5 Ikan Asin yang Paling Banyak Digunakan oleh Masyarakat Indonesia dalam Sajian Kuliner Tradisional
Indonesia memiliki hasil laut yang sangat
melimpah, terutama ikan-ikannya. Oleh karena itu, agar ikan-ikan hasil
tangkapan nelayan tersebut tidak cepat basi, maka dilakukan fermentasi dengan
cara diasinkan dengan menggunakan garam. Proses fermentasi dengan menggunakan
garam bisa membuat ikan bertahan hingga hitungan bulan. Ikan yang
difermentasikan dengan garam inilah yang dinamakan dengan ikan asin. Proses
pembuatan ikan asin memang tidaklah sulit, tapi membutuhkan proses yang cukup
lama karena kamu harus menjemur ikan hingga kadar airnya habis di bawah sinar
matahari. Ada banyak jenis ikan asin di Indonesia, di antaranya ada lima yang
paling banyak digunakan dalam sajian kuliner tradisional, yaitu:
1. Ikan Asin Bulu Ayam
Sumber: hargaikanasin.wordpress.com
Ikan asin yang paling terkenal di Indonesia adalah ikan asin bulu ayam. Kamu pasti bertanya-tanya tentang namanya yang cukup aneh. Dinamakan ikan asin bulu ayam karena bentuknya yang tipis dan bagian pinggirannya menyerupai bulu ayam. Ikan asin jenis ini sangat banyak ditemui di pulau Kalimantan dan Jawa. Harganya tergolong murah dibanding ikan asin lainnya karena mudah didapat. Ikan asin bulu ayam lebih banyak diolah dengan cara digoreng dan dijadikan lauk untuk disantap dengan nasi putih hangat. Di Jakarta dan Jawa Barat, ikan asin bulu ayam sangat identik dengan lauk untuk sayur asem.
2. Ikan Asin Gabus
Sumber: store.mypangandaran.com
Selain ikan asin bulu ayam, ikan asin yang paling sering dipasangkan dengan sayur asem adalah ikan asin gabus. Ikan asin ini memiliki kelebihan dari segi kebersihannya karena sebelum diasinkan, ikan gabus dibelah dan dibersihkan terlebih dahulu, mulai dari sisik, insang, dan isi perutnya. Tak heran jika harga ikan asin gabus tergolong cukup mahal di pasaran. Selain digoreng, ikan asin gabus juga bisa dinikmati dalam olahan balado atau ditumis dengan bumbu cabai hijau.
3. Ikan Asin Peda
Sumber: goresanpenaseru.blogspot.com
Ikan asin peda merupakan salah satu jenis ikan asin yang diolah setengah kering sehingga waktu kadaluarsanya tidak selama ikan asin lainnya. Ikan asin peda lebih sering diolah dengan cara digoreng begitu saja untuk dijadikan lauk bersama dengan sambal dadak atau sambal matah. Selain digoreng, ikan asin peda juga sering dijadikan sebagai olahan pepes yang dipadukan dengan daun kemangi dan aneka rempah-rempah lainnya.
4. Ikan Asin Jambrong
Sumber: bukalapak.com
Ikan asin jambrong sekilas memang mirip dengan ikan asin bulu ayam dan ikan asin gabus, tapi bentuknya lebih panjang dan dagingnya lebih tipis. Ikan asin jambrong biasa diolah menjadi abon, dijadikan campuran sambal, atau digoreng begitu saja untuk disajikan bersama dengan sambal, lalapan, dan nasi putih hangat. Ikan asin jambrong yang digoreng akan menghasilkan tekstur yang sangat garing dan renyah.
5. Ikan Asin Teri
Sumber: resepkuekeringku.com
Terakhir ada ikan asin teri yang sering dijadikan campuran bahan masakan seperti kering tempe kacang, nasi goreng, rempeyek, dan lain sebagainya. Ikan teri pada dasarnya terdiri dari tiga jenis, yakni ikan teri Medan yang memiliki warna putih dengan ukuran sedang, teri nasi yang juga berwarna putih tapi ukurannya lebih kecil dan teksturnya lebih lembut, dan yang terakhir adalah teri jengki yang berbentuk silindris dengan bagian perut membulat, dan ukuran yang lebih besar dari kedua jenis ikan teri lainnya.
Itu dia lima varian ikan asin yang sering ada di dalam sajian kuliner khas Indonesia. Nah! Kamu bisa makan sajian ikan asin di restoran-restoran khas Indonesia atau Sunda seperti restoran rekomendasi PergiKuliner di bawah ini!