yudistira ishak abrar

Selang enam tahun berlalu Deja Brew Coffee & Eatery masih bertahan ditengah gempuran tempat nongkrong baru yang terus bermunculan di Margonda Raya. Belum ada banyak perubahan pada desain kafe ini baik eksterior maupun interior. Kebersihannya terjaga, beberapa furnish meski masih menggunakan yang lama namun masih terawat dengan baik. Hanya polesan pada dinding yang menjelma jadi biru dari sebelumnya yang berwarna hitam. Pelayanan disini masih asyik dan seru. Soal fasilitas sih masih lengkap, ada ruang sholat, stop kontak, jaringan wi fi dan musik pengiring yang easy listening.

Kali ini saya hanya ngopi sambil ngemil-ngemil. Pesanan saya Cheezyramel Banana (Rp28.000,-) Es Kopi Susu (Rp24.500,-) Americano (Rp25.000,-) dan Cheezy Fried Cassava (Rp22.000,-). Semua pesanan saya enak-enak. Es kopi susunya creamy, manis, milky. Americano disini rasanya kuat, perpaduan fruity dengan bitter. Pisang karamelnya manis banget, favorit saya ini mah. And the last bot not the least singkong keju disini cukup enak bertabur parutan keju dan siraman SKM...

Sejak kapan Kelapa Dua punya pantai? Sejak ada Pantainya Kimboo. Akhirnya ada pantai juga di daerah Depok. Tapi bukan pantai dengan pemandangan lautan beneran lho ya, hanya berupa kafe dengan hamparan pasir putih layaknya sebuah pantai. Lokasinya persis berada di belokan menuju Kelapa Dua kalau dari arah Lenteng Agung. Luas area didominasi oleh lahan terbuka yang beratap langsung dengan langit. Meja kursi permanen di satu sisi menjadi area duduk yang berpandangan dengan panggung. Sisi satunya lagi, diatas hamparan pasir terdapat meja kursi yang lebih tinggi yang berhadapan dengan meja barista.

Sore menjelang petang saya menikmati segelas Americano (Rp20.000,-) dan Singkong Keju (Rp25.000,-). Perpaduan pahit getir menyeruak langsung kerongga mulut sesaat setelah saya menyesap kopinya. Karena tersaji dingin, jadi tetap terasa menyegarkan. Sambil ngopi saya pun menikmati beberapa potong singkong goreng bertabur parutan keju. Teksturnya empuk dan mudah hancur, tipe kesukaan saya. Masih terasa pulen ketika disantap. Parutan keju memberi nuansa cheezy yang pas. Mungkin dikunjungan berikutnya saya akan mencoba menu makanan berat disini...

Suatu sore saya menyempatkan untuk berkunjung ke Oemago House. Sebuah kafe yang ternyata jauh lebih bagus dari pada penampakan foto-fotonya di Google. Meski lokasinya tersembunyi di sebuah perkampungan dengan akses jalan kecil, tapi pengunjungnya ramai. Hunian dua lantai dengan kontur tanah meninggi membuat bangunan utama jadi lebih tinggi dari area parkir. Teras depan dengan sebuah gazebo menjadi tempat duduk favorit.

Pada ruang utama di lantai bawah saya langsung disambut lorong yang sisi kirinya berisi rak buku sekaligus sekat dengan ruang disebelahnya. Persis diatas meja bar kopi terdapat lantai dua dengan akses tangga yang melewati area mezanine yang merupakan sebuah kantor. Lantai atas diisi oleh beberapa set kursi sofa empuk berbantal untuk dipeluk. Kembali ke lantai bawah, terdapat area duduk semi terbuka yang bersanding dengan musholla yang cukup nyaman.

Japanese (Rp25.000,-) menyuguhkan sensasi ngopi yang sungguh luar biasa. Kenikmatan biji kopi yang kaya akan nuansa buah-buahan segar. Rongga mulut saya seolah dimanjakan dengan kuatnya rasa asam. Selain itu, saya pun menyesap Cappuccino (Rp25.000,-) yang ternyata tidak kalah nikmat. Rasionya begitu presisi, jadi terasa begitu lembut sekaligus kuat pada tiap seruputannya.
Chicken Popcorn Lada Garam (Rp25.000,-) menjaid teman ngopi yang renyah, gurih, dan bikin nagih...

Definisi ngopi di rumah yang sesungguhnya ya disini di Kuluk Kuluk Rumahan. Berada di salah satu hunian Perumnas Depok 2 di Jalan Citarum, mereka hadir tiap akhir pekan mulai dari pukul delapan pagi. Rumah asri berpagar rendah yang terbuat dari lapisan batu kali dengan dinding putih serta sebuah mobil VW Combi biru laut terparkir nampak begitu estetik dari luar. Pintu masuk berada di sudut bangunan persis didepan ruang tamu. Halaman depan dijadikan sebagai seating area yang teduh beratap pohon. Mungil namun terasa homey.

Pagi ini saya bersama keluarga memesan beberapa jenis minuman karena menu cemilan dan makanan berat baru siap diatas jam sebelas siang. Saya memilih Kopi Susu Rumahan (RP25.000,-) es kopi susu yang creamy, manis sekaligus milky. Teman saya memesan Kohnidin (Rp25.000,-) sejenis es kopi yang terbuat dari biji kopi arabica. Rasanya enak sekaligus unik, sensasinya jarang sekali saya temukan di tempat lain. Coklat (Rp22.000,-) menjadi pilihan keponakan saya, rasanya kental, pekat, milky dan manis. Teh Leci (Rp12.000,-) minuman hangat yang mempertemukan pekatnya teh dengan manis segar buah leci kesukaan ibu saya. Kue Lumpur (Rp5.000,-) jadi kudapan yang cocok sebagai teman nongkrong kali ini...

Hampir tidak pernah tertarik buat mampir ke pasar kaget di Jalan Merdeka pada Minggu pagi, kali ini pertahanan saya runtuh dan menjejakan kaki disana juga. Ternyata banyak cemilan menarik dengan harga terjangkau. Tapi saat tak sengaja melihat sebuah kafe di pinggir jalan dengan desain unik saya langsung tertarik buat mampir. Kebetulan perut sudah lapar karena hampir masuk jam makan siang.

Sebuah rumah disulap menjadi kafe bergaya bohemian dengan segala bentuk perabot yang nyentrik. Karena memang sebuah hunian, jadi bentuk tempatnya bersekat-sekat tak ubahnya pembagi antar ruangan. Ornamen sangat beragam mulai dari beberapa jenis lukisan, quote board, tanaman artifisial menggantung, bahkan ada sebuah sepeda yang kedua rodanya diasosiasikan sebagai huruf o dan membentuk kata "food".

Pelayanan disini memuaskan karena sangat ramah. Untuk barisan menunya pun lengkap. Ada aneka cemilan baik gurih maupun manis, menu makanan beratnya pun beragam ada yang tradisional, western bahkan asal Korea. Pilihan minuman juga banyak mulai dari aneka kopi, susu, teh hingga buah-buahan.

Semua menu makanan yang saya pesan sangat memuaskan. Seblak Tulang nya sedep, berbumbu kuah medok dengan isian banyak. Pecak Ayam nya juga ga kalah nikmat, rasanya pedes gurih bikin nagih. Nasi Uduk Ayam Goreng nya juga enak. Bawal Sambal Gami berlumur sambal pedas yang ga hanya sekedar pedas tapi juga gurih. Kue Pancong sebagai pencuci mulut berlumur selai coklat crispy yang melimpah...

Sudah lama menjadi incaran untuk dikunjungi, akhirnya saya mampir juga di Satu Meja. Dari depan kafe ini cukup misterius sekaligus estetik dengan gaya minimalis. Pintu masuk berupa sepasang pintu kayu berisi potongan kaca persegi tampak kontras dengan polesan hijau lumut pada dinding yang menjorok kedepan membentuk ilusi optik. Setelah membuka pintu saya langsung disambut booth foto berupa cermin seluruh badan di sisi kanan serta kursi berlatar bunga warna-warni pada dinding di sisi kiri. Dari sini saya langsung dapat menyapu seluruh sudut ruang. Sekat berupa lemari pajangan berisi ornamen miniatur pohon serta barisan buku-buku artifisial yang estetik bertengger tepat ditengah ruang. Pemilihan furnitur yang tepat mampu memberi kesan mahal nan elegan. Kualitas pelayanan disini tak perlu diragukan karena sangat ramah, cepat, informatif.

Chicken Steak (Rp55.000,-) ayam panggang tersaji dengan potato wedges dan salad. Tekstur dagingnya empuk dengan sensasi rasa yang gurih. Saus kental nan creamy berwarna kuning memberikan nuansa asam, manis yang pas. Tekstur ayamnya empuk, juicy dan berbumbu. Potato wedges nya pulen dengan kulit luar yang renyah. Salad berdressing sesame sauce terasa gurih sekaligus menyegarkan. Fish & Chip (Rp48.000,-) potongan daging ikan berselimut tepung renyah terhidang diatas french fries dan sepiring kecil saus tartar. Tekstur selimut tepungnya sangat renyah dan terasa gurih. Daging ikannya begitu lembut, tidak berbau amis dan tidak menyisakan aftertaste. Saus tartar nya sangat gurih, creamy dan sedap. Kentang goreng diberi garam yang cukup dengan tekstur renyah.

Sunkist Margarita (Rp29.000,-) tersaji dengan bibir gelas bertabur garam, minuman ini tampil estetik dengan dua buah leci mengapit irisan sunkist sebagai pugasan selain tentunya daun mint. Jeruk sunkist yang ditumbuk memberi rasa segar yang begitu kontras dengan manisnya leci. Sparkling sodanya pun lembut tidak menusuk. Mango Yakult (Rp25.000,-) minuman ini tampil dengan potongan jeli aneka warna. Teksturny kental nyaris creamy. Perpaduan rasa mangga yang manis bertemu asam khas Yakult menjadi pelepas dahaga yang menyegarkan. Seluruh pesanan saya sangat memuaskan, tampil cantik, porsinya sesuai dan tentunya dengan rasa bintang lima...

Bilangan Kemanggisan menjadi salah satu gerai Kopi Titik Koma berdiri. Lantai dasar sebuah bangunan guest house dijadikan sebagai coffeeshop nyaman dengan jendela kotak-kotak yang langsung menampilkan seluruh interior ruang dari pinggir jalan. Seluruh areanya di dalam jadi tidak menyediakan smoking room. Pemilihan furnitur simple namun estetik membuatnya tampil menarik sekaligus nyaman. Lapisan lantai motif membuatnya terlihat artistik.

Chicken Thai Sauce (Rp32.000,-) semangkuk nasi dengan lauk potongan ayam dimasak saus ala Thai dengan tambahan telor ceplok dan selada. Nasinya pulen, masih hangat dan matang dengan baik. Potongan ayamnya besar-besar. Saus ala Thai nya sedikit pedas, sedikit manis dan gurih. Kalau sensasi pedas, asem manisnya sedikit lebih berani lagi bakalan lebih mantul sih.

Es Kopi Aren (Rp21.000,-) sesuai dengan namanya minuman ini menyuguhkan perpaduan espresso, gula aren dan susu. Gramasinya pas, sehingga menghasilkan rasa seimbang. Teksturnya creamy, sensasi manisnya pas, kandungan kopinya terasa dan si susunya begitu lembut. Jenis es kopi susu yang mudah dicintai...

Sore ini saya kembali melewati daerah bekas SMP saya dulu di bilangan Perumnas Depok 1. Saat tengah melewati Jalan Rambutan, persis disebrang Mesjid Nurul Islam mata saya menangkap keberadaan sebuah coffeeshop yang cukup menarik. Ternyata kafe ini bernama Leuka Coffee. Bangunan tampak bergaya perpaduan rustic serta industrial dari luar. Namun setelah masuk ke dalam suasana jadi terasa lebih nyaman bergaya modern minimalis yang clean.

Meski mungil, tapi saya betah berada disini. Dua sudut ruang dibangun bangku permanen bermaterial semen ekspos yang disandingkan dengan meja serta kursi simple namun terkesan elegan. Beberapa bantal kecil motif monokrom menjadi sesuatu untuk dipeluk atau bersandar. Minim ornamen tak membuatnya tampak sepi, beberapa pot tanaman hias menjadikannya terlihat estetik. Alunan musik yang diputarpun menenangkan, ditambah pelayanannya ramah dan cepat.

Kopi Susu Aren (Rp20.000,-) terhidang dengan lapisan warna meyakinkan, minuman ini terasa manis dan lumayan creamy. Menurut saya kandungan kopinya bisa dibuat lebih smooth lagi supaya semakin mantul dan ngeblend. Chicken Wings (Rp25.000,-) beberapa potong sayap ayam bagian atas dan bawah terpisah yang digoreng lalu disajikan bersama saus serta mayones. Rasa ayamnya sedikit manis, pedas dan gurih. Cemilan yang enak dan bikin saya ketagihan...

Yang paling saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. RamenYa baru saja membuka outlet keduanya di Depok. Kali ini D'Mall menjadi lokasi dimana mereka menyuguhkan aneka sajian ramen enak nan halal dengan harga terjangkau. Posisinya berada di tengah atrium mall, sebelah kanan kalau dari arah lobby depan. Dari segi tampilan mereka selalu mencuri perhatian dengan warna merah bermuralkan suasana ala Jepang serta aneka display menu yang ditawarkan. Merombak bekas toko sepatu yang areanya tidak begitu luas, RamenYa masih menerapkan desain kasual dengan memanfaatkan meja kursi simple agar menghemat penggunaan area. Meski demikian aneka perabot serta ornamen ruang, terutama sebaris miniatur taman bertema zen berhias bonsay, membuatnya tampil estetik. Pelayanan disini pun ramah, cepat, sangat membantu.

Legendary Chicken Ramen Original, Croquete Cheese, Gyoza dan Ocha menjadi pilihan saya untuk santap malam kali ini. Kualitas ramen sangat terjaga. Racikan kaldu serta bumbu pada kuahnya konsisten rasa nikmatnya. Tekstur ramen lurusnya kenyal dan lembut. Irisan ayam panggang juga lembut berbumbu gurih sedikit manis. Potongan telur rebus setengah matangnya sempurna. Tambahan daun bawang serta nori menambah sensasi aroma serta rasa jadi semakin meledak dimulut. Kroket keju dan gyoza serta cocolannya pun memukau. Kroket terasa cheezy dengan sensasi chewy khas keju mozarella yang susah putus saat digigit. Gyozanya gurih, cocok dengan cocolannya yang asam, sedikit pedas, hangat dan berempah...