Yulia Amanda

Saya ke De Leila karena ada acara diundang ke sini. De Leila biasanya buka sore ke malam hari. Area indoornya cukup luas, resto ini juga ada toiletnya sendiri sehingga nggak perlu jauh-jauh. 

Makanan yang saya coba disini: 1. Javanese Banana
2. Fried Wonton
3. Sapo Tahu
4. Sayur kacang panjang
5. Gurame goreng tepung

Overall rasanya enak-enak, javanese banananya di luar garing dan manis sedangkan di bagian dalam pisangnya manis dan lembut. Area indoornya agak gelap. Maklum saja De Leila ini memang biasanya nightclub. Area outdoornya bagus, dihiasi dengan warna aquamarine blue di kursi. Ada view yang langsung bisa melihat GBK juga. Pelayanannya standar.

Yeay it's friday night! Ini adalah pengalaman pertama saya makan di Izakaya Issei. Restoran yang terletak di Jalan Senopati Raya ini cukup terkenal sejak lumayan lama. Kalau mau kesini, patokannya adalah di samping resto Cacaote dan di seberang Amber. Izakaya Issei ini ada di lt.2, jadi harus naik tangga dulu. 

 Berikut menu yang saya coba: 
1. Gyu Tan Don (IDR 108k) 
: gyu tan don merupakan jenis menu yang belakangan hits banget dijual dimana-mana. Di Izakaya Issei kamu bisa memilih tingkat kepedasannya dari tidak pedas sama sekali-mild-spicy-very spicy). Untuk menu yang satu ini saya memilih rasa yang tidak pedas sama sekali. Nasi yang diatasnya diberi irisan lidah sapi dilengkapi dengan bumbu khas Issei. Menu yang katanya favorit ini menurut saya rasanya biasa saja. Well irisan lidah sapinya memang pas dan cukup empuk, tapi rasanya tidak spesial sama sekali. 
2. Tori Dorai Ramen (IDR 52k) 
: merupakan dry ramen atau ramen kering dengn cincangan daging ayam (tori soboro). Tingkat kepedasan yang saya pesan kali ini mild. Dry ramen ini dihidangkan dengan semangkuk kecil kuah disampingnya, tapi saya tidak gunakan karena rasa kuahnya biasa saja. Saya dan teman-teman semeja setuju sih kalau dry ramennya terlalu asin. Namun diluar rasa asinnya, rasanya enak kok masih terasa gurih dan sedikit manis pedas dari ayam cincangnya. Ayam cincangnya sendiri digiling halus rasa manisnya meresap banget, serta nggak bau ayam sama sekali. 
3. Issei Teba (IDR 16k) 
: chicken wing yang ditusuk menjadi wujud yakitori ini dimasak dengan saus khas Issei dan tersedia dalam dua varian, asin dan manis. Keduanya sama-sama enak. Menurut saya ISSEI Teba adalah salah satu yakitori terenak dari izakaya issei. 
4. Momo (IDR 12k) 
: potongan paha ayam yang dijadikan yakitori...Yakitori manisnya lumayan. Yakitori yang dengan saus asin seperti belum matang, bau ayamnya benar-benar terasa. Saya sempat enek karena makan ini. 
5. Mune (IDR 12k) 
: rasanya nggak jauh beda dengan momo, tapi mune tidak terasa bau ayamnya. Baik saus manis dan asinnya enak, walaupun sausnya kurang meresap. 
6. Gyutan (IDR 22k) 
: yakitori ini berisi potongan lidah sapi wagyu, dihidangkan dengan porsi standard yakitori tapi potongan lidah sapinya lumayan lebar. Pas saya makan, sayang sekali lidah sapinya agak keras. Padahal saya berharap akan empuk dan juicy. Rasanya sih enak tapi karena teksturnya alot jadi nggak menikmati yakitori yang satu ini.
7. Negima (IDR 12k) 
: adalah potongan paha ayam dengan bawang bombay ditengahnya. Berhubung saya nggak suka bawang jadi saya hanya makan daging ayamnya. Yakitori yang satu ini enak dan lebih wangi karena di panggang bersama bawang bombay. Ayamnya juga tidak bau karena yang ini well grilled atau matang. 
8. Butabara (IDR 25k) 
: yakitori yang satu ini mengandung daging babi, jadi bagi kamu yang tidak bisa makan tolong dibaca baik-baik yang penjelasan dibawah menunya. Rasanya enak dan soft banget! Sausnya meresap terutama saus yang manis karena rasanya memang beda banget dari saus di restoran lain. So far ini adalah yakitori ter enak yang saya coba di Izakaya Issei! 
9. Minced Chicken yakitori 
: sebetulnya saya lupa menu yang ini namanya apa. Rasanya enak dan daging ayam cincangnya tasty banget. 
10. Hot Ocha (IDR 18k) 
: well, what's better than refillable drink? hahaha ocha panas maupun dingin di Izakaya Issei ini bisa isi ulang loh, dan rasanya juga enak, teh hijaunya terasa. 

