Diana Sandra

Selain karena udah sering makan udang telor asin, nama restonya aja Raja Kepiting, udah pasti menu andalannya kepiting doong.. Jadi langsung aja Saya pesen Kepiting Soka Telor Asin, sudah termasuk nasi putih.

Penyajiannya old-style banget, pake irisan timun dan tomat. Untuk Kepiting Soka nya digoreng dengan adonan tepung dan telor asin, jadinya garing. Rasanya lumayan enak.

1 porsinya keliatan kecil, mungkin karena piringnya gede. Padahal setelah dilahap ternyata ngenyangin juga.

Setiap cabang Eat & Eat punya gerai makanan yang berbeda-beda.
Nah, yang di Pejaten Village ini menurut Saya ngga selengkap Eat & Eat di tempat lain.
Setelah muter-muter Saya putuskan untuk makan pempek aja.
Disini Saya pesan paket 3.
Isinya terdiri dari lenjer kecil, kulit dan pempek bulat.
Disajikan dengan irisan mentimum, mie kuning dan juga soun, sementara cukonya disajikan dalam mangkuk terpisah.
Untuk cukonya ada 3 pilihan, yaitu manis, pedas dan sedang.
Berhubung Saya ngga terlalu suka pedas jadi pilih cuko yg sedang. Tekstur pempeknya kenyal empuk dan aroma ikannya cukup kuat dan wangi.
Rasa asam, manis dan pedas dari cukonya juga pas cuman menurut Saya kurang kental.

Siang itu lagi pengen banget makan rice bowl dan kebetulan nemu Negiya Donburi.
Pas liat-liat menunya Saya tergiur sama Ebi Katsu Don sementara partner Saya pesen Spicy Chicken Don namanya kalo ngga salah.
Ebi Katsu Don punya Saya terdiri dari nasi hangat, 3 udang katsu dan omelet a la Jepang.
Sementara Spicy Chicken Don punya partner Saya terdiri dari nasi hangat dan irisan daging ayam, bawang bombay dan sambal cabe merah.
Porsinya pas untuk Saya tapi tidak untuk partner Saya :D
Saya setuju karena memang porsi Spicy Chicken Don-nya tidak sebanyak yang ada di gambar.
Overall rasanya enak ngga mengecewakan meskipun dengan harga segitu kayaknya masih kemahalan.

Lagi pengen nyobain taiyaki dan akhirnya nemu di Kokas.
Aku pesen yang isian Apple Pie sementara partner kulinerku pesen yang isian coklat.
Dari aromanya sih wangiiii, lapisan croisant-nya pun garing dengan lapisan gula di luarnya, packagingnya juga lucu yaitu terbuat dari kertas dengan gambar ikan yang biasa kita liat di kartun Jepang.
Tapi untuk isian Apple Pie menurutku terlalu manis, untuk yang coklat biasa banget malah jatohnya jadi kemahalan.

Pertama kesini tadinya Saya mau beli Thai Tea, yang rasanya memang udah Saya tau.
Tapi kayaknya ngga seru kalo ga nyoba menu lain.
Atas rekomendasi mbaknya akhirnya Saya pesan Thai Barley.
Pas saya cobain kayak ada dua bagian di cup tersebut.
Bagian atas mungkin campuran susu dan sari dari Barley nya, sementara
bagian bawah adalah butiran-butiran Barley yang teksturnya masih agak
keras.
Begitu Saya cobain bagian bawahnya rasanya agak asing di lidah Saya.
Kurang recommended.
Sementara partner Saya pesan Thai Rojak, dan benar rasanya kayak rujak, hehe..
Manis dan asam kayak rujak buah-buahan yg ditumbuk pada umumnya.

Kali kedua Saya kesini Saya pesen yang pasti-pasti aja :D
Saya pesan Green Tea Freeze.
Campuran rasa green tea dan susunya lumayan enak dan ga terlalu manis
juga meskipun dari segi tampilan warna hijaunya agak pucat

Ini review Saya setelah 2 kali nyobain makan disini.
Pertama kali Saya pesen Sweet and Sour Fish, sudah termasuk nasi putih.
Ikannya enak ngga ada bau amisnya, saus sweet sournya juga enak.
Tapi porsinya sedikit, ngga sesuai dengan yang ada di gambar.
Yang kedua, Saya pesan Seafood Porridge.
Agak kaget karena ternyata porsinya besar, mungkin cukup untuk 2 orang.
Isinya terdiri dari bubur tentunya, irisan cakwe, udang, cumi, ikan, irisan daun bawang dan (seperti) pangsit goreng.
Buburnya enak, teksturnya lembut dan gurih.
Untuk irisan cakwenya kering, sepertinya sudah digoreng 2 kali.
Seafoodnya sendiri ngga terlalu banyak.

Sebagai penggemar keju mozzarella sekaligus penggemar makanan Jepang rasanya belum sah kalo belum nyobain Zenbu.
Yukk, langsung aja kita ulas satu per satu makanan yang Saya pesan.
1. Seafood Mozaru
Ini menu yang bikin Saya bela-belain ke Zenbu KoKas karena selalu kebayang-bayang setiap liat gambarnya di ulasan orang
Saya pilih ukuran reguler dengan base butter rice.
Mozzarella nya royal banget, seafoodnya terdiri dari udang, ikan dan cumi.
Guriiiih tapi ngga bikin enek.
2. Chicken Modanyaki
Jadi ini tuh base-nya mie, tapi menurut Saya rasa dan teksturnya agak mirip Spaghetti, dengan topping irisan daging ayam dan telur dadar plus dressing mayo dan saus Jepang.
Secara keseluruhan sih Chicken Modanyaki ini rasanya manis.
3. Tobiko Tofu
Bentuknya imut-imut tapi rasanya woowwww..
Hangat gurih kenyal empuk, enak sekaliiiii.
4. Strawberry Tea dan Peach Tea
Masing-masing disajikan dalam gelas yang lumayan besar dengan potongan stroberi dan peach.

Beberapa hari yang lalu sengaja banget nyempetin makan siang disini karena pengen nyobain menu yang katanya recommended, yaitu Dory Wasabi Mayo.
Tanpa pikir panjang langsung pesen Dory Wasabi Mayo dan Iced Caramel Milk.


Sementara partner gue pesan Beef BBQ Burger with Pepper Rice dan Iced Moroccan Tea.
Ok, mari kita ulas satu per satu.

-Dory Wasabi Mayo-
Ikan Dory digoreng dengan balutan tepung roti yang sangat tipis, tapi justru itu yang bikin Dory ini lebih enak karena rasa tepung rotinya ngga mendominasi ikan Dory-nya sendiri. Disajikan dengan nasi yang sudah digoreng dengan sedikit rempah-rempah. Nasinya kurang gurih, agak hambar gitu rasanya. Selain itu sebagai pendampingnya ada wortel dan asparagus yang ditumis. Ngga ketinggalan saus Wasabi Mayo yang rasanya hangat dan creamy, sangat cocok dipadukan dengan Ikan Dory. Dan menu yang satu ini memang RECOMMENDED. Score 9/10

-Beef BBQ Burger with Pepper Rice-
Yang satu ini adalah olahan beef patty yang dipotong-potong lalu disajikan diatas nasi yang udah dicampur dengan mentega dan lada hitam. Menurut gue yang ini rasa nasinya lebih pas. Beef BBQ Burger with Pepper Rice ini porsinya kecil, jadi untuk yang kelaperan pasti akan ngerasa kurang.
Score 7/10

-Iced Caramel Milk-
Rasa karamelnya cukup terasa tapi ngga bikin eneg. Ngga terlalu istimewa, tapi okelah. Score 7/10

-Iced Moroccan Tea-
Awalnya sempet ragu pilih Morocan Tea karena belum pernah nyobain sebelumnya dan kuatir ngga enak. Tapi kita ngga akan pernah tau kalo kita ngga mencoba, bukan? Setelah kami coba ternyata rasa Moroccan Tea itu tak ubahnya seperti teh biasa yang sering kita minum.
Score: 8/10

Diluar dari menu yang udah kami coba, gue mau mengulas sedikit mengenai pelayanannya.


Waktu kami order makanan, pelayan ngga bawa catetan untuk tulis menu yang kami pesan, mungkin merasa sudah hafal.


Dia ngga memperhatikan dan ngga fokus sama kami sebagai tamu.


Sewaktu kami tanya tentang menu yang mau dipesan, dia malah sempat bicara sama pelayan lainnya sehingga kami yang harus menunggu dia selesai bicara.


Singkat cerita, minuman datang dibawa ke meja kami oleh pelayan lain.


Sebenarnya minuman yang dia bawa betul pesanan kami tapi si pelayan menyebutkan nama yang salah (dia bilang Cappuccino apaa gitu) dan otomatis Saya bilang "Ngga pesen Cappuccino". Ngga lama pelayan lain datang (sambil meminta maaf karena ada sedikit kesalahan) dengan minuman yang sama seperti tadi karena memang itu benar pesanan kami.