Tirta Lie

Tertarik juga untuk mencoba makanan2 Vietnam ini yang menampilkan makanan2 cantik yang sebenarnya agak2 nga suka dengan aroma dedaunan yang biasa dipakai disetiap makanan2nya...

Mencoba Bun Bo Hue dengan isian bihun & slice daging sapi dengan kesimpulan kurang suka dengan aroma dedaunan yang sangat keras & asing dimulut tapi kalau untuk daging sapinya sih ok banget...

Lalu tertarik dengan lumpia2 khas Vietnam yang akhirnya mencoba Plater Of Monviet yang berisi 4 macam lumpia Vietnam dengan masing2 berisi 2 pcs dengan kesimpulan hanya suka yang gorengannya saja sedangkan untuk Goi Cuon Tom Ga nya sama dengan Bun Bo Hue nya yang sangat beraroma dedaunan yang sangat keras sehingga cukup untuk mencobanya saja...

Last but not least tak lengkap kalau tidak mencoba kopi vietnamnya yang bercita rasa asyik walaupun asyiknya belum kebangetan...

Overall harga cukup mahal sehingga akan berpikir 2 kali untuk datang kembali karena di 1 sisi kurang begitu suka dengan makanan2nya

1 hal yang cukup mengagumkan pada restoran ini adalah restoran ini dapat mengambil 3 lantai yang langsung berhubungan sekaligus di fx mall ini, suatu hal yang jarang terjadi pada restoran2 lainnya...

Back to makanan2nya, tertarik untuk mencoba Nasi Goreng Ikan Terinya yang dikatakan recommended dengan tampilan yang cukup menarik...
Walaupun nasi gorengnya tidak langsung dicampur dengan Ikan Teri tapi cukup lumayanlah ada kriuk2 Ikan Teri yang ditebar diatas nasi gorengnya, cuma sayangnya Ikan Teri nya kurang asin sehingga kalah dengan udang goreng besarnya yang diberikan 2 pcs sebagai pelengkap nasi gorengnya...
Untuk rasa sih sebenarnya biasa2 saja tidak bisa dikatakan enak tidak bisa dikatakan tidak enak juga hanya tampilannya saja yang sangat menarik alias mewah...

Mencoba pula menu B yang terdiri dari roti panggang yang disajikan dengan kopi susu serta telor setengah matang dengan kesimpulan enak di roti panggangnya saja sedangkan yang lainnya biasa saja...

Untuk harga cukup bersahabat makanya tidak heran resto ini banyak dikunjungi oleh kawula muda...

Ada yang menarik yang ditampilkan oleh resto Sushi yang 1 ini yaitu dimana para konsumen diajak mandiri untuk memilih & memesan makanan2nya langsung tanpa bantuan dari para pelayannya...

Dengan bantuan Ipad, para konsumen dapat memilih makanan2 yang diinginkan lalu menunggu makanan2nya yang diantar langsung dengan mobil2an mainan yang disetel dari dalam & akan pas sampai kemeja kita...

Cukup unik & menarik konsep yang dipakai oleh Genki Sushi ini karena selain konsumen dapat leluasa memilih sendiri makanan2 yang diinginkan, konsumen juga dapat terhibur dengan cara pengantaran makanan2 tanpa pelayan yang telah diatur dari dalam dapur dengan canggih...

Untuk makanan2nya dapat saya berikan nilai plus karena selain mempunyai tampilan yang bersih cita rasanya pun sangat enak terutama untuk tempura2nya...

Makan bakso ini berasa sama dengan makan bakso gerobak abang2 yang sering kita jumpai keliling keluar masuk daerah perumahan...

Memang pemilik daripada Bakso Den ini ingin menampilkan rasa original daripada Bakso jualannya...Dari mulai bakso biasa sampai bakso urat semuanya menampilkan cita rasa original...
Walaupun bercita rasa sama dengan bakso gerobak abang2 tapi bakso2 yang ada di Bakso Den ini mempunyai kemurnian daging sapi hingga 100% sehingga aman untuk dikonsumsi...
Suasana restoran yang bersih & nyaman menjadi salah 1 daya tarik Bakso Den ini...

Selain menyajikan Bakso, tempat ini juga menampilkan Rujak Juhi khas Betawi yang mana penyajiannya sudah mengalami modifikasi ke arah modern dimana mie yang dipakai bukan mie kuning lalu bumbunya juga agak modern2 dikit lalu juhinya tidak memakai juhi putih panggang seperti biasanya melainkan juhi yang sudah mempunyai rasa...

Overall 4 bintang layak diberikan untuk Bakso Den ini...

Melihat dari penampilan & cara masak mie sudah dapat diterka bahwa sang Pemilik merupakan orang yang sangat berpengalaman dalam dunia kuliner Bakmi...

Terlihat dari cara bagaimana mempermainkan mie yang telah direbus lalu dituang ke dalam mangkok & diaduk merata kedalam bumbu sampai terakhir menata daging pelengkapnya, semuanya dilakukan dengan sangat trampil & cekatan...

Untuk Bakminya sendiri Bakmi ini merupakan Bakmi khas Singkawang yang hampir sama dengan Bakmi - Bakmi Singkawang lainnya yang lebih banyak mengandalkan daging pelengkap...

Ada yang lain dari rasa Bakmi ini kalau biasanya Bakmi Singkawang selalu identik dengan rasa asam kalau Bakmi ini tidak sama sekali karena sang Pemilik tidak memberikan cuka dalam bumbu olahan hanya menyediakan diatas meja apabila ada konsumen yang menginginkannya...

