Jadi Kuliner Fermentasi Indonesia, Ini 5 Jenis Tape yang Bisa Kamu Icip

26 November 2019 | 0 Komentar

Tape merupakan salah satu jenis kuliner fermentasi khas Indonesia yang asalnya dari bahan pangan berkarbohidrat lalu diberi ragi dan didiamkan selama beberapa hari supaya nantinya proses fermentasi bisa berlangsung. Tape sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, terutama untuk sistem pencernaan karena bisa mengurangi jumlah bakteri jahat yang ada pada tubuhmu. Pada umumnya, tape ini hanya dibuat dalam skala industri rumahan sehingga prosesnya masih sangat tradisional sekali. Jika dilihat dari dari jenisnya, tape bisa terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

 

1. Tape Singkong



Sumber : Doktersehat.com


Pertama ada tape singkong yang paling banyak dijumpai pada sajian dessert khas Indonesia seperti pada campuran es cendol, es campur, es doger dan lain sebagainya. Tape singkong terbuat dari singkong yang berwarna putih atau kuning. Untuk membuatnya, singkong terlebih dahulu dikupas dan dipotong-potong lalu dikukus setengah matang lalu didinginkan dan ditaburi bubuk ragi. Fermentasi lalu dilakukan dalam keranjang bambu yang sudah dialasi dengan daun pisang. Proses fermentasi ini hanya berlangsung selama 2-3 hari.  

 

2. Peuyeum



Sumber : Adira.co.id


Mendengar kata peuyeum pasti yang teringat olehmu adalah kuliner khas Sunda.  Peuyeum memang berasal dari Sunda dan bisa dengan mudah kamu jumpai di sepanjang pinggir jalan kota-kota yang ada di Jawa Barat karena peuyeum ini sangat cocok untuk dijadikan buah tangan alias oleh-oleh. Meski sama-sama dibuat dari singkong, tapi peuyeum dengan tape singkong ini berbeda. Peuyeum memiliki bentuk singkong yang utuh dengan tekstur yang lebih keras karena difermentasikan dengan cara digantung setelah singkong diberi ragi sehingga kadar airnya berkurang. Jika tape singkong banyak dijadikan campuran minuman, peuyeum justru banyak dijadikan sebagai jajanan tradisional seperti colenak.

 

3. Tape Ketan Putih



Sumber : Resepmasakan.com


Dari singkong, kita beralih ke beras ketan. Beras ketan putih ternyata bisa dijadikan sebagai bahan dasar tape ketan putih. Ketan yang sudah dicuci bersih kemudian dimasak hingga matang lalu didinginkan dan diberi ragi. Untuk fermentasinya harus diletakkan di dalam besek atau daun pisang agar prosesnya bisa sempurna. Tape ketan putih banyak dijumpai pada campuran minuman tradisional seperti es dawet atau ragam es khas Jawa lainnya.

 

4. Tape Ketan Hijau



Sumber : Cookpad.com


Lanjut ke tape ketan hijau yang masih sama-sama dibuat dari beras ketan putih. Hanya saja diberi pewarna hijau yang berasal dari daun suji dan duan pandan. Berbeda dengan tape ketan putih yang banyak dijumpai pada minuman tradisional, tape ketan hijau ini lebih banyak dijumpai pada aneka jajanan tradisional. Belakangan ini tape ketan hijau banyak dijumpai pada campuran puding karena selain cita rasanya yang khas, warnanya juga sangat cantik.

 

5. Tape Ketan Hitam



Sumber :  Akamaized.net


Terakhir ada tape ketan hitam yang merupakan salah satu jenis tape yang menggunakan beras ketan. Tapi kali ini beras ketannya bukan ketan putih melainkan ketan hitam. Tape ketan hitam paling banyak kamu jumpai sebagai sajian pendamping uli. Selain itu tape ketan hitam juga kerap kali dijumpai pada campuran brownies, kue mangkok, atau jenis cake lainnya. Dengan menambahkan tape ketan hitam pada campuran adonan cake, maka cita rasanya akan unik dan teksturnya juga lebih padat.  

 

Itulah beberapa jenis tape yang perlu kamu ketahui. Dari kelimanya, menurutmu lebih enak yang mana? Buat kamu yang ingin mencicipi aneka cemilan lainnya, bisa coba kunjungi salah satu tempat di bawah ini ya!

Fins Recipe

Dandy Co Bakery & Cafe

Rokue Snack

Strawberry Pastel Ufo

Dandy Bakery


Topik artikel ini: