Stephanie Wibisono

Saya baru pertama kali datang ke Treeangelo namun saya jatuh cinta dengan coffee house ini. Ada 2 alasan untuk itu.

1. Tempatnya sepi! Mungkin memang kalah pamor dengan 1/15, Common Grounds, Tanamera, etc, namun secara rasa mereka juga tidak kalah jauh. Interiornya unik, cukup cozy. Tersedia meeting room dan outdoor dengan layar besar yang digunakan untuk nobar saat ada pertandingan. Selain itu juga ada "bilik telpon umum" tua warna merah.

2.Barista mereka memperbolehkan kita untuk membuat kopi kita sendiri (dengan harga yang berbeda). Mereka juga ga pelit info dan bisa ngajarin kita. Rasa kopinya pun tidak kalah dengan tempat lainnya.

Come and taste for yourself!

Restaurant Jepang yang satu ini terletak di Lebak Bulus. Memang secara posisi agak jauh dari keramaian, namun coba kunjungi deh, recommended banget dari saya.

Saya sudah beberapa kali ke Ocha dan banyak sekali menu yang sudah saya coba. Saya bisa bilang semua makanan yang sudah pernah saya coba semua enak. Chicken Buns, Gyoza, Kinoko Butter (jamur), Chicken Teriyaki, Head Salmon Aka, Salmon Salute, semua enak. Salmonnya fresh. Sushinya pun enak.Untuk dessertnya, chocolate melt dan Pannacotta juga enak.

So? Come and taste for yourself!

Saya yakin kita semua tau akan Chef Degan. Bagi kalian yang belum, Chef Degan itu salah satu juri di Masterchef Indonesia. Dan sekarang, bersama dengan pemilik dari Tanamera, mereka membuka restaurant fine dining bernama Letter D. Sudah beberapa minggu belakangan saya melewati restaurant yang masih under constructed itu, dan tidak menyangka bahwa ini adalah restaurant Chef Degan. Akhirnya, satu restoran enak di dekat Gandaria!

Letter D ini dua lantai, dengan lantai bawah berkonsep semi-outdoor. Dan karena pemilik Tanamera, di lantai bawah ada bar yang menyajikan kopi Tanamera dan beberapa kue-kue untuk snack. Di lantai atas, ada bar. Staff mereka cukup ramah dan helpful, mereka bahkan membolehkan saya keliling untuk mengambil foto. Hanya saja, staff mereka suka gatel kalau lihat piring kosong dan gelas yang hampir kosong, pasti mereka bertanya untuk bisa diclear up. Setelah tiga kali ditanya dan mereka mau mengambil minuman saya yang hampir habis, annoying juga lama-lama.

Cappuccino (35k)

Good! Tanamera gitu loh.

Hot Red Velvet Latte (38k)

Dulu saat saya di Tanamera saya pernah pesan Iced Red Velvet Latte dan untuk saya itu tidak ada rasanya karena mereka membuatnya terlalu banyak air dan es batu. Namun kali ini karena yang membuatnya adalah head barista dari Tanamera, Aga, rasanya pas.

Peach Crumble (50k)

Menurut saya agak sedikit overpriced untuk satu potong pie. Rasanya oke.

Salmon Lodeh (130k)

Awalnya saya berpikir cukup aneh ada Salmon Lodeh. Mungkin karena sebelumnya saya belum pernah dengar dan kurang bisa membayangkan bagaimana rasanya. Namun karena ini Chef Degan, saya berpikir, mana mungkin ga enak sih. Akhirnya saya pesan dan WOW. Kombinasi yang hebat. Rasa dari salmon dan dari lodehnya sendiri cukup stand out. Very recommended!

Duck Confit (160k)

Duck Confitnya pun rasanya sangat enak. Dagingnya lembut dan tidak kering (karena saya tidak suka daging kering). Bebeknya disajikan dengan wortel, brokoli, dan semacam perkedel. All delicious. Recommended.

Liquid Tiramisu (85k)

Cocktail yang berisi Rum, Kahlua, Baileys, tiramisu and cacao. Cukup enak jika kalian suka dengan campuran cocktail yang ada di dalamnya.

Hanya saja, kami harus menunggu sekitar 20 menit dari saat kami meminta bon sampai kami bisa pulang setelah membayar. Karena saya datang di minggu pertama mereka baru buka, mungkin mereka belum siap dengan semuanya. Bonnya pun ditulis manual menggunakan nota. Bon pertama datang dengan satu menu yang tidak saya pesan. Setelah menunggu 5 menit, mereka datang dengan bon baru. Menu yang tidak saya pesan itu sudah tidak ada di bon, namun jumlah akhirnya tidak mereka ganti, untung saja kami cek dulu. Jadi mereka harus mengganti lagi, dan saat sudah benar dan kami mau bayar, mereka baru info kalau hanya bisa tunai atau debit Mandiri. Dan kami harus jalan ke seberang untuk mengambil cash. Namun saya yakin mereka pasti akan memperbaiki ini semua secara cepat. Overall, harus dicoba.

Come and taste for yourself!

Instagram : @stepwibi

Turning Point ini sebenarnya sekarang adalah satu coffee shop dengan kualitas baik yang ada di Gading Serpong. Tempatnya memang agak susah untuk ditemukan karena belum ada sign atau apapun yang menyatakan bahwa di situlah lokasi Turning Point. Kebetulan saya punya alamatnya, dan itupun saya harus mencari satu per satu untuk menemukannya. Namun setelah masuk ke dalam, semuanya worth it.

Tempatnya cukup spacious. Spacious itu bukan berarti luas, namun setidaknya antara 1 meja dengan meja lain tidak terlalu dempet. Untuk coffee shop, yang paling penting untuk saya adalah tempatnya yang spacious, karena saya terkadang suka untuk duduk di coffee shop, menikmati kopi sambil bekerja di laptop. Sangat mengganggu jika banyak orang jalan-jalan siweran di depan kita dan mereka ngobrol berteriak dalam jarak 30 cm dari kuping kita. Mereka juga ada area semi-outdoor yang cukup menyenangkan, dan kita tidak akan kehujanan jika sedang hujan. Namun jika mau yang benar-benar outdoor, mereka bisa menyediakan tempat untuk kalian. Dan bagusnya, mereka pet-friendly.





Selain kopi, mereka juga menyajikan pastry untuk snack, dan mereka tidak menyajikan makanan berat. Setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu kalau saya tidak salah, mereka menyajikan donat buatan Afterais. Saya cukup beruntung datang di hari Kamis dan mendapat Salted Caramel Popcorn Cookie Crumble Doughnut (25K). Itu adalah donat yang dicelup di saus caramel, dengan popcorn dan remahan cookie seperti Oreo di atasnya. RECOMMENDED. Saya memutuskan pesan ini karena rekomendasi dari owner, walaupun saya sudah takut rasanya akan terlalu manis, namun untungnya manisnya pas. Hanya saja agak sticky makannya karena full caramel. Selain itu mereka juga ada Red Velvet Layered-Cake dan Pineapple Cake.

Cappuccino (35K) lumayan. Mereka menggunakan kopi dari Morph dan terkadang mereka menyediakan Guest Blends dari Common Grounds atau Tanamera.

Dan kebetulan juga saya berkesempatan untuk ngobrol dengan ownernya, Joseph & Angel. Theyre such nice guys, jika kalian lagi di Turning Point, kalian bisa Tanya apa yang mereka rekomendasikan

Come and taste for yourself!

Instagram : @stepwibi

Salah satu coffee shop (lagi) di daerah Cipete. Sebetulnya sudah 2 bulan yang lalu saya ingin mengunjungi coffee house ini namun baru kesampaian kemarin. Saya kesana di Sabtu malam, mungkin pukul 8-8:30an, dan sebelum saya turun dari mobil, bapak parkirnya menginfokan bahwa sedang full. Nasib lagi gak mujur nih. Akhirnya saya dan teman saya di mobil sedang diskusi untuk mengunjungi tempat lain, namun ternyata si bapak parkir menginfokan bahwa baru ada meja yang kosong dan sudah direserve oleh beliau untuk kami. Well, what a nice parking-helper. Jadi kami dapat meja.


Shock dengan harganya yang terbilang murah, atas rekomendasi foodie lainnya, kami memesan minum Cold Brew Coffee dan Sparkling Sunkist Iced Brew Coffee dan makanan Carbonara Rice dan Lemon Butter Chicken & Tuna Penne. Menurut teman saya, Cold Brew Coffeenya enak namun lama kelamaan menjadi asam rasanya. Sparkling Sunkist Iced Brew Coffeenya sendiri menurut saya cukup unik. Seperti minum soda rasa kopi jeruk. Boleh dicoba. Untuk Carbonara Ricenya sendiri saya sependapat dengan banyak foodie lainnya, bahwa ini enak. Tidak terlalu cheesy. Namun untuk saya pribadi, saya hanya bisa makan maksimal separuh porsi untuk amannya. Lemon Butter Chicken & Tuna Penne sangat recommended! Lemonnya cukup berasa.

Come and taste for yourself!

Akhirnya! Ippudo Ramen ada di Jakarta! Setelah bisnis ramen di Jakarta memasuki tahun ketiganya (CMIIW), akhirnya kita mendapatkan satu pemain besar lagi, berlokasikan di Pacific Place. Setelah mendengar Ippudo buka, tentu saja sayang langsung mengosongkan jadwal di weekend untuk mencoba Ippudo. Dan karena mendengar bahwa antri, saya memutuskan datang paling pagi untuk sarapan.



Saya datang pukul 10.45 karena buka pukul 11.00 dan saya langsung diarahkan untuk mengantri! Untungnya mengantri menunggu restaurant buka. Setelah saya amati, 90% orang yang mengantri bersama saya adalah orang Jepang. Tidak buang-buang waktu lagi, saya membuka menu, dan pada saat saya dapat meja, saya langsung pesan.

Oh ya, sebelumnya saya minta maaf untuk review non-halal ini.

Pork Buns

YUM! HIGHLY RECOMMENDED walaupun isinya hanya selembar selada dan selembar pork belly penuh kenikmatan.