Selain tidak adanya rasa asam di Bakmi, Bakmi inipun memakai sayuran sebagai sayuran pelengkapnya yang biasanya jarang ditemui di Bakmi Singkawang ( biasanya hanya memakai toge )...

Untuk harga, Bakmi ini diatas daripada Bakmi Singkawang pada umumnya yang biasanya masih dibawah 20 ribu rupiah...

Awalnya punya harga yang cukup murah seiring perkembangan sekarang harganya mulai naik...

Di Pluit Village ini Teh Kotjok membelakangi counter Randol yang mempunyai juga minuman2 seperti Teh Kotjok ini dengan keistimewaan memakai cendol...

Untuk di Teh Kotjok ini mempunyai Teh dengan varian rasa yang cukup menarik tapi yang paling menarik adalah Teh Kotjok dengan Cincau sebagai toppingannya...

Kali ini mengunjungi Wong Fu Kie dalam rangka penyerahan piagam penghargaan Tirta Lie Choice for Best Culinary dengan menyantap beberapa hidangan yang disajikan :
Mun Kiaw Mien, Ifumie, Kodok Cah, Lindung Cah Fumak, Baso Kuah Babi, Phak Cam Kee, Nyuk Piang atau Tim Babi CIncang Sayur Asin...

Masih menyajikan masakan2 khas hakka yang tidak ada ditempat lain...

Keunikan Restoran yang sudah berumur hampir 100 tahun ini terletak pada jenis2 masakan nya yang unik, ciptaan sendiri & tidak ada ditempat lain..

Suasana jadul rumahan menjadikan makanan2 yang disajikan menjadi nikmat serasa makan dirumah sendiri...

Back to makanan2 yang disantap hari ini :

Mun Kiaw Mien sudah tidak usah dijelaskan lagi kelezatannya karena sudah dijelaskan di ulasan sebelumnya...

Ifumie - mempunyai tampilan serta rasa yang menyerupai mie ti ti khas makasar yang cita rasanya tidak usah diragukan lagi...

Kodok Cah - jujur kalau yang 1 ini ada geli2 sedikit karena kodoknya dimasak masih dengan kulit2nya...

Lindung Cah Fumak - hey hey hey Restoran Angke, hati2 dengan lindung cah fumaknya wong fu kie ini yang mempunyai cita rasa yang sangat dahsyat...

Baso kuah Babi - wuaahhh kalau yang 1 terasa sekali jadulnya, makan baso ini langsung teringat baso puluhan tahun yang lalu saya pernah makan di daerah tubagus angke jakarta barat...

Phak Cam Kee - inipun jujur walaupun enak tapi tetap belum bisa mengalahkan phak cam kee nya bakmi ahong blandongan...

Nyuk Piang - naaahhh ini dia juaranya untuk hari ini, tim babi cincang sayur asin khas hakka yang dimasak dengan sangat sempurna dengan memakai sayur asin yang sangat enak sehingga orang yang tidak doyan sayur pun kalau makan sayur asin nya tim babi cincang ini pasti akan doyan...

Cukup penasaran dengan Bakmi ini dikarenakan 2x datang kesana selalu sudah tutup & hari ini berkesempatan untuk mampir kembali & mendapati kalau memang Bakmi ini memang ramai pembelinya...

Sebenarnya Bakmi ini merupakan Bakmi Ayam Halal biasa dengan penampilan yang biasa - biasa saja tapi setelah dicicipi ternyata Bakmi ini tidaklah bisa dikatakan sebagai Bakmi biasa saja melainkan layak disejajarkan dengan Bakmi - Bakmi berbintang & berpengalaman lainnya...

Bakmi ini menamakan dirinya Bakmi Tavip karena sesuai dengan nama jalan dimana lokasi Bakmi ini berdagang & didagangkan oleh sepasang suami istri berumur dibantu oleh 1 orang pembantu...

Pengolahan bumbu yang sangat pas merupakan kekuatan utama Bakmi...

Harga yang masih dibawah 20 ribu rupiah adalah point plus lain daripada Bakmi ini...

Kali ini mencoba Kwetiaw khas Pemangkat yang dijual juga di Bakmi Singkawang A'ang 51 ini...
Sebenarnya sama saja typenya dengan Kwetiaw Rebus biasa cuma yang membedakannya adalah pemakaian kecap manis dalam Kwetiaw Rebusnya...
Kwetiaw ini merupakan Kwetiaw khas Pemangkat yang jarak daerahnya sekitar 1 jam an dari kota Singkawang...
Untuk yang biasa makan Kwetiaw rebus biasa sepertinya kurang cocok ketika kwetiawnya diberikan kecap manis ( sama seperti yamien manis ) tapi bagi orang2 kalimantan seperti sangat cocok dengan Kwetiaw ini...
Bukannya tidak enak tapi sepertinya saya akan lebih memilih kwetiaw rebus biasa yang disajikan polos tanpa kecap manis...

Dikatakan khas Bali tapi penampilannya seperti Bakut & Sate Babi Tangerang yang mana yang benar nga tau deh tapi yang jelas menurut saya Bakut & Sate Babi Ahok nya khas Tangerang...

Hanya di Sate Babinya yang cukup menarik & lumayan enak karena menyediakan Sate babi rasa manis maupun asin lalu ada Sate Baso Maling & Sate Lap Chiong dengan tidak ketinggalan Sate Kulit...
Sedangkan untuk Bakutnya biasa2 saja walaupun daging Bakutnya empuk tapi rasa asam seperti rasa Bakut pada umumnya tidak ada...

Untuk harga dapat dikatakan bersahabat dapat juga dikatakan sedikit diatas rata2..