Velvel

Pondok Pangandaran adalah restoran seafood yang selalu ramai dengan harga yang juga terjangkau. Restoran ini terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama tanpa AC, dan lantai kedua dengan AC.

Mereka menyediakan macam-macam masakan seafood, seperti kepiting, udang, lobster, kerang, scallop, ikan, cumi, serta beberapa macam masakan dengan daging ayam, sup, dan sayuran.

Kesukaan gue di sini adalah Kepiting Soka Masak Telur Asing. Kepiting goreng yang cripsy dibalur dengan saus telur asin yang enak banget. Recommended!

Sayangnnya ada berita kurang baik nih. Setelah makan seafood di sini, gue kena sakit keracunan makanan selama tiga hari!
Gue gatau apa penyebab pastinya sih, tapi waktu makan kerang di sini sih agak aneh ya karena kerangnya memiliki tekstur yang keras, padahal biasa kan kerang enggak keras.
Semoga Pondok Pangandaran lebih memperhatikan kualitas dan kesegaran seafood.

Nasi Pedas Ubud Bali adalah salah satu gerai makanan yang ada di Pasar Nusantara, Sarinah. Menyajikan aneka masakan Bali siap saji dengan macam-macam pilihan paket yang bisa kita pilih, Untuk pilihan toppingnya ada oseng cumi, ayam suwir, cakalang, dan ayam kampung Betutu.

Gue cobain Paket Gianyar Cakalang (Rp 53.500,-) yang terdiri dari nasi putih, ikan cakalang suwir yang sangat pedas, sate lilit, keripik kentang, oseng kacang panjang, tempe orek, telor balado, sate lilit, telur rebus, sambal matah, dan sambal Mbeh. Isian toppingnya ga terlalu banyak, tapi bermacam-macam dalam satu piring ini porsinya pas untuk satu orang.

Bach Coffee spesialisasinya adalah kopi Vietnam. Selain kopi, mereka juga menyediakan varian minuman non coffee, frappucino, smoothie, teh, dan beberapa jenis pastry. Back Coffee juga menyediakan beberapa macam hidangan utama dan camilan Vietnam, Indonesia, dan Western.

Tempatnya ini luas dengan area indoor dan outdoor. Lokasinya tepat di samping salah satu lobby Kuningan City.

Yuk intip apa yang gue coba!

Croffle (Rp 10.000,-)
Croffle dengan dua rasa dalam satu bentuk, yaitu rasa original dan pandan yang ditaburi gula putih. Kita juga bisa minta agar croffle dipanaskan lagi. Rasanya enak dengan tekstur yang crunchy.

Hot Chocolate ukuran regular (Rp 39.000,-)
Sebagai penggemar kopi, rasanya aneh karena kali ini gue ga memilih kopi, tapi malah hot chocolate
Kenapa begitu? Karena waktu itu sudah menuju malam dan gue ga terbiasa minum kopi pas sore dan malam. Terus waktu itu juga lagi mood buat minum hot chocolate, makanya gue pilih hot chocolate hangat dan ga terlalu manis ini buat nemenin gue dan croffle

Baby Dutch Pancake adalah restoran pancake yang merupakan konsep baru dari Nanny's Pavillon. Outlet yang ada di Grand Indonesia ini ga terlalu besar, hanya terdiri dari beberapa meja dan kursi. Maka ga heran kalau waiting list di sini lumayan banyak, apalagi pas akhir pekan. Mereka menyajikan baby Dutch pancake dengan topping manis dan asin.

Yuk intip apa yang kami coba!

Chicken Alfredo (Rp 59.000,-)
Untuk yang rasa asin, kami mencoba chicken alfredo. Over-baked pancake yang disajikan dengan creamy spinach dan potongan daging ayam. Tekstur pancakenya sedikit crispy di luar, dan lembut di dalam. Karena ini yang rasa asin, makan saat memakannya berasa sedang makan zuppa soup tapi dengan topping dan rasa berbeda

Apple Cinnamon (Rp 55.000,-)
Saatnya mencoba yang rasa manis! Over-baked pancake ini disajikan dengan potongan buah apple, bubuk kayu manis, dan gula beku di atas pancake. Rasanya manis, hangat, dan juga enak! Kalau yang ini mirip seperti apple tart.

Chavaty adalah gerai teh asli dari Jepang. Di Indonesia sendiri, menu mereka yang terkenal adalah tea soft cream. Lokasinya ada di Lumine, department store Jepang yang ada di Plaza Indonesia. Di sini hanya ada beberapa meja bulat kecil untuk makan atau minum tempat.

Selain varian teh Jepang dan soft cream, Chavaty juga menyajikan crepe, scone, macaron, dan snow ball dengan beberapa macam rasa.

Gue cobain salah satu teh yang masuk dalam kategori quality season and straight tea, yaitu Iced Houji Tea (Rp 32,000). Satu cup tinggi pure Hojicha alias roasted green tea tanpa gula yang rasanya enak dan menenangkan.

Fukumaru adalah restoran Jepang yang ternyata satu grup dengan Kohicha (resto Jepang kesukaan gue). Jadi ga heran kalau ternyata rasa makanan di sini enak walaupu menu dan konsepnya berbeda dengan Kohicha. Fukumaru juga memiliki area parkir sendiri bagi yang membawa kendaraan ke sini.

Restorannya bersih dan terang dengan dekorasi bunga sakura artifisial yang cantik. Mereka menyediakan macam-macam menu hidangan pembuka, sushi, tempura, nasi, mie, hidangan penutup, kopi, dan teh.

Yuk intip apa yang gue coba!

Truffle Gyutan Yakimeshi (Rp 95.000,-)
Nasi goreng dengan gaya teppanyaki yang disajikan dengan potongan lidah sapi empuk yang melimpah, bawang goreng, rumput laut, daun bawang, dan white truffle oil.

Cream Daifuku (Rp 32.000,-)
Ini adalah menu hidangan penutup. Mochi yang padat dan kenyal berisi krim dengan pilihan rasa matcha, ichigo, dan ogura. Gue cobain yang isinya ogura (kacang merah). Rasanya enak!

Warabi Mochi (Rp 30.000,-)
Menu hidangan penutup lainnya. Lima potong mochi polos yang ditaburi dengan bubuk kacang kedelai panggang.

Ume Sakura (Rp 38.000,-)
Karena gue lebih menyukai kopi, makanya ga terlalu familiar dengan teh. Kalau kamu penggemar teh, terutama teh Jepang, maka mencoba teh di Fukumaru bisa jadi pilihan yang pas. Gue pilih menu ini dari rekomendari staff di sini. Japanese sencha dengan pink konpeito dan cherry blossom. Pas menunya datang sih ga ada warna pink sama sekali
Rasanya unik banget. Gue ga merasakan teh yang strong juga. Rasanya ga terlalu manis dengan sedikit asam.