Kayu manis merupakan salah satu rempah yang sangat mudah dijumpai di Indonesia dan bisa didapat dengan harga yang sangat terjangkau. Biasanya kayu manis ini dicampurkan pada aneka dessert seperti kue, cookies, hingga minuman, tapi penggunaanya juga bisa dicampurkan pada aneka masakan khas Indonesia seperti semur, sop buntut, soto Betawi, dan masih banyak lagi. Kayu manis memiliki aroma rempah yang sangat khas dan bisa menjadikan cita rasa masakan jadi lebih nikmat. Kayu manis dapat dijumpai dalam dua jenis, yakni yang berbentuk batangan dan bubuk. Meski sama-sama kayu manis, tapi ternyata keduanya ini punya beberapa perbedaan yang harus kamu ketahui jika ingin menggunakannya saat menambahkan sebagai bumbu pada kuliner tertentu. Bagaimana kalau kita langsung melihat apa saja perbedaan dari keduanya!
Cara Pembuatan
Baik itu kayu manis batang dan kayu manis bubuk memang sama-sama terbuat dari pohon kayu manis. Tapi cara pembuatan keduanya ini sangat berbeda. Untuk kayu manis batang dibuat dari kulit pohon kayu manis yang digulung hingga berbentuk seperti gulungan yang seperti kita jumpai di pasaran. Sedangkan untuk kayu manis bubuk dibuat dari kulit pohon kayu manis yang dikeringkan lalu dihancurkan hingga menjadi bubuk.
Lama
Penyimpanan
Untuk lama penyimpanan, sudah pasti keduanya ini punya masa kadaluarsa yang berbeda karena bentuk dan kemasannya tak sama. Kayu manis batang dijual dalam kemasan plastik sedangkan kayu manis bubuk dijual dalam kemasan botol kecil. Meski dijual dalam kemasan plastik, tapi kayu manis batang justru memiliki masa simpan yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan kayu manis bubuk. Kalau kamu menyimpan kayu manis batang dalam wadah yang tertutup biasanya akan tahan hingga dua tahun. Sedangkan untuk kayu manis bubuk hanya bisa bertahan hingga enam bulan saja. Hal ini dikarenakan kayu manis bubuk sudah mengalami beberapa proses pembuatan dan membuatnya tidak tahan lama.
Penggunaan Pada
Kuliner
Kayu manis bubuk dan kayu manis batang ini berbeda dari segi penggunannya pada kuliner. Untuk kayu manis batang, biasanya digunakan untuk kuliner yang dimasak bersama dengan cairan, misalkan saja sup, semur, teh, dan lain sebagainya. Kayu manis batang bisa merasuk dengan sempurna ke dalam cairan, tapi tidak mengubah warnanya. Berbeda dengan kayu manis bubuk yang jika dimasukkan ke dalam cairan bisa mengubah warna. Oleh karena itu, kayu manis bubuk lebih banyak digunakan pada campuran resep kue, roti, hingga kuliner kering lainnya. Kayu manis bubuk juga cocok dijadikan sebagai topping taburan pada aneka dessert karena bisa langsung disantap.
Aroma Sebelum
dan Sesudah Dimasak
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kayu manis bisa membuat aroma kuliner menjadi lebih wangi dan mengubah cita rasa masakan menjadi lebih lezat. Tapi ternyata ada perbedaan citarasa dan aroma dari kayu manis bubuk dengan kayu manis batang. Untuk kayu manis batang jika masih belum dimasukkan dan dimasak dengan kuliner, maka aromanya belum keluar. Tapi jika sudah dimasak, maka aromanya bisa keluar dan tahan lama alias tak hilang. Kebalikannya dengan kayu manis batang, untuk kayu manis bubuk, aromanya akan langsung tercium meski belum dimasak. Tapi tidak bisa bertahan lama.
Sekarang sudah tahu kan perbedaan fungsi keduanya di dalam dunia kuliner? Semoga artikel ini bisa membantu menambah pengalaman kuliner kamu ya. Sekarang, waktunya kamu cicipin aneka kuliner di bawah ini!