Tirta Lie

Nasi Uduk nya sih biasa tapi topping2an nya yang membuat Nasi Uduk ini menjadi luar biasa...

Selain Rendang, Ikan Balado, Keripik & Sayur2an ada pula Dendeng Babi Utan yang menjadi primadona toppingannya selain daripada tambahan Sate Babi nya yang bercita rasa menyerupai Dendeng...
 
Untuk harga masih bersahabat dikarenakan masih berjualan di area pasar...

Nasi Uduk Aceh 77 ini berdagang menjadi 1 dengan Pedagang Bakmi 69 ( bakmi bintang 5 ) serta Pedagang Bubur & Pedagang2 lainnya di area Kopitiam...
Walaupun letaknya berada ditengah2 pasar Muara Karang yang sempit, semrawut & becek dikala hujan tidak membuat area makan ini sepi pengunjung...

Naaahhhh bingung juga kan kalau kita makan Jengkol tapi mulut serta air seni atau kotoran kita tidak berbau Jengkol & juga tidak akan menaikan asam urat...

Disinilah tempatnya, tempatnya Pak Fatoni...Walaupun tempatnya terpencil & cukup jauh jika dijangkau oleh orang2 yang beralamat di kota tapi tempat ini layak sekali dikunjungi...

Pak Fatoni ini sangat kreatif mengolah Jengkol menjadi makanan2 yang bisa didampingkan dengan makanan2 lainnya...

Sebut saja Nasi Goreng yang biasanya umum digabungkan dengan Pete, di tempat ini digabungkan dengan Jengkol lalu ada Soto Betawi Jengkol, Tongseng Jengkol, Mie Goreng Jengkol, Pasta Jengkol dengan tidak ketinggalan menu2 masakan Jengkol seperti Balado Jengkol, Semur Jengkol, Rendang Jengkol, Jengkol Lada Hitam, Jengkol Cabe Hijau...

Karena masih berasa aneh dengan Nasi Goreng, Soto, Mie Goreng serta Pasta Jengkol nya akhirnya hanya mencoba semua masakan2 Jengkol nya yaitu Tongseng Jengkol, Balado Jengkol, Semur Jengkol, Rendang Jengkol. Jengkol Lada Hitam & Jengkol Cabe Hijau...

Dan kesimpulannya LUAR BIASA KELEZATAN MASAKAN2 JENGKOL DARI REPUBLIK JENGKOL INI...

Perhatian : kalau Anda mempunyai penyakit Asam Urat akut lebih baik Anda menghindari makanan ini karena selain Juhi ada pula Kangkung & Kacang yang diolah menjadi 1 makanan khas Singkawang ini..

Pertama Kangkung yang direbus lalu diberikan Juhi Rebus & Juhi Panggang yang selanjutnya disiram Kuah Kental & terakhir diberikan Kacang Bubuk...

Sepintas seperti Rujak Shanghai Encim di Glodok cuma bedanya terletak di pemberian bubuk kacangnya saja & Rujak Juhi Kangkung Singkawang Afat ini tidak asam seperti Rujak Shanghai Encim Glodok...

Untuk rasa masih bolehlah diberikan cita rasa unik...

Kalau minggu lalu saya berikan 5 bintang kelezatan untuk Lomie Karuhun Bandung, hari ini saya berikan 5 bintang berlian kelezatan untuk Lomie Tjuan Tin ( Gunung Mas ) ini...
Tidak salah kalau mempunyai pengalaman didunia kuliner khususnya dibidang Lomie selama 50 tahunan dapat menampilkan Lomie yang demikian lezatnya...
Kesempurnaan itu dapat kita temukan : pertama dari Aroma Lomie nya lalu dari Tekstur serta Kelezatan Mie nya selanjutnya dari Kelezatan Kuah nya dan terakhir dari Keempukan serta Kelezatan Daging2 Pelengkap nya...
Sempurna sekali Lomie ini, semoga seiring dengan berjalannya waktu, Kemahsyuran Nama Lomie Tjuan Tin serta Kelezatan Lomie nya dapat terus terjaga dengan baik...
Jangan lupa juga mencoba Ayam Goreng serta Kodok Goreng Mentega nya yang juga merupakan makanan2 andalan dari Tjuan Tin ( Gunung Mas ) ini...

