Sering Salah Dikenali, Ini Bedanya Sambal Dabu-dabu dan Sambal Matah

11 November 2020 | 0 Komentar

Bagi Masyarakat Indonesia, makan nasi tanpa sambal itu seperti sayur tanpa garam. Nasi dan sambal sudah menjadi dua hal yang selalu berdampingan dan tak pernah bisa terlepaskan. Masyarakat Indonesia memang sangat suka kuliner-kuliner yang bercitarasa pedas sehingga sambal menjadi kuliner favorit banyak orang. Di negara kita, sambal memiliki banyak sekali varian. Rasanya hampir di masing-masing daerah punya sambal khasnya yang punya cita rasa berbeda. Sebut saja sambal dadak khas Sunda, sambal terasi khas Jawa, sambal dabu-dabu khas Manado, sambal matah khas Bali, dan lain sebagainya.

Berbicara tentang sambal dabu-dabu dan sambal matah, ternyata masih banyak orang yang salah mengenali kedua sambal ini. Pasalnya sambal dabu-dabu dan sambal matah tidak digoreng dan diulek seperti sambal lainnya. Tapi hanya diiris-iris saja, di tambah lagi bahan-bahan yang digunakan juga sama seperti bawang merah, cabai, perasan jeruk limau, dan minyak kelapa panas. Lantas bagaimana cara membedakannya? Coba simak terlebih dahulu penjelasan di bawah ini ya!

 

Sambal Dabu-dabu



Sumber: Travel.rakyatku.com


Sambal dabu-dabu yang berasal dari Manado ini memiliki bahan yang sama dengan sambal matah, hanya saja sambal dabu-dabu menambahkan irisan tomat, baik tomat hijau maupun tomat merah, serta daun kemangi. Penambahan tomat ini membuat cita rasa sambal dabu-dabu jadi lebih segar dan bisa menetralkan rasa pedas dari cabai. Sementara untuk penggunaan daun kemanginya bisa membuat sambal ini memiliki aroma wangi yang khas. Sambal dabu-dabu lebih banyak digunakan sebagai sambal untuk pendamping aneka olahan ikan, mulai dari ikan goreng hingga ikan bakar.

 

Sambal Matah



Sumber: Merahputih.com


Kalau sambal matah ini sudah pasti kamu bisa dengan leluasa menemukannya di Pulau Dewata, Bali. Jika dilihat sekilas, sambal matah memang tak ada bedanya dengan sambal dabu-dabu, tapi jika kamu perhatikan warnanya lebih teliti, ada warna putih dan hijau pada sambal matah yang merupakan irisan dari sereh dan daun jeruk. Penambahan sereh ini bisa membuat tekstur sambal jadi lebih renyah dengan rasa yang asam, pedas dan segar yang berbeda dari sambal dabu-dabu. Ditambah lagi aroma dari sereh dan daun jeruk yang sangat wangi menjadikan sambal matah memiliki aroma yang berbeda dengan sambal dabu-dabu. Sambal matah lebih sering digunakan sebagai lauk pendamping pada nasi campur Bali atau disantap bersama dengan olahan ayam atau bebek khas Bali yakni ayam betutu.


Sekarang kamu sudah bisa membedakan keduanya belum? Kalau ingin membedakannya secara langsung, kamu bisa mencoba kedua sambal tersebut di restoran-restoran khas Bali, Manado dan tempat makan lainnya rekomendasi Pergikuliner di bawah ini!

Restoran Beautika Manado

Smarapura

Ayam Betutu Khas Gilimanuk

Saltesse

Jack & John


Topik artikel ini: