Zelda Lupsita

Restoran ini menyediakam menu makanan chinese food ala carte dan dim sum. Restoran ini sering kali ramai sehingga kadang-kadang harus menunggu untuk mendapatkan tempat duduk. Kami datang untuk dinner dan memesan nadi goreng yang chow, hakau, serta thai tea dan chinese tea. Pesanan kami disajikan cukup cepat. Porsi nasi gorengnya pas untuk dimakan berdua. Daging ayam yang chow nya ada di dalam setiap suapan dan gurihnya membuat kami lahap menyantap nasi goreng ini. Sayangnya hakau yang kami pesan kulitnya terlalu lembek jadi terkelupas ketika diangkat. Untuk suasana, restoran ini layaknya restoran keluarga lainnya, terang dan perabotnya didominasi kayu. Serunya kalau ke sini ramai-ramai jadi bisa pesan dan mencoba lebih banyak menu.

St. Germain menawarkan suasana elegan bistro a la Paris ke tengah kota Jakarta. Suasananya cantik dan homey banget dengan kursi-kursi kayu yang dicat vintage pastel, booth sofa, dan beberapa mini chandelier menggantung di langit-langit. Gue dan teman-teman datang untuk menikmati dessertsnya dan kami memesan chocolate dome serta dua choux: tiramisu dan lemon. Chocolate domenya berisikan creme chocolate dengan sentuhan hazelnut dan dilapis dark chocolate. Teksturnya sangat lembut di mulut dan rasanya tidak kemanisan. Very recommended for chocolate lover! Chouxnya sendiri merupakan andalan di St. Germain. Kulit chouxnya agak kering sayangnya, mungkin karena kami datang di malam hari jadi chouxnya kelamaan mejeng di cke display. Isian chouxnya enak tapi... yang tiramisu kentara rasa kopinya, yang lemon merengue terasa pas paduan asam segarnya lemon filling dan manisnya bruleed creme diatasnya. Service disini agak lambat ketika kami datang. Mungkin karena kami datang di Senin malam dan tidak ramai jadi waitstaffnya sibuk ngobrol. Untuk minta buku menu dan bill terasa agak lama. Oiya karena kami datang di malam weekdays jadi ada promo buy 1 get 1 untuk pastry. Worth it banget sih buat duduk cantik setelah kerja seharian 

Cotton drops ini menempati semacam trailer yang dialih fungsi menjadi dapur dan meja pesanan. Di depannya ada beberapa set meja dan kursi, jadi siap-siap rebutan meja kalau mau makan di tempat. Menunya berupa macam-macam minuman dan juga ada dessert dalam pot. Gue pesan strawberry milk with no topping. Kalau mau bisa sih tambah topping kacang, biskuit, etc. Pelayanannya cepat dan ramah, setiap tamu wanita disapa "Miss", biar kawaii gitu kali ya. Tampilan minumannya lucu banget... diatas setiap minuman ada cotton candy. Rasanya sih ok, gue minta less sugar jadi strawberry milk gue gak kemanisan. Cotton candynya juga ok, tapi sayang cepat lumer jadi messy banget karena gulanya terus netes-netes ke tangan.

Restoran ini salah satu favorit gue karena terjangkau dan menu yang gue pesan (sampai saat ini) cocok sama selera gue. Nah, kali ini gue dan pacar datang di odd hour, sekitar jam 3 sore hari Sabtu jadi gak banyak tamu disana. Kita pesan nasi goreng nanas, ayam goreng ala tawan, dan tumis kacang panjang. Makanan datang sekitar 10 menit kemudian dan porsinya wow.. besar-besar juga yah.Nasi goreng nanasnya gurih dan ada hint asam segar dari nanasnya.Ayam goreng ala Tawan rupanya semacam ayam goreng mentega.. rasanya gurih dan sedikit lebih asam dari ayam goreng mentega biasanya (mungkin cooking wine/saus inggrisnya lebih banyak?). Tumis kacang panjang rasanya gurih, sedikit manis, dan topping daging cincangnya juga gak pelit. Oiya, satu lagi favorit gue disini adalah sambalnya yang pedas untuk melengkapi makanan-makanannya.

Zenbu adalah salah satu casual restaurant yang gue suka karena menunya yang beragam dan tempatnya yang cozy. Menu andalannya adalah mozaru, tapi kali ini gue dan pacar mencoba zenbu ramen dan black dragon sushinya. Ramen disini bisa dipilih kuah shoyu, miso, atau zenbu special dan gue pilih shoyu yang mild. Isi ramennya sendiri cukup lengkap ada daging sapi, ayam, dan tempura udang yang disajikan terpisah biar tetep crunchy. Untuk rasa tergolong lumayan, agak jatuh nilainya karena mienya terasa kematengan jadi kekenyalannya hilang.

Black dragon sushi adalah menu berikutnya yang kami coba. Sushinya padat, di dalamnya diisi ebi furai dan diatasnya diberi topping unagi. Presentasinya cantik dengan mayonaise dan unagi sauce menghiasi piringnya. Rasanya juga enak apalagi kalau dimakan dengan saus unagi yang manis dan mayonaise yang creamy.

Tempat kopi ini seperti a hole in the wall. Agak tersembunyi dan kalau kita gak merhatiin, kita akan melewatinya. Tapi tempat ini juga salah satu tempat favorit gue buat ngopi. Tempatnya kecil tapi comfy. Di dalam kita bisa duduk di sofa-sofa empuk, di luar adalah smoking area dengan meja dan kursi kayunya. Favorit gue di sini adalah es kopi kocok. Sekilas mirip americano tapi menurut ini lebih light dan fruity. Pas banget minum es kopi ini sambil people watching di Sabang. Kalau lapar Saudagar Kopi juga punya menu roti bakar dan beberapa pilihan makanan berat.

Casa artinya rumah dalam bahasa Spanyol dan kesan itu lah yang terasa ketika kita masuk ke restoran ini. Ruangannya agak temaram dan banyak sofa-sofa yang pasti bikin betah berlama-lama disana. Pelayanannya cukup ramah dan cepat. Kami memesan chicken kabob, chocolate platter, iced lychee tea dan fresh juice. Minumannya datang duluan dan tampilannya cukup ok. Iced lychee tea pilihan gue segar, gak terlalu manis dan 2 lychee gendut-gendut siap disantap. Chicken Kabob juga tampilannya menarik banget. Juicy chicken pieces ditusuk bersama paprika hijau dan bawang bombay, diatasnya diberi semacam salsa. Rasanya juga enak, kalau kabob biasanya identik dengan bumbu-bumbu ala middle east, kabob disini rasanya lebih mild. Daging ayamnya ada rasa smoked dari panggangannya dan salsa tomatnya bikin tambah segar. Chocolate platter datang pas setelah kabobnya habis kita makan. Di platter ini ada 3 jenis dessert berbahan baku cokelat: chocolate mousse, white chocolate panna cotta, dan chocolate tart. Ketiganya enak banget. Gak bikin eneg karena emang gak terlalu manis. Pacar gue suka banget sama panna cotta nya, kalo gue gak bisa milih karena ketiganya sama-sama enak buat gue.