Kalau kamu disuruh menyebutkan makanan khas dari Korea Selatan, kamu pasti dengan mudah menyebut kimchi, bulgogi, tteokpokki, serta bibimbap. Tapi tahukah kamu kalau ada beberapa bahan masakan khas Korea yang sudah mulai dilupakan oleh masyarakatnya. Langkanya bahan masakan tersebut membuatnya rentan terancam punah alias tidak dapat ditemukan lagi. Berikut ada tujuh bahan masakan khas Korea yang sudah hampir punah:
1. Garam Jayeom
Sumber: dreamersradio.com
Sebelum garam diproduksi, biasanya garam akan dijemur terlebih dahulu. Berbeda dengan garam pada umumnya, garam Jayeom dibuat dengan secara tradisional dengan merebus air laut dalam kuali. Rasanya yang kurang asin dan pahit serta tekstur yang halus adalah ciri khas dari garam Jayeom. Produksi garam ini berhenti pada tahun 1950 dan baru dilanjutkan belum lama di ini di Taean, Provinsi Chungcheong Selatan dan Gochang, Provinsi Jeolla Utara.
2. Teh Doncha
Sumber: www.koreatimes.co.kr
Teh Doncha didapat dari daun teh asli dari daerah bagian selatan Korea, seperti di provinsi Jeolla Selatan. Daun teh Doncha dikumpulkan setiap bulan Mei untuk dibuat bola-bola lalu dikukus baru kemudian dihancurkan. Setelah itu akan didiamkan selama enam bulan sampai matang dan bisa bertahan hingga 20 tahun. Untuk mengkonsumsi daun tersebut sebagai teh, daun harus dipanggang ringan lalu kemudian direbus. Konsumsi teh tersebut biasanya digunakan sebagai penangkal atau antifebrile serta mencegah sembelit.
3. Sapi Hitam
Sumber: english.jeju.go.kr
Sapi hitam hanya dapat ditemukan di pulau Jeju. Daging dari sapi hitam Jeju sangat kaya akan kandungan asam folat. Permintaan yang terus naik akan daging sapi yang gurih ini membuat pemerintah provinsi setempat melakukan upaya untuk melestarikan dan meningkatkan populasinya, dan sekarang jumlahnya sudah sekitar 1500 ekor.
4. Pasta dan Saus Kedelai Hijau
Sumber: koreatimes.co.kr
Pasta dan saus kacang kedelai memang menjadi bahan makanan penting dalam setiap masakan berkuah khas Korea. Tapi kedelai hijau hanya tumbuh di pulau selatan Jeju sehingga sangat susah didapatnya. Saat direbus, kacang ini mengeluarkan rasa yang lebih manis dari jenis kedelai lainnya.
5. Gandum Anjeunbaengi
Sumber: soshiok.com
Gandum kerdil ini hanya tumbuh dengan tinggi 50-80 cm. Sejak tahun 1984 ketika pemerintah berhenti membeli gandum untuk menstabilkan harga, masyarakat Korea pada masa itu melihat jatuhnya produksi gandum dan mulai berhenti menanam gandum kerdil ini sehingga sekarang sangat susah mencari gandum Anjeunbaengi ini.
6. Ayam Aogye
Sumber: soshiok.com
Jika di Indonesia ada ayam Cemani, maka Korea juga punya ayam Aogye. Ayam ini seluruh tubuhnya berwarna hitam bahkan tulangnya. Ayam ini sulit dikembangbiakkan karena sulit diatur. Di Korea, hanya ada satu peternakan yang terus mengembangbiakkan ayam ini yaitu di Yeonsan, Provinsi Chungcheong Selatan.
7. Lili Hanson
Sumber: foodnavigator-asia.com
Bunga lili ini tumbuh di lereng hutan lebat di Pulau Ulleng. Kecambahnya yang masih muda biasa digunakan untuk disajikan sebagai lauk, pemerintah setempat tengah mengembangkan resep baru yang menggunakan tanaman tersebut dalam campuran makanan bibimbap.
Nah, itu tadi tujuh bahan masakan khas Korea Selatan yang sudah hampir punah. Kamu jadi ingin mencoba menu makanan khas Korea? Coba datang ke tempat-tempat berikut ini.
Topik artikel ini:
0 Komentar
[ ... ]