Mengenal Wagashi, Jajanan Jepang yang Disantap sebagai Teman Minum Teh
List Artikel 9 Februari 2024 | 0 KomentarBagi masyarakat Indonesia, kuliner Jepang mungkin sudah tidak asing lagi di lidah. Namun, nama wagashi masih belum familiar di telinga sebagian besar orang. Pasalnya, wagashi adalah sebutan untuk jajanan tradisional khas Jepang yang selalu tersaji saat acara minum teh. Mungkin selama ini kita sudah mengenal jajanan Jepang seperti mochi, dango, hingga yokan. Jajanan inilah yang ternyata merupakan varian-varian dari wagashi. Jadi, bisa dikatakan bahwa sebagian jajanan tradisional khas Jepang termasuk dalam kategori wagashi. Karena memang pengertian wagashi adalah kue dan permen tradisional Jepang yang memiliki rasa manis. Supaya kamu bisa lebih mengenal wagashi, simak dulu penjelasan mengenai jajanan khas Jepang tersebut di bawah ini!
Sumber: wibuh.com
Sudah Ada Sejak Zaman Edo
Wagashi sudah dikenal masyarakat Jepang sejak zaman Edo. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, wagashi adalah sebutan jajanan manis khas Jepang. Namun, sebenarnya yang disebut wagashi hanyalah kue yang benar-benar khusus berasal dari Jepang atau kue tradisional aslinya, bukan merupakan kue Jepang yang diadaptasi dari kuliner Barat. Kue Jepang hasil adaptasi disebut yogashi. Pada zaman Meiji, yang dimulai setelah zaman Edo, muncul kue-kue yogashi yang dihasilkan dari adaptasi kuliner Barat, tepatnya kuliner Eropa seperti Japanese cheese cake, panettone, azuki sacher, dan masih banyak lagi.
Ciri Khas Bahan Pembuatan
Wagashi sebenarnya memiliki ciri khas tekstur yang secara umum kenyal tetapi lembut. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan, seperti tepung beras dan gandum. Tapi selain kedua bahan tersebut, ada juga penggunaan kacang-kacangan yang sangat dominan pada kuliner wagashi. Baik itu untuk dijadikan campuran dengan cara digiling maupun ditumbuk kasar untuk isian. Kebanyakan jenis kacang yang digunakan adalah kacang merah dan kacang azuki. Selain kacang-kacangan, buah-buahan kering juga kerap kali digunakan dalam pembuatan wagashi. Menurut sejarahnya, wagashi awalnya tidak menggunakan gula putih seperti yang kita kenal sekarang ini, melainkan gula yang tidak dimurnikan alias brown sugar sehingga hasil kue-kuenya kebanyakan cenderung berwarna agak tua atau gelap. Barulah pada sekitar abad ke-19, masyarakat setempat mulai menggunakan gula yang dimurnikan sehingga tampilan warna wagashi juga ikut berubah menjadi lebih cerah.
Sumber: maido-bob.osaka
Masih Dibuat dengan Tangan
Wagashi memiliki ciri khas unik yang selalu dimiliki semua kuliner tradisional dari negara mana pun, yakni pembuatannya yang masih menggunakan tangan. Pasalnya, ada banyak trik yang diciptakan untuk membuat sebuah wagashi yang memiliki tampilan cantik dan lucu untuk disajikan pada saat upacara minum teh. Bahkan, ada sekolah khusus yang mempelajari seni wagashi. Inilah yang menyebabkan wagashi dijual dalam bentuk kemasan yang eksklusif karena memang disengaja untuk menjaga bentuknya agar tetap tampil cantik saat disajikan.
Ada Puluhan Jenis Wagashi
Tahukah kamu bahwa ada puluhan jenis wagashi di Jepang. Secara umum, wagashi ini terbagi menjadi dua kategori, yakni wagashi musiman yang hanya bisa dinikmati saat musim-musim tertentu dan wagashi sepanjang tahun yang bisa dinikmati kapan pun sepanjang tahun. Contoh wagashi sepanjang tahun adalah mochi, yokan, rakugan, daifuku mochi, taiyaki, dorayaki, anmitsu, dango, dan masih banyak lagi. Sementara itu, beberapa wagashi musiman yang terkenal di Jepang adalah sakuramochi, hanamidango, hoshigaki, dan sebagainya.
Setelah mengenal wagashi sebagai jajanan Jepang yang kerap disantap dengan teman minum teh, apakah kamu tertarik untuk mencobanya? Nah, buat yang suka kuliner Jepang, di bawah ini ada beberapa rekomendasi tempat jajanan enak yang bisa kamu datangi!