Sejarah Mashed Potato yang Sudah Ada Sejak Zaman Prasejarah

29 November 2023 | 0 Komentar

Teman Kuliner pernah atau bahkan sering mengonsumsi mashed potato? Mashed potato atau kentang tumbuk merupakan salah satu kuliner barat yang sering kita jumpai pada beragam kuliner yang dipadukan dengan protein hewani seperti meatballs, ikan panggang, hingga steak. Perpaduan kentang tumbuk pada aneka olahan protein hewani ini ditujukan untuk menambah kandungan protein dalam sajian tersebut. Pasalnya, kentang mengandung kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga cocok untuk dipadukan dengan daging. Selain dimasak menjadi kentang goreng, kentang juga bisa dimasak menjadi kentang tumbuk jika kita ingin kuliner yang lebih sehat. Tapi tahukah Teman Kuliner kalau mashed potato ini memiliki sejarah yang cukup panjang untuk dilalui hingga bisa seperti kuliner yang kita kenal saat ini. Buat yang suka menyantapnya, yuk coba kita cek terlebih dahulu sejarah dari mashed potato!

 


Sumber: Thepetitecook.com


Sudah Ada Sejak Zaman Prasejarah

Jika melihat dari sejarahnya, mashed potato ini konon sudah ada sejak 10.900 tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan adanya penemuan data oleh para peneliti yang menemukan sisa peninggalan bersejarah berupa butiran pati yang dijumpai di celah-celah batu prasejarah Escalante. Jadi di celah-celah batu ini temukan adanya butiran pati dari kentang yang terawetkan dengan baik. Butiran pati ini diduga oleh para peneliti merupakan kentang yang ditumbuk menggunakan batu tersebut. Jadi para peneliti tersebut menduga kalau pada zaman prasejarah, manusia sudah mengenal makanan kentang yang ditumbuk.

 

Resep Resmi Mashed Potato Ada Pada buku Resep Tahun 1747

Meski diduga sudah ada sejak zaman prasejarah, tapi ternyata resep resmi mashed potato ini baru muncul pada sekitar tahun 1700-an, tepatnya di tahun 1747. Resep mashed potato muncul pada sebuah buku resep The Art of Cookery yang ditulis oleh Hannah Glasse. Dalam buku resep tersebut dijelaskan resep dan cara pembuatan kentang tumbuk seperti dengan mengukus atau merebus kentang terlebih dahulu baru kemudian ditumbuk dan ditambahkan garam, keju, susu, dan parsley. Resep inilah yang hingga sekarang kita kenal dengan nama mashed potato.

 


Sumber:PergiKuliner.com


Disebarkan oleh Masyarakat Eropa ke Amerika Selatan

Tidak diketahui secara pasti asal pertama kali ditemukannya mashed potato, tapi masyarakat Eropa percaya kalau kuliner ini asalnya dari Perancis. Jadi pada sekitar abad ke-17, ada seorang tentara militer Perancis yang juga merangkap sebagai farmasi bernama Antoine-Augustin Parmentier yang tertangkap dan di penjara oleh Inggris. Di penjara, ia hanya diberi makan kentang. Pada masa itu, kentang hanya dianggap sebagai makanan hewan yang kurang layak dikonsumsi. Di dalam penjara, Parmentier melakukan beragam percobaan untuk membuat kentang tersebut menjadi enak rasanya, salah satunya adalah cara menumbuknya. Setelah dibebaskan dari penjara dan kembali ke negaranya, Parmentier mulai membuat kentang tumbuk untuk dikonsumsi sebagai menu makan malam.

 

Inovasi dari Mashed Potato

Sejak pertama kali ditemukannya, mashed potato ini ternyata sudah mengalami beberapa kali inovasi dan perkembangan. Di masa Perang Dunia II, dibuatlah mashed potato instan supaya para tentara bisa membawanya sebagai bekal makanan. Tapi sayangnya, kentang tumbuk instan tersebut dinilai terlalu lembek teksturnya sehingga tidak lagi diproduksi. Lalu di sekitar tahun 1950-an, dibuatlah kentang tumbuk kering yang saat dimakan, Teman Kuliner tinggal menyeduhnya dengan menggunakan air panas saja. Hingga kini, para peneliti masih melakukan inovasi kentang tumbuk.

 

Itulah sekilas sejarah mashed potato yang konon sudah ada dari zaman prasejarah. Semoga dengan adanya informasi di atas bisa menambah pengetahuan Teman Kuliner mengenai mashed potato. Buat yang ingin mencicip mashed potato dengan perpaduan daging, di bawah ini ada beberapa rekomendasi restoran yang bisa didatangi!

Double U Steak by Chef Widhi

Rass Steak House

Justus Steakhouse

Abuba Steak

Holycow! STEAKHOUSE by Chef Afit


Topik artikel ini: