Selfi Tan

Salah satu yang gemes di Kamaja, dari luar aja udah bikin nengok, letaknya ada di lantai 2. Seating areanya lumayan banyak. Staffnya juga ramah - ramah di sini.

Nanti pesannya scan barcode, bisa bayar kalau sudah selesai makan. Aku ngincer katsunya banget, tapi malah lagi ga ada. Akhirnya pesan chicken chasiu tamago don. Rasanya enak, porsinya juga cukup banyak, ayamnya empuk, bumbunya manis gurih, overall oke.

Mereka juga ada merchandise yang bisa dibeli, seperti kaus dan tas.

Bake house baru di Tomang, dari depan aja udah lucu, di dalamnya ga terlalu besar tapi cukup spacious.

Selain pastry dan cake, mereka juga ada kopi dan non kopi di sini.

Aku order tiramisu mereka, enak, manis dan creamynya pas, ga terlalu bold kopinya, tapi ku suoa banget sampe ga berhenti sendokin.

Minumnya pesan yang strawberry caramel, ini salah satu varian kopi mereka, seruputan pertama agak asem kopinya, pas diaduk jadi lebih oke, walaupun terkesan manis, tapi ga manis banget kok.

Servicenya oke dan staffnya ramah. Pembayaran hanya bisa secara cashless saja.

Sering banget lewat kalau ke PIM 3 dan selalu rame, ini aja aku take away karena ternyata waiting list. Mampir juga karena mereka ada varian baru, yaitu si earl grey cruffin. Sebagai pecinta earl grey aku langsung melipir.

Ukuran cruffinnya besar, kalau dari segi rasa lebih ke lavender, wanginya bold. Manisnya juga masih oke buatku, di tengahnya ada krim juga dengan rasa lavender. Dia renyahnya agak beda, kres gitu.

Datang ke sini setengah jam setelah buka, masih belum ada orang. Pas masuk ga ada orang, sampai tanya udah buka belum sama mas yang masak di dapur. Ada 1 orang malah duduk di bawah sambil main hp.

Aku pesan nasi + ayam. Ayamnya tuh kayak ayam kuning biasa yang digoreng, enak juga, tapi nothing special. Yang unik itu sambalnya, ada yang merah dan putih, pas aku lihat yang putih ga ada, katanya belum bikin, justru kan pengen coba yang putih. Kudunya udah ready dong kalau udah buka.

Ayamnya disajikan dengan potongan bawang bombay goreng, manis gitu, gak oily seperti review yang ku baca. Tapi, ya uda manis tok aja rasanya. Sambal merahnya lumayan pedas, ada asin gurih. Aku agak lama di situ karena sambil ngedit, tapi ga ada ditawarin atau dikasih sambal putih sama sekali, sad, padahal penasaran. Ga tahu apa emang sambal putihnya ga selalu ada atau gimana.

Kari Ulam ini masih under Kari Umbi. Jadi jualannya kurang lebih sama, selain jajanan dan kue ada makanan berat juga.

Aku cuma beli bakwan udang saja. Okelah buat ngemil, tapi aku kurang suka udang yang belum dikupas, apalagi pas bagian ekor dan kepala ikut kemakan, kalau kecil gpp, ini karena agak gede jadi agak mengganggu pas dikunyah 😂

Salah satu wishlist yang akhirnya kesampaian, soalnya pas sekalian ke Kedai Kopi Kani yang ada di seberangnya. Pas datang aku kira bakalan rame, soalnya aku datang agak lewat dikit dari jam buka, malahan pas dikasih beeper, tahunya aku customer pertama 😂

Menunya cukup banyak, bahkan ada yang pakai produk Kanzler, akhirnya tanya ke mbaknya rekomen yang mana. Akhirnya pesan nasi rempah cumi. Porsinya cukup banyak, kalau aku kenyang seporsi ini, cuminya kenyal, tapi bukan alot. Dilengkapi dengan telur ceplok, di counternya ada sambal bawang yang bisa kita ambil sendiri. Aku ambil sedikit dulu, pas coba ternyata enak, agak pedas, tapi nagih.

Untuk minumannya ga banyak jenis, tapi ada opsi teh pandan dari Dapur Banda. Di sini self service, jadi habis makan jangan lupa dibalikin piringnya ke counternya lagi yah dan pembayaran hanya bisa cashless.

Oh yah kalau di bio ig mereka, ada jeda untuk karyawannya istirahat dari setengah 6 - sampai setengah 7 malam.

Coffee shop yang searea dengan Warpopski, sekalian coba pas makan di sana. Di indoornya kecil, tapi bisa duduk di area depannya juga. Btw design tempatnya agak beda dibandingkan pertama kali aku lihat di postan teman.

Selain minuman, mereka juga ada makanan, tapi karena udah beli di Warpopski, jadi cuma pesan minum saja.

Aku pesan pamella, yaitu perpaduan pomegranate dengan air kelapa. Segar banget, ada asam dan manis dari air kelapa. Terus ada buah kelapanya juga, jadi ada yang bisa dikunyah.

Ambience di indoornya cukup cozy, aku izin makan di dalam dan diperbolehkan. Pembayaran hanya bisa cashless saja.

Congrats Arabica Coffee untuk cabang pertamanya dengan konsep drive thru di Asia. Tapi, kalau ga mau drive thru, ada dine in areanya kok. Ga nyangka sih buka di bundaran, soalnya seringnya lihat orang - orang olahraga di sana, tahu - tahu udah ada Arabica aja 😂

Ambiencenya aku suka, serba putih jadi kelihatan luas. Menunya kurang lebih sama seperti di cabang lainnya. Staffnya ramah dan baik - baik, baik di dalam maupun bapak securitynya.

Aku pesan Kyoto Latte, kopinya pas, ga pahit dan ga terlalu creamy. Pastrynya pesan yang chocolate, oke juga, lebih ke empuk untuk teksturnya. Soft servenya cobain yang matcha dan coffee. Yang matcha jauh lebih pekat daripada pertama kali aku coba, suka. Kalau yang coffee malah lebih milky sekarang, lebih suka pas pertama coba di cabang Plaza Indonesia, kopinya lebih bold. Tapi, bisa tambah espresso setahuku untuk soft servenya.