Darsehsri

Paling menonjol exteriornya diantara tenant-tenant yang ada di pos bloc. Kuning terang dengan bangku bermotif juga lampu logo nanas yang terang benderang di bagian dalam. Tempat duduk juga disediakan di area indoor, menampung sekitar tiga orang saja.

Begitu masuk ke dalam ruangan, aroma kue membelai hidung, agak terbuai saking wanginya hahahaha. Yang tadinya niat cuma icip aja jadi beli agak banyak karena selain wangi banget juga terpikat sama bentuk dan packagingnya yang lucu.

Untuk yang mini 56rb/pax sedangkan yang jumbo 96rb/pax. Satu pax isi 6 pcs, setiap nastar di packing pakai kemasan sealed dengan gambar nanas.

Tekstur pas, agak renyah tapi lembut, begitu masuk mulut langsung pecah. Isian nanasnya juga banyak, manisnya pas.
Kalau pesan agak banyak nunggu hampir sejam karena di buat dulu, lalu fresh from the oven harus didiamkan sampai suhu ruangan dan siap di kemas.

Masih dari dunia per-boba-an asal taiwan, penasaran juga sama brand satu yang dapat Michelin Star ini, ternyata Chicha San Chen sudah mengantongi sertifikat halal.

Menu tehnya variatif, sampel teh juga di display di meja kasir, karena saya kurang paham sama teh hitam jadi minta rekomendasi staffnya aja.

Pesan Bubble Milk Tea (55k), kemasannya di cup plastik tapi pakai tali rami buat tentengannya. Rasa milk tea-nya enak, tehnya terasa strong dan wangi, suka banget. Kalau bobanya lembut dan agak manis jadi saya pesan no sugar biar ngga kemanisan.

Starbucks yang kehadirannya sempat jadi perhatian saya karena termasuk cepat proses renovasi sampai openingnya hahaha, lewat jalan ini hampir tiap hari jadi agak takjub karena kurang dari sebulan udah buka.

Kapasitas tempat duduk banyak, cukup pintar memanfaatkan lahan yang ngga terlalu luas, tapi sayangnya smoking area di belakang panas karena ternyata tertutup jendela, agak kurang ventilasinya kalau menurut saya.

Pesan Earl Grey Latte, pilihan minuman ringan yang pas banget kalau lagi kehausan. Salah satu minuman favorit saya di Starbucks, teh favorit di campur susu, yum!

Teman saya beli orange juice dalam kemasan botol, ini lumayan segar. Untuk cemilan sengaja pilih stroopwaffle, udah lama kangen aroma coklat dan kayu manis lembutnya.

Naked ramen baru aja membuka cabangnya di aeon mall sentul city, interior dibuat meriah, penuh lampu warna warni ala street food di jepang.
Baik dine in atau pun takeaway kemasan ramen dalam cup plastik, cup-nya lumayan besar jadi gampang saat ramen diaduk ngga tumpah-tumpah.

Tekstur ramen cenderung padat, satu cup mengenyangkan, karena dilengkapi topping, pilihannya banyak, menu yang saya cobain Truffle Maker, Samyang dan Plant based. Ketiganya enak semua, tapi paling suka sama yang truffle maker, terasa lebih gurih dan aromanya cukup kuat.

Mengenal brand ini sekitar 4 tahun lalu, itu pun mampir ke outletnya yang hanya berupa booth kecil di raffles city, tapi cukup terkesan sama kopinya. Siapa sangka outlet di jakarta besar, terkesan lux dengan interior black and gold.

Waktu datang tempat duduk hampir semuanya penuh, baik indoor maupun semi outdoornya. Lain kali bakal coba menu makanan disini, kelihatannya menarik.

Yang bikin penasaran justru kopinya, saya order Iced Okinawa (64rb), sesuai harapan, kental, legit dan aroma kopinya kuat. Ini salah satu signature latte-nya TCA, creamy cappuccino dan sedikit brown sugar (by request).

Sedikit agak sulit mencari letak Umbi Tea & Coffee Bar, letaknya bersebelahan sama aeon mall, agak tersembunyi di dalam area pertokoan tanpa papan nama dan dari luar lokasi terlihat seperti area kurang terawat, banyak ilalang dan hanya ada gerbang tiket parkir aja.
Cara mudahnya ikuti aja maps yang ada di bio instagramnya, udah beres ngga akan nyasar.

Umbi saat ini menjual cake, pastry dan beberapa menu makanan berat, nantinya akan ada bakery dan menu lainnya, begitu info dari ownernya.

Varian cake yang tersedia setiap harinya berbeda, beberapa sempat saya cicipi dan cukup unik, agak beda dari yang biasa saya temukan di cake shop lainnya.
Contohnya Paris Breast (40k) pastry berbentuk lingkaran besar yang penyajiannya diiris seperti cake, renyah dengan isian walnut cream, manisnya pas, cocok pairing dengan coffee atau pun tea.
Ada juga Baklava Crepes Cake (80k) yang di setiap layernya bertabur kacang pistachio, rose petals, honey dan rose water. Unik, perpaduan manis dan wangi, cocok buat yang suka kudapan manis.

Menu lainnya yang wajib di coba, ada Laksa Singapura (67k) kalau biasanya laksa identik sama rasa kunyit yang kuat, lain halnya dengan laksa disini, kuahnya creamy, gurih dengan seasoning rahasia ala Umbi, toppingnya pakai udang segar, fish ball, telur, angel hair dan toge.

Dingin dingin udah kebayang makan ramen hangat dan sedap, mampirlah ke Seirock Ya. Waiting list sebentar karena memang disini prokesnya cukup ketat, antar pengunjung diwajibkan duduk berjarak.

Pesan Tan Tan Men (69k), disini bisa request bentuk ramen dan tipe kuahnya, saya pilih ramen kecil dengan kuah kental. Karena udah lama ngga ke seirock ya sampai lupa kalau porsi disini tuh gede banget. Daging ayam cincangnya udah menyatu sama kuah, bikin tambah gurih, pelengkapnya ada sayuran, kaya sawi pahit, cmiiw. Karena tetap penasaran sama topping Niku Mori (19k) akhirnya pilih yang ala carte, ternyata potongannya dada ayam semua, agak seret harus kerendam kuah agak lama baru enak.