maysfood journal.blogspot.com Maygreen

Minuman coklat murah meriah. Fokus rasanya benar2 di coklat dan tidak banyak (atau malah tidak ada?) campuran susu. Topping tambahannya agak biasa saja jadi saya lebih suka yg original.

Note. saya cuma nebak-nebak aja daging apa yang saya makan karena nga ngerti bahasa nya. ^^;

Roti di Kambing Bakar Barakah ini semacam roti pita atau naan, bulat dan mirip roti kebab tapi lebih tebal. Sejauh ini menjadi roti Timur Tengah favorit yang bisa saya temukan di sekitaran Binus. Aroma dan teksturnya juga lebih "roti", rada garing tapi tetap empuk. Permukaannya kering bertepung. Menu yang pakai roti ini ada Bugalgal dan Saksoka.


Laham Bugalgal nya enak pake banget~ Karena nga doyan pedas saya minta jangan pakai cabe atau sambel. Karena saya ngga ngerti laham itu apa, kalo dari yang saya cicip sih kemungkinan pakai daging kambing muda (?). Dagingnya empuk, ditumis dengan bumbu rempah, tomat, dan bawang bombai, mirip kari atau rendang tapi berbeda. Rasa daging dan bumbunya bikin nagih dan cocok banget dimakan bareng roti nya. Kalau mampir ke Kambing Bakar Barakah, kudu banget cobain Laham Bugalgal nya.

Kalau mau daging ayam, pilihannya yang Dujaj Bugalgal. Rasa dagingnya lebih gurih dan lebih meresap yang kambing sih. Tapi daging ayamnya juga enak dan empuk serta lebih ekonomis.

Qibda Bugalgal tadinya saya pikir bakal ayam atau daging lain. Tapi setelah saya cicip saya sama sekali nga tahu ini pakai daging apa. Rasa dagingnya mengingatkan saya pada hati ayam tapi teksturnya masih daging, agak mirip tekstur empal. Tidak seempuk dan sejuicy Laham Bugalgal, tapi masih mudah digigit dan dikunyah. My least favorite diantara semua menu Bugalgal

Don Don Donburi ada di Plaza Pondok Indah yang dekar Rumah Sakit Pondok

Indah. Suasana nya cukup cozy dan nyaman, tapi di sini free

smoking, jadi yang non-smoker mungkin sedikit kurang nyaman.

Menu makanannya ada berbagai macam donburi, lalu ada juga sushi sashimi, soba, dan nasi kari. Sushi sashimi nya enak. Ukuran sushinya oke. Potongan sushinya kadang agak kasar tapi kualitas dagingnya baik. Tuna dan salmon belly nya oke, tapi shima aji dan shime saba rasanya lebih menarik.

Menu utamanya adalah rice bowl dengan berbagai macam variasi daging mulai dari ayam, sapi, babi, dan sashimi. Harganya Rp40-60ribu an dan porsinya agak kecil. Yang pernah saya coba adalah Pork Bowl dan terakhir saya pesan Gyudon. Pork Bowl nya enak tapi tidak sampai mindblowing. Sedangkan Gyudonnya saya kurang suka. Dagingnya tidak seempuk tempat lain dan rasanya juga biasa saja.

Saya malah lebih suka Curry Rice nya di sini. Sedikit kebanyakan lada, tapi tekstur bumbu karinya pekat. Rasa bumbunya lezat dan gurih khas kari Jepang. Nasinya juga enak. Kami nyobain Tonkotsu / Pork Katsu Curry Rice. Pork katsunya agak tipis sih, tapi enak dan renyah serta cocok dengan bumbu kari nya.

Adik saya juga ada pesan Yaki Onigiri. Kalau di Don Don Donburi, Yaki Onigirinya berupa nasi goreng yang kemudian dikepal jadi onigiri dan sedikit dibakar lagi. Sebenarnya lumayan tapi sepertinya lebih enak kalau dimakan sebagai nasi goreng biasa. xd

Untuk dessert kami memesan semacam sorbet jeruk nipis/limau. Rasanya tidak terlalu manis, asam dan menyegarkan.

Overall pengalaman makan kami di Don Don Donburi cukup oke tapi agak hit & miss. Ada menu yang enak tapi ada yang kurang cocok untuk selera saya. Favorit saya kalau makan di sini justru sushi dan curry rice. Mengingat kualitas sushi dan sashiminya oke, mungkin yang enak justru donburi yang pakai tuna atau salmon. Kapan-kapan saya cobain itu saja deh.

Sushi-sushi nya cukup enak dan masih termasuk above average. Tapi tidak sampai mindblowing dan harga menunya lumayan mahal untuk kualitas rasa yang saya dapatkan. Cuma makan di sini selalu terasa menarik karena bisa pesan pakai tab dan makanannya diantar pakai kereta, sehingga saya beberapa kali balik karena kangen dengan kereta2an nya.

Pengalaman makan hari ini juga menyenangkan dan kualitas sushinya sedang oke, terutama untuk salmon belly, tuna, dan hamachi. Tapi telur salmonnya kurang krenyes. Unaginya empuk dan enak tapi tipis dan banyak tulang halusnya.

Sebagai penutup saya cobain chawan mushi with chuka sauce. Pertama kali nyicipin saus di atasnya asin banget. Tapi enak dan pas kalau dimakan dengan steamed egg di bawahnya. Tekstur chawan mushinya sangat lembut dan silky, rasanya juga lezat. Di bagian bawah ada daging udang, sedangkan di atasnya ada enoki, jamur, kepiting, dan telur ikan.

Karena es krim putih sekarang sudah available, menu Kuroda Brown Sugar juga sudah bisa dinikmati. Awalnya saya pikir menu ini sederhana hanya terdiri dari Hokkaido Milk Ice Cream, brow sugar jelly, kacang merah, rice crispy, dan sedikit gula merah. Tapi ternyata di bawah es krim ada semacam krim ringan yang sekilas tidak jauh berbeda dengan es krim tapi teksturnya berbeda. Lalu di paling bawah nya masih terdapat puding (warnanya juga putih cream) yang sangat lembut dan silky. 

Minumannya saya cobain yang Matcha Cheese Milk Cap dan saya sepertinya lebih suka paduan dengan matcha. Rasa matcha nya sendiri pekat dan tidak manis, tapi juga tidak terlalu pahit. Saya lebih suka yang ini daripada yang Oolong Cheese. Rasa matcha dan cream cheese nya waktu belum teraduk maupun setelah teraduk tetap menarik.