Unagi merupakan salah satu
jenis hewan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Jepang selain ikan. Unagi
memiliki ciri khas bentuknya yang panjang dengan warna kulit abu-abu pucat dan daging
yang putih. Setelah dimasak, unagi memiliki daging yang sangat lembut sehingga
saat masuk ke dalam mulut bisa langsung lumer. Rasa aslinya cenderung agak
hambar, oleh karena itu biasanya unagi diberi tambahan bumbu garam dan rempah
lainnya supaya rasanya bisa lebih kaya. Unagi dikenal sebagai belut asal Jepang
yang bisa menambah stamina tubuh. Olahan unagi bisa dijumpai hampir di semua
restoran khas Jepang yang autentik. Biasanya unagi akan dimasak dengan cara
dibakar sehingga tekstur dagingnya bisa tetap empuk. Tapi selain itu, unagi
juga bisa diolah dengan cara lainnya seperti dikukus hingga di goreng. Dibalik
kepopulerannya sebagai makanan penambah stamina, ada fakta-fakta lainnya dari
unagi yang perlu kamu ketahui, yaitu:
Sumber: Kompas.com
Bukan Termasuk Jenis Belut
Tahukah kalau unagi yang
selama ini dianggap sebagi belut Jepang ternyata bukan termasuk dalam kategori
belut. Dilansir dari Wikipedia, unagi ini termasuk dalam jenis sidat air
tawar, bukanlah belut. Sidat adalah salah satu jenis ikan yang bentuknya memang
menyerupai belut. Belut dan sidat memang memiliki tampilan yang sangat mirip,
mulai dari tampilan hingga ukuran tubuhnya. Hanya ada sedikit perbedaan dari
keduanya sehingga tak heran banyak orang yang salah mengenali. Sidat memiliki
bentuk ekor yang agak pipih sedangkan belut ekornya meruncing.
Tidak Hanya Dijumpai di Jepang
Meski unagi sangat dikenal di
Jepang, tapi pada kenyataannya unagi ini tidak hanya bisa dijumpai di negara
Jepang saja. Unagi juga bisa dijumpai di negara-negara lainnya di Asia,
termasuk di Asia Tenggara dan Asia Timur. Unagi bisa dijumpai di negara seperti
China, Korea, Thailand, Vietnam, dan sebagainya. Meski populasinya tidak
sebanyak di Jepang, tapi kamu masih bisa menjumpainya di negara-negara
Asia.
Sumber: Pergikuliner.com
Sekarang Sudah Hampir Punah
Unagi memang bisa dijumpai di
beberapa negara Asia tersebut, tapi ternyata hewan ini disinyalir sudah hampir
punah keberadaannya. Sejak puluhan tahun yang lalu, populasi unagi memang sudah
menyusut hingga 80-90%. Penyebab utamanya adalah karena perburuan manusia.
Penyebab lainnya adalah karena unagi sangat sulit untuk bermigrasi dikarenakan
adanya penghalang di sepanjang saluran air sehingga menyulitkan mereka
bergerak. Unagi sangat sulit untuk dibudidayakan atau yang diternakkan karena
kebiasaan mereka yang suka bermigrasi atau berpindah tempat tinggal.
Harganya Terbilang Mahal
Langkanya unagi ini membuat
harganya terbilang cukup mahal jika dibandingkan ikan-ikan lainnya. Di
Indonesia saja harga unagi bisa mencapai ratusan ribu per ekornya. Di Jepang,
unagi biasanya disajikan saat ada jamuan khusus atau acara penting karena
harganya yang mahal. Uniknya, meski
harga jualnya mahal, tapi unagi ini tetap kesukaan masyarakat Jepang dan masih
tetap dicari keberadaannya.
Sumber: Justonecookbook.com
Sering Disantap saat Musim Panas
Fakta terakhir dari unagi
adalah olahan unagi banyak disantap pada musim panas. Masyarakat Jepang suka
menyantap unagi di musim panas untuk meningkatkan stamina mereka. Udara yang
panas bisa membuat stamina mudah menurun sehingga dibutuhkan makanan yang kaya
akan nutrisi untuk mengembalikan stamina agar tetap terjaga. Di Jepang bahkan
ada satu hari di mana masyarakatnya merayakan pergantian musim panas dengan
makan unagi. Hari tersebut ada pada saat perayaan Doyo no Ushi no Hi. Perayaan
dengan menyantap unagi ini ternyata dirayakan karena selama masa Periode Edo
(1603-1868), restoran unagi harus bertahan selama musim panas karena mengalami
kesulitan. Untuk memperingati dan mengingat kesulitan di masa tersebut, maka
diadakanlah perayaan dengan menyantap unagi saat musim panas.
Itulah beberapa fakta unagi
yang ternyata bukan termasuk dalam jenis belut. Semoga informasi tersebut bisa
menambah pengetahuanmu. Jika ingin menyantap aneka kuliner khas
Jepang, di bawah ini ada beberapa rekomendasi restoran Jepang yang bisa
didatangi!