Ya....Lau's Kopi yang berada di ujung Jl. Pluit Utara Raya ini berada persis disebelah Bengkel Mobil...

Tempat ini sangat tepat sekali untuk orang2 yang sedang menunggu mobilnya di service atau dicuci...

Dengan tempat yang cukup nyaman walaupun ac nya kurang mendukung serta didukung oleh wifi yang cukup cepat & makanan2 atau minuman2 yang memadai, Lau's Kopi ini layak dijadikan tempat istirahat sementara...

Makanan2 & Minuman2nya sih standard saja ya tidak ada yang istimewa seperti aneka Roti Bakar, Pisang Bakar, Nasi serta Mie lalu Minuman2 panas atau dingin...

Menikmati Sate khas China ini membawa kenangan mencicipi Sate seperti ini di Beijing Road Guangzhou China yang mana di area yang terbuka tersebut terdapat banyak kedai menjual Sate2 secara terbuka dengan sistim Pembeli langsung memilih & Pedagang langsung memanggang Satenya...

Kalau di Indonesia, makanan Street Food seperti ini berubah menjadi makanan Restoran dengan kadang kala dibarengi dengan makanan2 rebusan ala shabu2 yang dibarengi dengan tempat minum2 Bir...

Di Jiu Zhai Shao Kao yang terletak di Green Bay Garden ini Sate khas China tersebut dijual dengan harga yang sangat bersahabat alias murah2 dengan harga tertinggi dimiliki oleh Udang Besar Rp. 15rb selebihnya seharga 10rb atau dibawah 10rb...
Satenya tersedia dengan daging Ayam, Kambing, Babi & Seafood dengan tidak ketinggalan pula aneka jenis Baso maupun Sayuran...
Konsumen dapat memilih tingkat kepedasannya...
Untuk cita rasanya cukup enak tapi akan lebih enak lagi kalau makan Sate seperti ini dibawa dengan suasana udara yang dingin seperti di China...

Selain menyediakan aneka jenis Sate & Shabu2, tempat ini meyediakan pula aneka jenis masakan khas China lainnya dengan pilihan goreng atau rebus...

Ada yang surprise ketika memilih Mie Udang Rebus dengan pertamanya mengira Mie Udang Rebus nya akan tawar rasanya malah sebaliknya Mie Udang Rebus Jiu Zhai Shao Kao ini merupakan Mie Udang Rebus terenak yang pernah saya makan selama ini...
Mie nya enak, Udangnya enak & Kuah Sup nya super enak...
Cuma disayangkan Mie nya terlalu lama direbus sehingga kelembekan dikit...
Coba kalau Mie nya sempurna maka bintang 5 dapat disematkan untuk Mie Udang Rebus Jiu Zhai Shao Kao ini...

Overall 4 bintang layak diberikan untuk Jiu Zhai Shao Kao ini...

Yup memang Apollo sangat terkenal dengan Nasi Ayam Hainamnya yang sudah melegenda...

Kelezatan Nasi Hainamnya saja sudah membuktikan kalau Apollo sangat jago dalam mengolah Nasi Hainam menjadi gurih & beraroma wangi apalagi ditambahkan dengan Ayam Rebus nya yang sangat pas tingkat keempukan serta cita rasanya...

Di Foodcourt Baywalk Mall, Nasi Ayam Hainam Apollo sudah bertahan cukup lama dari sejak dibukanya Foodcourt tersebut hingga sekarang dengan menyisakan beberapa kios saja yang bertahan termasuk Apollo ini ( untuk kedepannya tidak tahu juga apakah Apollo akan mengikuti kios yang lain tutup ataukah tetap bertahan buka )...

Dikalangan komunitas Medan, Nasi Galung ini sangatlah terkenal & cocok cita rasanya tapi bagi sebagian masyarakat Jakarta, tentu cita rasanya kurang cocok, lebih cocok dengan Nasi Rames khas Jakarta atau Jawa...

Memang cukup lumayan aneh ketika Nasi dicampur adukan dengan bihun goreng alau diberikan aneka jenis sayuran basah sampai cabe panjang lalu dicampurkan dengan bumbu rendang...

Walau bagi sayapun cita rasanya kurang cocok alias standard tapi ada hal lain yang menarik ketika ada Ikan Goreng Manyung yang menjadi teman Nasi Rames ala Medan ini...
Ikan nya cukup lumayan enak walaupun agak sedikit alot atau keras ( berhati2 lah apabila Anda mempunyai gigi palsu hehehe.... )

Harga yang cukup bersahabat merupakan point utama Nasi Galung ini...

Surprise mengetahui dari Kasir nya kalau Martabak Aidolai ini sudah menpunyai 44 cabang di seluruh Indonesia...

Seperti judul diatas Martabak ini merupakan Martabak ekonomis dikarenakan konsumen dapat memilih aneka jenis Rasa & Ukuran Martabak dengan harga yang sangat ekonomis...

Tertarik untuk mencobanya akhirnya memilih Ukuran Mini dengan range harga sekitar 10rb an...

Ada Mini Keju Kacang Coklat Wijen lalu Mini Durian, Mini Pandan Keju Coklat, Mini Black Forest Keju & Mini Pisang Coklat...

Jujur kalau untuk cita rasa, tidak akan menang dengan Martabak khas Bangka ( apalagi Martabak Rudy ) tapi kalau untuk sekedar nyaplok bolehlah Martabak ekonomis ini menjadi pilihan minuman kopi...

Suka dengan Mini Durian yang nonjok banget duriannya lalu Mini Pisang Coklat dengan potongan2 pisang yang disisipkan kedalam Martabak lalu ditambah butiran2 coklat...

Makan Gyudon di Yoshinoya jadi teringat waktu dulu kuliah di Jepang yangmana kalau makan Gyudon bukan di resto2 bagus seperti Yoshinoya ini melainkan di resto2 sederhana cepat saji yang benar2 semua2nya serba cepat saji ( karena menunya cuma 1 yaitu Gyudon )...beli karcis dulu di mesin pembeli lalu diberikan kepada pelayannya yang sudah siap mengolah Gyudonnya setelah itu makan di meja counter dengan serba terburu2 karena banyak yang ngantri mau makan juga...yang menarik kalau di Jepang kita makan Gyudon dengan telor mentah yang disiram diatas Gyudon nya ( tergantung kesukaan konsumen )...

Back to Yoshinoya Indonesia, dulu sekitar tahun 90an Yoshinoya pernah buka di Indonesia ( ingat mereka pernah buka di Kelapa Gading & Mall Ciputra Grogol ) & hanya sebentar lalu tutup...kesalahannya karena dulu mempertahankan metode Jepang yang hanya menyediakan 1 menu makanan yaitu Gyudon yang sudah jelas tidak dapat disamakan & diterima oleh konsumen Indonesia yang lebih suka makan di resto yang banyak menu makanannya ( walaupun nanti pilihnya sedikit )...sejak beberapa tahun yang lalu Yoshinoya come back to Indonesia dengan berbagai menu pilihan makanan dengan tetap menu utamanya Gyudon...cukup berhasil metode sekarang ini dengan dilihat banyaknya Yoshinoya membuka counter2 di berbagai tempat & ramainya para konsumen yang datang....


Kelezatan makanan serta kesigapan & keramahan para pegawai Yoshinoya juga merupakan salah 1 keberhasilan Yoshinoya saat ini...