@teddyzelig

Ini benar-benar street food. Lokasi-nya di depan SDN 1 Menteng, atau yang lebih dikenal dengan nama Sekolah Obama.

Menu-nya cuma 2 macam, Nasi Gila dan Nasi Goreng Gila. Akhirnya gw order Nasi Goreng Gila + Telur Dadar. Pelayanannya cepat banget, karena nasi goreng beserta lauknya sudah ready dan tinggal disajikan. Nasi Goreng + Telur itu dibanderol Rp 20.000,-. Porsinya cukup besar dan memuaskan.

Karena sudah ready, sayangnya nasi dan lauk-nya ngga hangat lagi. Lauk-nya kaya bumbu, meresap dan tasty. Sedangkan nasi goreng-nya agak hambar.

Back and here again. Bali lagi karena dapet voucher buat beli Martabak Red Velvet-nya cuma seharga Rp 42k+.

Ini salah satu menu baru di Martabak Boss. Martabak denga  red based dough ditambah topping cheese dan oreo. I have nothing problem with cheese and oreo, tapi adonan merah-nya tuh mnrt gw benar2 aneh. Kerasa ada aroma obat ada perasa kimia makanan. Sangat menonjol dan bikin eneg. Satu potong is more than enough.

Klo harga-nya normal yang hampir Rp 100k, mnrt gw over price banget.

Semua orang kayaknya udah tahu restoran cepat saji ini. Jadi gw ngga perlu kasih penjelasan lebih. Kebetulan gw mampir ke sini buat quick dinner. Tempatnya sih lumayan luas. Ada indoor dan outdoor seat, tapi sayangnya buat di dalam AC-nya kerasa panas, jadi kurang nyaman buat gw.

Pelayanan cukup baik dan cepat (seperti fast food restaurant yang seharusnya). Gw order Big Mac, signature dish-nya Mc D. Gw merasa burger ini dari masa ke masa mengalami kemunduran, terutama dari sisi kuantitas-nya. Burgernya makin tipis aja, terutama dari patty-nya. Pretty disappointed.

Rasa biasa aja, nothing special, dengan harga yang cukup wajar. Just go back here if I was in a rush.

Beberapa kali gw ke sini tapi gagal dapat tempat karena emang rame banget, terutama weekend. Kali ini sempatin ke sini dan sempat nunggu beberapa menit buat dapet tempat.

Cafe-nya sendiri (klo bisa dibilang cafe yah) cukup usang dan terkesan kurang terawat. Pelayanan juga kurang ramah, bahkan untuk tissue tidak disediakan (harus beli klo mau tissue).

Gw order menu special-nya Spaghetti Ice Cream dan Special Mix. Rasa-nya sih benar-benar biasa saja. Rasa susu-nya sangat jauh jika dibandingkan dengan Ice Cream lain atau gelato.

Kebetulan malam itu gw ketemu ama owner-nya, Ibu Hj. Sias Mawarni. Orangnya ramah dan baik banget. Mungkin ini yang menjadi daya tarik buat orang tetap berkunjung ke sini selain namanya yang sudah legendaris.

First of all thanks a lot buat Pergi Kuliner yang invite gw buat nyobain salah satu tempat makan yang lagi happening ini. Why happening? Karena di sini disediakan pesawat terbang tipe Boeing 737 (ex. Sriwijaya Air) yang 'disulap' jadi restoran.

Konsep-nya bener-bener unik dan setahu gw baru di sini aja kita bisa makan restoran di dalam pesawat. Di dalam cabin pesawat sudah ditata sedemikian rupa sehingga tiap meja disetting untuk 4 (empat) orang. Untuk dapat menikmati dining experience di sini, pengunjung diharuskan memesan menu paket untuk 4 orang. Di mana terdapat 4 pilihan menu paket, dan setiap paket seharga Rp 599.999++.

Jadi mau datang 4 orang atau kurang tetap harus pesan paket 4 orang tersebut. Selain itu setiap meja diberi waktu makan maks. 2 (dua) jam di atas pesawat.

Pelayanan mnrt gw terbilang bagus. Pelayanannya ramah2, dan karena pesawat bentuknya lurus ke belakang, maka ngga susah buat manggil waiter-nya. Makanan keluar pun ga terlalu lama.

Suasana dan tempat yang nyaman sayangnya kurang diimbangi dengan kebersihan dan rasa makanan yang enak. Banyak meja-meja kotor yang tidak langsung dibersihkan. Selain itu kurangnya sirkulasi udara di dalam pesawat menyebabkan bau pengap dari berbagai makanan yang bercampur aduk. Eneg lah bahasa gampangnya.

Dari segi makanannya kebetulan gw order Paket Cabin A. Isinya :

1. Tahu Goreng Mas (Appetizer);

2. Sup Asparagus (Soup);

3. Nasi Putih;

4. Rajungan Saus Tiram;

5. Gurame Sc. Mangga;

6. Udang Special RK;

7. Cah Daun Dewa;

8. Red Bean Sundae (Dessert);

9. Choices of Juices (Drinks).

Ukuran porsi dan presentasi makanan standard. Rasa makanannya sendiri yang paling gw suka cuma Tahu Goreng Mas. Tahu-nya digoreng crispy dan masih lembut di dalam. Sedangkan menu lainnya sangat kurang, dan hampir semuanya over seasoning. Rajungan dan Cah Daun Dewa-nya terlalu asin, sedangkan Gurame dan Udang cuma terasa manis.

Untuk Sup Asparagus, kuah nya terlalu encer dan hampir plain alias ngga ada rasa.

Overall klo buat nyobain pengalaman makan di dalam pesawat, boleh lah buat dicoba. Tp jangan terlalu berharap buat rasa makanan-nya. Hopefully they could fixed this.