Me: apa bahasa Belanda nya, aku cinta kamu? | You: Ik Hou van je, deh kalo ga salah | Me: bener kok, terus kalo bahasa Mandarin nya, aku cinta kamu? | You: ya, wo ai ni, lah | Me: kalo bahasa Mandarin nya, bakmie yang enak? | You: hmmmm, apaan yah? ga tau, emangnya apaan? | Me: ya Wo Ai Mie dooooooooong...
Yup, Wo Ai Mie merupakan resto penjual bakmie enak di daerah Cipete, Jakarta Selatan. Posisinya tuh udah agak mendekati Jalan Fatmawati, bukan Jalan Antasari. Bangunan mungil yang kental akan nuansa oriental ini terdiri dari dua lantai dimana pada lantai bawah terdiri dari kasir, dapur dan meja bar dengan pemandangan para koki yang sedang sibuk memasak mie. Konsepnya pesen dan lakukan pembayaran dulu dikasir, baru setelah itu mereka akan mengantarkan pesanannya.
Kalau dibawah terlalu hangat karena dekat dengan dapur, kamu bisa pilih duduk di lantai atas yang cukup nyaman dan sejuk. Areanya engga besar, jadi disini hanya mampu menampung sekitar 15 - 20 orang sekaligus, itu pun kalau digunakan maksimal mungkin akan terlalu padat. Tapi saya suka dengan desain interior yang mereka terapkan, warna keramik kuning yang menempel pada setengah bagian dinding membuatnya tampak cerah.
Wildfire (Rp.52.000,-) sliced beef, fermented ground chili paste, chicken fat, soy sauce, sesame oil, lettuce and scallion. Saya pilih menggunakan mie karet, yaitu mie dengan bentuk besar hampir mirip udon. Bumbunya tuh kentel, tebel dan creamy banget dilidah, jadi berasa kaya ada tekstur atau bulir-bulirnya gitu. Pedesnya engga terlalu kuat, jadi bisa dinikmati oleh siapa saja. Bagian yang paling enak disini udah pasti irisan daging sapinya sih, rasanya tuh manis gurih, jadi bisa sebagai penyeimbang sekaligus memperkaya rasa.
Oriental Fare (Rp.40.000,-) Hainan-style poached chicken, chicken crackling, chicken fat, sesame oil, soy sauce, lettuce and scallion. Kalau mie sebelumnya berwarna merah menyala, kali ini justru tampil kalem dominan putih kekuningan. Mie nya kali ini saya pilih yang keriting, jadi ukurannya lebih kecil berbentuk gelombang. Potongan ayam ala Hainan nya tuh empuk dan gurih, saya suka banget, mie nya juga kenyal dan lembut.
Ngoh Hiang (Rp.30.000,-) tofu skin wrapped ground chicken, hoisin sauce, five-spice seasoning and oyster sauce. Rasanya gurih dengan tekstur yang renyah, cocok banget sebagai ekstra topping supaya makan bakmie jadi makin dar der dor dimulut. Selain itu juga ada Fried Wonton (Rp.35.000,-) chicken dumpling with sweet chili sauce. Kulit lumpianya garing banget dengan bagian tengah berisi olahan ayam yang super gurih. Crunchy nih gaes, kalian wajib coba.
Minumnya kali ini saya memilih Liang Teh (Rp.18.000,-) dan Martabe Squash (Rp.19.000,-) yaitu minuman yang terbuat dari markisa, terong belanda dan soda. Rasanya nyegerin gitu, ada manis, asem dan letupan-letupan soda dalam takaran yang penuh sopan santun alias engga bikin cepet bersendawa. What a beautiful pair...