Ohiya untuk menu-menu yakitori di atas saya memesan 2 pcs per jenis sehingga yang satu bisa dengan saus asin dan satu lagi dengan saus manis jadi kalau mau coba dua-duanya, harga diatas bisa dikali 2 ya. Bagi kamu yang hanya mau mencoba satu saus saja, saya rekomendasikan saus manis :) 

Interior Izakaya Issei mostly kayu dengan lampu remang-remang dan nuansa yang Jepang banget. Kalau mau nongkrong bareng-bareng temen, tempatnya pas. Restorannya tidak terlalu luas, tapi suhu disini pas nggak panas banget tapi juga nggak terlalu dingin. Di restoran ini juga menjual bir dan sake bagi yang mau minuman beralkohol. 
Overall menu yang saya rekomendasikan disini adalah Tori Dorai Ramen, Issei Teba (saus asin maupun manis sama-sama enak!), Butabara, dan minced chicken yakitori.


Makan siang di Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk di Depok. Letak restorannya ada di pinggir jalan margonda raya, dekat perempatan. Temppat parkirnya tidak luas, untungnya siang itu restoran ini tidak ramai pengunjung. 

Menu yang saya pesan yaitu
1. Ayam Bakar Madu Wijen (IDR 25k)
: ayam bakar ini sama seperti ayam lainnya yaitu di presto hingga tulangnya bisa dimakan. Untuk potongan ayam bisa kamu pilih loh, paha atau dada. Potongan ayamnya ukuran standard, rasanya enak. Pas banget rasa manisnya meresap ke daging ayam. Tulang lunaknya benar-benar empuk dan juga berasa.
2. Nasi uduk (IDR 6k)
: porsi nasi uduknya termasuk kecil tapi untuk saya masih mengenyangkan.
3. Teh Manis (IDR 5k)

Overall makanan disini rasanya enak. Worthed dengan rasa yang diberikan. Untuk pelayanan biasa saja, di meja saya ada 2 yang memesan ayam bakar madu wijen tapi datangnya tidak bersamaan dan untuk menunggu yang satunya lagi agak lama. kebersihan tempatnya standard tapi untuk toiletnya kurang bersih.

Kami makan malam di Bandar Djakarta untuk merayakan ulang tahun salah seorang teman. Resto Bandar Djakarta Bekasi ini terletak di dekat Sumarecon Mall Bekasi, tapi terpisah dari mallnya. Area restoran ini cukup luas dengan dekorasi ala laut dan bahkan ada panggung dan live musicnya. 

Waktu kami datang memang sudah cukup malam jadi hanya bisa pesan di awal lalu kemudian restoran ini akan close order. Menu yang saya coba disini yaitu: 
1. Cumi Goreng Tepung 
: cumi goreng tepungnya empuk, gurih dan juga digoreng cukup renyah. Salah satu menu andalan yang hampir selalu pas di lidah semua orang. 
2. Udang masak mentega 
: kurang yakin ini bumbu apa tapi sepertinya sih bumbu kecap mentega gitu, karena ada bawang bombaynya juga. Rasanya biasanya aja dan udangnya tidak dikupas jadi repot untuk dimakan. 
3. Ikan Bakar 
: ikan bakarnya enak, tapi ada beberapa bagian yang overcooked sehingga sedikit gosong. Bagian kulitnya jadi terasa pahit karena gosong. 
4. Udang goreng tepung 
: udangnya berukuran kecil dan nggak dikupas juga, tapi karena digorengnya hingga garing, makan udang goreng ini enak banget asin dan renyah. 
5. Gurame goreng tepung dengan saus asam manis 
: menurut saya diantara semua menu, inilah yang paling enak. Daging ikan dipotong-potong lalu digoreng tepung, baru disiram dengan saus asam manis. Selain sausnya yang nikmat, makannya juga nggak repot karena sudah dipotong sehingga tinggal ambil aja hehe. 
6. Tumis Tauge 
: rasa tumis tauge ini lumayan enak. 
7. Es teh Leci 
: kami memesan minuman dalam bentuk pitcher agar bisa sharing. Pas kami datang minuman dan makanannya memang sudah tersedia. Namun ketika kami mau minum ternyata di dalam pitchernya ada lalat  Kami langsung complain dan pihak Bandar Djakarta langsung mengganti dengan yang baru. 

