Drive thru menjadi salah satu konsep layanan yang telah berkembang dalam dunia kuliner. Drive thru awalnya tidak hanya digunakan dalam dunia kuliner, melainkan digunakan pada layanan otomotif. Lalu metode ini diadaptasi ke dalam dunia kuliner. Drive thru dalam dunia kuliner adalah layanan pemesanan makanan yang memungkinkan kamu untuk memesan makanan tanpa perlu turun dari kendaraan. Jadi, nantinya kamu hanya perlu mengarahkan kendaraan menuju loket pembelian. Di loket, akan ada petugas yang melayani pesanan, mulai dari proses pemesanan hingga memberikan makanan yang telah dipesan kepada pembeli. Karena tidak perlu turun dari kendaraan, maka pembeli tak perlu repot memarkir kendaraan terlebih dahulu saat ingin pergi membeli makanan atau minuman. Inilah yang menyebabkan layanan drive thru sangat berguna dan efisien bagi para pecinta kuliner yang sedang terburu-buru atau malas parkir. Menjadi layanan yang sangat efisien, tahukah kamu mengenai asal-usul drive thru?
Sumber: onlyinyourstate.com
Sudah Ada sejak Tahun 1947
Layanan drive thru ternyata sudah ada sejak tahun 1947-an. Drive thru diketahui diperkenalkan pertama kali oleh restoran Red’s Giant Hamburg di Toute 66 yang ada di Springfireld, Missouri, Amerika Serikat. Layanan ini dibuat karena pada masa tersebut, jumlah kepemilikan mobil di Amerika Serikat sedang meningkat tajam sementara lahan parkir yang dimiliki oleh restoran-restoran setempat sangat terbatas. Supaya bisnis kuliner tetap bisa berjalan dengan baik dan pelanggan tidak perlu menunggu untuk memarkir kendaraan, maka dibuatlah layanan drive thru yang membuat pelanggan bisa langsung memesan makanan di loket tanpa perlu memarkirkan kendaraan mereka.
Sebelum Drive Thru, Ada Drive In
Jauh sebelum adanya drive
thru, ternyata ada layanan drive in yang juga terkenal di Amerika Serikat, tetapi tentunya ada perbedaan dari kedua konsep layanan ini. Pada drive thru, pelanggan akan membawa pulang
makanan atau minuman alias take away. Sedangkan pada layanan drive in, pelanggan dibolehkan untuk memesan makanan dari dalam kendaraan dan menyantapnya
di kendaraan dengan memarkirnya di lahan parkir yang sudah disediakan. Seperti
yang sudah dijelaskan di atas sebelumnya, karena lahan parkir yang ada
sangatlah terbatas, maka dibuatlah drive thru yang tidak mengharuskan pelanggan
menyantap makanan atau minuman langsung saat kendaraan mereka masih di area parkir. Meski demikian,
layanan drive in saat ini masih tetap digunakan, tapi kebanyakan hanya dijumpai pada drive
in cinema yang merupakan layanan menonton bioskop dari dalam kendaraan. Jadi, nantinya pelanggan bisa membeli makanan atau minuman dari dalam kendaraan lalu
membawanya menuju ke area bioskop.
Jadi Populer sejak Digunakan oleh McDonald’s
Lantas mengapa layanan drive
thru ini sangat identik dengan fast food atau makanan cepat saji? Ternyata, alasannya adalah karena layanan ini menjadi sangat populer sejak digunakan oleh
McDonald’s pada tahun 1975. Pada masa itu, McDonald’s merupakan restoran cepat
saji yang paling terkenal di Amerika Serikat. Oleh karena itu, restoran
McDonald’s selalu saja ramai oleh pengunjung. Untuk mengurangi panjangnya
antrian di restoran tersebut, maka pihak pengelola menerapkan layanan drive
thru. Dengan begitu, pelanggan bisa membeli McDonald’s dengan mudah. Setelah
layanan ini digunakan oleh McDonald’s dan menjadi sangat terkenal, restoran-restoran
cepat saji lainnya pun turut mulai menggunakan layanan drive thru hingga saat ini.
Itulah sekilas informasi mengenai asal-usul drive thru yang sangat identik dengan kuliner cepat saji. Kamu sendiri sudah pernah mencoba layanan ini, belum? Buat kamu yang ingin menyantap makanan cepat saji, di bawah ini ada beberapa rekomendasi tempat makan yang menyediakan makanan cepat saji untuk kamu nikmati!