@teddyzelig

Re.Juve, sudah menjadi salah satu brand favorit untuk healthy concious masyarakat Jakarta. Dengan island outlet dan konsep Grab&Go, pelanggan Re.Juve dapat memilih favorit mereka dan mengkonsumsinya langsung maupun kemudian hari.

Kali ini ak mencoba salah satu Classic Line-nya, Classic Green (Rp 50k). Terbuat dari cold-pressed bayam, mentimun, nanas dan daun mint. Walaupun rasa bayam-nya masih cukup kuat, tapi dapat diimbangi oleh rasa fresh mentimun dan manisnya nanas.

Buatku ini salah satu solusi untuk dapat mengkonsumsi sayuran dengan cara yang relatif mudah.

Banban, satu lagi brand Cheese Tea yang hadir dan meramaikan pasar pecinta minuman ini di Jakarta. Lokasi-nya di GI ini terbilabg cukup strategis, karena terletak di bawah escalator, jadi pengunjung yang lewat akan segera notice adanya outlet minuman ini. Walaupun konsepnya Grab&Go, tapi di sini juga disediakan 2 table untuk yang mau minum di tempat.

Kali ini ak mencoba Miruku Boba (Rp 39k), salah satu varian terbarunya. Dengan based brown sugar boba dengan campuran fresh milk dan cheese cream di atasnya, memberikan tekstur chewy, manis sekaligus gurih dalam sekali minum. Makanya ngga heran ini jadi salah satu minuman favorit.

Sayangnya pelayanan di sini sangat tidak ramah dan cenderung jutek kepada pelanggan.

Yoshinoya, restoran spesialis Beef Bowl asal Jepang ini sudah menjadi favorit masyarakat Indonesia. Mereka pun semakin memperbanyak outlet, baik dalam bentuk restoran mandiri maupun tergabung dalam area food court.

Kali ini ak mencoba Beef Bowl Creamy (Rp 47k). Seperti layaknya Original Beef Bowl dengan tambahan cream sauce di atasnya. Rasa cream-nya gurih, tapi buat ak porsinya terlalu banyak, jadi klo dimakan seluruhnya malah bikin eneg.
Alangkah baiknya klo creamy saucenya lebih sedikit atau disajikan secara terpisah.

D'Crepes, outlet spesialis crispy and soft crepes dengan berbagai filling sweet and savory ini sudah memiliki banyak sekali cabang. Terutama di mall dan terletak di island store atau di food court.

Kali ini ak mencoba salah satu menu regularnya, Tuna Pizza (Rp 25.5k). Crispy crepes dengan filling tuna salad dan selada. Rasanya cukup oke, gurih dari tuna saladnya. Namun buat ak kulit crepes-nya agak soggy. Jadi agak susah digigit saat dimakan.

Bakmi GM, outlet spesialis bakmi dari area Gajah Mada ini sudah menyebar di berbagai penjuru kota. Baik berupa restoran maupun outlet di food court area. Tentunya dengan jumlah menu atau varian yang disajikan lebih terbatas.

Kali ini ak mencoba Nasi Ayam GM (Rp 28k). Nasi putih dengan topping tumis ayam jamur. Menu di sini didesain untuk cepat dan mudah untuk disajikan. Jadi untuk ayam jamur sudah dimasak terlebih dahulu sehingga tinggal langsung disajikan saat ada pesanan datang. Porsinya tergolong cukup kecil menurutku. Rasanya cukup oke, ada manis dan gurih, serta tekstur potongan ayam yang masih empuk.

Salah satu pilihan atau destinasi untuk menikmati makanan cepat saji Indo Chinese.

KFC, outlet cepat saji asal Amerika yang jadi favorit banyak orang ini semakin banyak di mana-mana. Sekarang outletnya sudah semakin mudah ditemui di mall, khususnya di area food court-nya.

Menu favoritku sekaligus favorit banyak orang, Crispy Fried Chicken. Ak selalu memesan Fried Chicken bagian dada. Walaupun sering kali terlalu kering dan agak keras, namun ini salah satu bagian yang kaya akan protein dan lebih sedikit lemak yang dikandungnya.

Starbucks Coffee, one of successfull coffee store chain from US. Memiliki banyak sekali cabang, bahkan tidak jarang ada 3 outlet dalam satu mall, seperti di Senayan City ini. Outletnya sendiri ada Starbucks Coffee regular ataupun Starbucks Reserve, yang menyediakan biji kopi premium dengan cara brewing yang berbeda-beda.

Kali ini ak memesan salah satu minuman favoritku, Soy Green Tea Latte. Dibuat dari matcha powder dicampur dengan soy milk dan kemudian dishake sampai merata. Rasa green tea yang cukup pekat cocok banget dengan soy milk yang agak nutty flavornya.

One of my favorite drink at Starbucks Coffee.

Union Café, salah satu konsep yang sedikit berbeda dari Union biasanya. Tempatnya yang berada di Senayan City ini tergolong terbuka, karena bentuknya lingkaran dan bisa dilihat dari segala sisi. Dekorasinya cukup unik, karena dining area mengelilingi showcase bakery dan bar yang saling membelakangi. Suasana juga nyaman dan bikin betah, namun sayangnya ada peraturan maksimum 2 jam untuk tiap meja.

Kali ini ak mencoba beberapa menu Ramadan yang hadir khusus di bulan suci ini. Mulai dari Cumin Lamb Fried Rice (Rp 115k), Coco the Dragon (Rp 45k) untuk mocktail dan Pisang Ijo Doughnut (Rp 15k), special Ramadan from bakery.
Sayangnya kali ini nampaknya ekspektasiku terlalu tinggi. Nasi Goreng-nya biasa aja, rasanya gurih, namun aroma rempahnya tidak tercium. Daging kambingnya agak kerasa cenderung alot. Bahkan untuk potongan daging yang dimasak dengan nasi, masih sedikit menyisakan bau.

Yang ak suka mocktail-nya. Walaupun buat ak agak manis, namun aroma kelapa yang refreshing cukup tercium. Rasa manis dari nangka memberikan sensasi aroma tersendiri. Foam di atasnya menjadi pelengkap paling oke saat awal diminum karena rasa yang ringan meningkatkan selera makan.

Untuk dessert selain Pisang Ijo Doughnut, ak juga mencoba Dadar Gulung Gula Melaka Cake (Rp 60k) yang hanya tersedia di sini dan sukses karena sempat masuk salah satu acara memasak di TV nasional. Penampilan menarik tapi rasanya biasa aja buatku. Dominan manis, tanpa dibarengin aroma coconut yang biasanya melekat di dadar gulung.

For me, this Ramadan special dishes feel not too special.

Urban Latte, outlet coffee shop kekinian ini sedang gencar melakukan ekspansi dan membuka cabang di mana-mana. Salah satunya di Gandaria City Mall ini, dengan konsep island store. Space-nya tidak terlalu luas, sehingga banyak customer yang Grab&Go, namun masih tersedia 2 table buat dine in.

Kali ini ak mencoba Matcha Jasmine (Rp 23k) dan Coffee Cream (Rp 25k). Secara presentasi sangat menarik, terutama matcha jasmine yang memberikan layer hijau, coklat dan putih yang merepresentasikan matcha, coffee dan foam di atasnya.

Sedangkan coffee cream, merupakan ice blended dari coffee, susu dan cream dengan rasa manis yang cukup pas.

KFC, restoran cepat saji asal Amerika yang biasanya jadi tujuan utama orang Indonesia untuk mencari makanan Fried Chicken cepat saji. Cabang di sini punya tempat sendiri atau bisa dikatakan restoran dengan tempat cukup luas. Pelayanannya masih self service.

Kali ini ak order Crispy Fried Chicken (Rp 18k) dan KFC Soup (Rp 9.5k). As always, ayamnya dibumbui dengan bumbu yang gurih asin dan sedikit pedas, tekstur kulitnya crispy, tapi dagingnya agak terlalu kering.
KFC soup-nya buat ak terlalu berminyak dan asin. Isinya hanya beberapa potongan kecil ayam dan sayuran.
Not my favorite at all.