Shiromaru

Ramen original dengan tonkatsu broth. Untuk brothnya sendiri sangat enak, tidak terlalu asin dan tidak terlalu berminyak. Ramennya pun enak, lembut, dengan tingkat kematangan normal yang saya pilih. RECOMMENDED.

Karaka

Ramen original dengan miso soup dan pedas. Saya tidak bisa makan ini karena saya bukan pecinta pedas, namun menurut teman saya, ini juga enak. Recommended dari dia.

Come and taste for yourself!

Bornga di Jakarta sudah memiliki setidaknya tiga cabang, dan untuk kesempatan kedua ini saya mencoba di cabang Mahakam setelah saya mencoba di Wijaya. Bornga di Mahakam cukup besar, dengan suasana yang sedikit agak remang dan memiliki banyak pembatas. Dan seperti di restaurant Korea lainnya, mereka menyajikan appetizers yang cukup banyak macamnya : kimchi, salad, sampai fruit salad.

Saya memesan best-seller mereka : Woo Samgyup. Daging beef irisan dengan lemak dipinggirnya. Di barbecue, dicocol di sausnya lalu dimakan menggunakan sayur yang disediakan di meja. Tambahkan lobak dan daun bawang, lalu siap digulung dan dimakan. Foodgasm! Selain itu saya memesan Yangnyeom Dwaeji Galbi (pork) yang di barbecue juga. Karena dagingnya sudah dimarinade, jika dimakan tanpa saus pun rasanya sudah enak. Selain itu saya juga memesan Haemul Pa Jeon (pancake) dan porsinya cukup besar; disajikan dengan saus kecap dengan irisan cabe.

Recommended! Menurut saya Bornga ini salah satu Korean Barbecue yang cukup enak di Jakarta.

Come and taste for yourself!

Kita semua tahu kalau belakangan ini, coffee shop sedang bertebaran dimana-mana. Mungkin rasa kopi itu relative, sehingga yang biasa jadi consideration kita pada saat mengunjungi coffee house adalah kenyamanan yang didapat dari tempat itu sendiri. Berlokasi di Senopati, Crematology merupakan salah satu coffee house yang saya recommend. Begitu masuk, sudah terasa suasana cozynya. Sofa-sofa di tengah, meja dan kursi yang nyaman, ditambah lagi dengan tidak terlalu crowded dan tidak terlalu noisy. Secara tempat, cocok untuk kita yang hanya sekedar mau ngopi sambil bekerja atau membaca buku. Untuk minuman, selain kopinya, Nutella Frappe sangat recommended, wajib untuk dicoba.

Come and taste for yourself!

Kita semua pasti sudah kenal dengan well-known Chinese Restaurant bernama The Duck King. Dan kita semua pasti tahu bahwa makan di The Duck King memang agak costly. Namun setelah membuka konsep The Duck King Kitchen di Bintaro Exchange, mereka pun membuka konsep baru The Duck King Noodle House di Puri Indah Mall Expansion. Mereka menghidangkan berbagai macam menu la mian, digabung dengan menu Chinese Food lainnya. Dan untuk la miannya sendiri harganya di bawah Rp 50,000, sehingga masih bisa dijangkau kalangan siapapun.



Diundang oleh Manager The Duck King Group, saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan shifu di The Duck King Noodle House yang berasal dari China. Berbahasa Indonesia sudah cukup fasih, ia membawa saya ke dapurnya dan menunjukkan kepada saya bagaimana cara membuat la mian dari doughnya.

Hand-Pulled Noodles with Sliced Beef Shank and Spring Onions in Spicy Soup

Soupnya agak terlalu pedas untuk saya (kebetulan saya memang kurang bisa makan makanan pedas) namun berhasil membuat saya untuk nambah terus. Dagingnya lembut.

Hand-Pulled Noodles with Deep Fried Honey Chicken

Soupnya enak banget, gurihnya pas, tidak terlalu asin tidak terlalu oily. Namun memang sayang karena ayamnya dipisah dan kurang ada rasanya.

Zha Jiang

Hand-Pulled Noodles with Minced Chicken and Mushroom

Mie tarik, dan karena saya makan di saat mienya sudah dingin, jadi kurang oke. Mienya sudah mengeras.

Come and taste for yourself!

Sudah pasti kita semua pernah mendengar restaurant The Duck King. Di Jakarta sendiri sudah memiliki cabang lebih dari 10, selain itu mereka juga punya cabang di luar Jakarta. Makanan di The Duck King semua halal, karena untuk menu non halal mereka sajikan di restaurant mereka yaitu Imperial Chef. Jadi jangan khawatir. The Duck King ini biasanya saya kunjungi untuk ritual dimsum di Minggu pagi bersama keluarga. Semua dimsumnya enak. Namun selain dim sum, menu-menu mereka pun enak. Yang paling terkenal adalah bebek pekingnya. Saat kita pesan bebek peking, secara otomatis kita pasti akan dihidangkan kulit lumpia, kulit bebek, daun bawang dan ketimun, serta sausnya yang paling istimewa. Tidak ada yang bisa bikin saus bebek seenak Duck King! Recommended!

Come and taste for yourself!