Marisa Aryani

Untuk kali ke sekian, saya mengunjungi Ikkudo Ichi untuk menikmati cita rasa ramen yang diusungnya. Hari itu saya memesan Ikkudo's Tori Kara. Ketika diseruput kuah kaldunya begitu gurih. Kesan pertama ketika suapan pertama mendarat di indera pengecap sungguh menggoda. Perpaduan semuanya terasa pas di lidah.

Kurang lebih sama dengan Tori Kara, Buta Signature memesona lewat potongan daging pork yang bersarang sebagai topping.  Teksturnya lembut dan ketika dikunyah daging tersebut terasa begitu menyatu dengan resapan bumbu di dalamnya. Belum lagi kuah kaldunya yang menggairahkan. Recommended!

Sebelum masuk ke hidangan utama, Cajun Claws juga menyediakan aneka appetizer yang bisa Anda nikmati. Kentang goreng dengan bubuk lada hitam punya tekstur yang renyah. Sementara Calamary sukses memberikan kesan 'nagih' ketika dipadukan dengan saus Thousand Island. Ditambah lagi dengan Buffalo Wings yang pekat dengan balutan saus bercitasa manis pedas. Cukup sepadan untuk mencolek perut yang keroncongan sebelum memulai perburuan.


Saat saya berkunjung ke sana, saya dihadapkan dengan Mud Crab Package. Kepiting jenis ini sarat akan gelimangan daging yang tersembunyi di setiap bagian. Sementara ada selentingan rasa kecut yang tersirat dari bumbu Cajun.

Menu lainnya adalah Lobster Package. Berbicara mengenai Lobster langsung mengundang selera makan saya. Punya harga yang fantastis, Lobster sering dikategorikan makanan mahal untuk sebagian orang. Ini tentu sepadan dengan rasa yang ditawarkan. Seperti Lobster persembahan Cajun Claws. Sejujurnya Anda tak perlu mencocolkan banyak bumbu sebab Lobster ini mampu mengeluarkan citarasa yang mumpuni. Sebagai kondimen, disertakan pula udang, kerang, jagung, baby potatoes, dan Cajun Fries.

Di tahun awal pembukaannya, Mister Donut mampu menarik perhatian pengunjung yang mana terlihat dari pemandangan antrian mengular di depan outlet. Brand asal Jepang ini langsung memikat lewat variasi Donat yang ditawarkan, antara lain Mochido, Donut Ring, Donut Cake, Donut Shell, French Culler, dan Old Fashion.

Choco Cream dari kategori French Culler mengawali perjumpaan saya. Teksturnya yang mirip dengan kue sus ditambah bentuknya pun unik menjadikan menu ini tidak monoton. Ditambah lagi dengan krim cokelat sebagai filling. Ada pula Mochido Strawberry Cream yang teksturnya mirip dengan Mochi. Varian ini berisikan krim strawberry yang lembut dimana ia beriringan baik dengan taburan icing sugar. Maka tak heran, varian ini sukses menyandang gelar terfavorit bagi saya.

Setelah bercengkrama beberapa saat dengan waitress, saya pun berhasil menentukan pilihan Kari yang diinginkan. Adalah Chicken Cutlet Omelette Curry yang disebut-sebut masuk ke dalam jajaran menu yang direkomendasikan di CoCo. Bayangkan saja, telur omelet yang membungkus nasi pulen khas Jepang siap berpadu dengan potongan daging katsu yang crunchy. Ditambah lagi tentunya dengan disiram kuah Kari yang berwarna cokelat pekat. Aroma rempah-rempah yang tercium menandakan kealamian kuah Kari yang orisinil. 

Tak jauh berbeda dengan menu pertama, makanan yang satu ini juga sangat menggoda. Namanya Minced Beef Cutlet & Cheese Curry. Campuran rasa asam, manis, dan pedas yang berasal dari rempah-rempah bersatu menyempurnakan kuah kari yang lekat dengan identitas CoCo. Ini dia favorit saya, torehan keju mozzarella yang melimpah dan ternyata membuat rasa Kari ini semakin kaya. Di sisi lain, daging sapi yang ditampilkan dalam bentuk patty punya kelembutan dan rasa manis yang pas. 

Sekilas mata memandang, interior Coco Ichibanya memang didesain sebagai tempat untuk bersantap. Mengikuti struktur restoran Jepang pada umumnya, CoCo dirancang tidak terlalu luas, sementara penempatan furniture dan display pemanis yang senada membuatnya mampu membangkitkan selera makan. 

Restoran yang menggagas konsep four in one ini menawarkan perjalanan kuliner yang kian menyenangkan lewat jajaran menu khas Cina, Jepang, Western, dan Indonesia pastinya. Jajaran Sushi di Japanese Section jadi target pertama. Benar saja, baru satu ronde, saya sudah menghabiskan lebih dari 5 sushi. Ah, rasanya lepas menampik kelezatannya. 

Setelah puas di Japanese Section, lalu saya singgah di Chinese cuisine. Semangkuk olahan mie dengan gelimangan olahan laut menjadi perburuan selanjutnya. Silakan pilih isian yang Anda sukai dan berikan kepada sang juru masak untuk diproses. Kurang dari 2 menit, hidangan tersebut bisa Anda nikmati dalam keadaan hangat. 

Menyusuri section demi section membawa saya singgah pada Western Food. Di sana saya menemukan Salmon en Croute. Mula-mula ikan Salmon dimasak setengah matang sebelum akhirnya dibalut dengan puff pastry. Bagian dramatisnya jika Anda ingin menikmati menu asal Perancis ini, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp. 1.400.000,- per porsi dan harus melakukan pre order terlebih dahulu.

Cita rasa Nusantara juga jadi bagian yang tak terlupakan. Lewat kekayaan masakan Indonesia, Anda bisa memilih aneka hidangan yang tak asing di telinga, seperti ragam soto, sate, ketoprak, lengkap dengan pilihan sambal yang ‘nendang’. Area ini secara tidak langsung mengemban misi dalam melestarikan kuliner Nusantara, baik kepada turis maupun pengunjung lokal.