyet ini juga bisa di atur tingkat kepedasannya. Untuk sayur aku pesan cah taoge polos, enak dan segar taoge nya. Aku juga mencoba minuman teh tarik (ini sangat manis) dan jus melon. So far oke laah..

Yes, iganya Warung Leko di Pantai Indah Kapuk/PIK saya ingin katakan empuk. Daging sampai urat yang menempel di tulangnya itu bisa dilepas. Tidak terlalu kering pula.
Nasi goreng banyak, cukup gurih, ada sedikit terasi, namun warna cokelat nasinya bukan cokelat terang seperti nasi goreng IBC dan Warung Nasi Tim Baru yang penuh reli. Minyaknya agak kotor.
Walau begitu, harga menjadi highlight Leko yang lainnya. Memesan semua itu plus gurame ditambah sayur asem dan tahu hanya 300 ribu. Tidak ada servis charge juga. Namun, mesin ATM-nya belum portabel.
Tempatnya sendiri mirip, namun tidak sama, Tekko. Ada lampu gantung dan dinding berwarna mirip kayu. Sayang tidak ramah kursi roda. Wastafelnya juga kayak ada bau tidak sedap. Namun meja makannya tampak terlihat kokoh. Ya mirip - mirip Tekko-lah interiornya!
Jadi begitu saja yang saya alami di Leko sana. Aslinya, tadinya saya mau Tekko. Namun ternyata Tekko di Pantai Indah Kapuk sana sudah diskontinyu, sehingga akhirnya saya bisa menulis cerita begini.
Saya jadi ingat, pernah ada yang berkomentar mengenai kuliner di wilayah sana. Katanya di sana restoran - restoran agak cepat bergonta - ganti. Hype tidak begitu lama. Atau, dengan kata lain, roda terus berputar di sana.
Hal itu terjadi di Tekko salah satunya. Entah mengapa.
Ya, seiring bergilirnya waktu, alur cerita review saya pun berganti format seperti menjadi sekarang. Namun berharap jangan terjadi dengan Lekko sana. Walau mungkin terdapat beberapa kekurangan dari dirinya.
IG Credits :

@michael_wen96

@es_shanghai_aconk
(NB : Mulai review ini saya mengabaikan pengkategorian review dan penomoran review.)

Mau makan dimana aja, leko itu emang enak. Kesini itu slalu pesan ayam penyet dengan sambel pedesnya. Ayam nya itu empuk banget, bumbunya gurih dan yang paling enak emang sambelnya yang pedes. Terus minuman yang biasa dipesan disini itu Cincau susu, porsi nya gede, cincaunya banyak... aaaah suka pokoknya. Soal tempat nyaman banget ko, kayu kayu yang bikin adem.

Rasanya sudah byk yg tau mengenai restoran satu ini. Specialnyaiga penyet, sambelnya juga bs disesuaikan dengan kita lho. Untuk harganya worth it dan ngenyangin. Trus suasana nya bs pilih diluar atau di dlm. Enaknya diluar tapi byk nyamuk. Pelayan nya kadang suka lama, but overall enak deh