Overall rasa makanannya enak, menu seafood di Bandar Djakarta juga terkenal fresh karena ikannya masih hidup jadi kita bisa memilih seafood dengan kuantitas dan jenis sesuai keinginan. Areanya sangat luas pas banget untuk makan-makan keluarga atau bahkan mengadakan acara disini. Pelayanannya sopan dan cukup cepat.

Kesini lagi untuk menu yang sama, yaitu HK stewed brisket&wonton noodle (+- 50k). Kebetulan pas saya datang sedang jam makan siang, jadi sedikit lebih ramai walau tetap ada kursi kosong. Saat makanannya datang langsung kecium wangi. 

Kuah HK noodlenya cukup nikmat, nggak terlalu gurih jadi makannya nggak cepet enek. Untuk mie nya saya memang selalu suka dengan mie dari Hong Kong Cafe karena mie-nya tergolong kecil-kecil. Beef brisketnya empuk dan bumbunya meresap banget, one of my fave. Terakhir yang paling enak dari mie ini adalah wontonnya. Pangsit rebus yang berisi udang dengan rasa yang super enak, gurih, dan isinya pun nggak pelit. Overall saya cukup puas baik dari sisi tempat, harga, pelayanan, apalagi rasa makanan. Next time I surely will come back again to get another bowl of HK stewed brisket & wonton noodle!

To be honest, QQ Kopitiam adalah salah satu restoran murah di Mall Pacific Place. Datang ke QQ untuk makan siang di hari jumat, suasananya nyaman walaupun sangat ramai. Untungnya pas saya kesini tidak waiting list.

Menu yang kami pesan antara lain: 
1. Kaya Toast (IDR 20k)
: Sambil nunggu beberapa teman lain, kami ngemil Kaya Toast dulu. Kaya Toast-nya datang dalam piring kecil, isinya ada 4 potong. Rasa butter dan kaya jam-nya nyatu banget, enak dan kaya jam-nya juga nggak pelit. Obviously (eventho I'm not a Kopitiam lover) this one's better than Kopi***m cafe's kaya toast. 
2. Nasi Goreng Ayam Bakso (IDR 30k)  & Nasi Goreng cumi (IDR 30k) 
: Overall rasa kedua nasi gorengnya enak, hanya perbedaan isinya. Untungnya cuminya enak dan nggak amis, untuk bakso sih rasanya standard yaa cukup enak lah. Sayangnya menu-menu ini disajikan di piring dengan porsi yang cederung sedikit. Sebelumnya saya sudah pernah memesan menu ini tapi disajikan di mangkuk yang lebih besar dan porsinya pun lebih banyak dengan harga yang sama. 
3. Nasi goreng Tempe
: Nasi goreng ini isinya hanya telur saja, lalu tempenya berupa tempe goreng yang disajikan terpisah. Teman saya juga kebetulan memesan tambahan telur mata sapi setengah matang jadi pas makan nggak sepi-sepi banget nasi gorengnya hahaha. 
4. Es teh manis & es lemon tea 

Untuk suasana di QQ kopitiam ini lumayan cozy. Pelayannya geraknya cepat walaupun nggak terlalu ramah. Makanannya datang cukup lama sih tapi saya rasa untuk kondisi seramai kemarin waktu datang makanan yang sedikit lama itu wajar banget. 

I'm not a total streetfood addict but sometimes, when there's a legendary streetfood around me or (of course) when my financial condition isn't so supporting, I tried some :P

Nasi Goreng Ijo Thole is quite legendary in South Jakarta area. I heard about it from my friend and finally we came here at almost midnight time. This streetfood is located in Panglima Polim, South Jakarta.
You can see the foodtruck with a lot of people sitting around there.

Nasi goreng ijo thole doesn't only sell green fried rice, but also red and black fried rice. They got their green colored rice from kale, red from beet & chili, and black from squid ink. 

I ordered "nasi goreng tiga warna" which cost me only IDR 15k. It was served with salty fish as sprinkles and omelette on top. Eventhough the rice had turned cold (because they use WIP to save the various kind of rice from cooking time), the taste was delicious and the omelette was really soft. The black rice was my favorite since it smells like seafood fried rice.
The salty fish sprinkles also gave an unique taste. 

Overall I'm liking nasi goreng ijo thole! Besides of their yummy fried rice, it's also very pocket friendly. For you who doesn't like eating in street area but want to try some, you can takeaway or even order this fried rice for delivery by Gojek!