Clara Yunita

Salah satu jenis bakso yang always be my favorite is bakso puyuh. So waktu lunch di sini, aku memilih menu bakso puyuh. Dalam satu porsi terdapat 4 bakso dengan isi telur puyuh (utuh dalam sebutir bakso), mie (bisa pilih mie kuning/bihun), daun seledri dan taburan bawang goreng. Baksonya sangat empuk dan terasa banget rasa dagingnya, jadi bukan karena campuran tepung yang banyak. Sementara kuah dari makanan ini cukup gurih tapi tetap light.

Pertama kali nyobain Munchies saat lunch meeting, kebetulan mereka offers special lunch package which consist of a main course and ice tea with affordable price that is Rp 65.000++. Ada beberapa pilihan main course yang ditawarkan dari masakan khas Indonesia sampai Western style food. Well, I was with two others then we ordered:
1. Baliness fried rice

Porsinya relatif besar actually, for me it is like a couple of my usual portion. Nasi goreng ini dibumbu kuning dengan side dish sate lilit dan sunny side egg. Soal rasa menurutku kurang cetar, jadi ordinary banget. Tapi kalau memang ngincar makan kenyang, menu ini bisa jadi pilihan.
2. Baliness rice with dorry cooked in sambal matah

Nasi campur Bali ini disajikan dengan lauk ikan dory fillet yang dimasak dengan sambal matah, telur bumbu merah, dan urab. Rasa bumbunya cukup light sehingga kurang berasa cita rasa khas Bali yang full dengan rempah.
3. Fish and chips

Ikan dory digoreng tepung disajikan dengan fries and chips. The portion is so big! I'm pretty sure that you'll feel so full.
Untuk minuman, tidak ada pilihan apapun untuk special lunch deals ini. Meski hanya di tulis "ice tea", tapi it's not an ordinary a glass of ice tea. Terdapat selasih pada teh ini. So delicious and fresh!
Buat kenyamanan saat makan di sini, every corner is comfortable. Hanya beberapa meja saja yang kena langsung angin dari standing AC.

Ada berbagai menu makanan khas Indonesia yang ditawarkan. Suasananya cukup nyaman layaknya rumah makan khas Indonesia dengan nuansa kayu. Waktu itu nyoba dinner di sini dengan teman-teman kantor.
1. Ketoprak

Bumbu kacangnya cukup gurih, tahunya juga lembut dan tidak berminyak which is good. Kebetulan lontongnya lagi run out jadi bisa diganti dengan tahu.
2. Nasi Ayam Betutu

Well, dagingnya lembut dan lunak but somehow bumbu betutunya a little bit different daripada yang di Bali. Rasa kunyitnya cukup strong. Untuk side dish ada kuah dan pelecing kangkung. Sambal pelecing kangkungnya enak dan sayurnya pun segar. Untuk kuah aku kurang suka karena tastenya kurang gurih.
3. Garang Asam

Rasanya agak kurang gurih.
4. Sop Buntut Kacang Merah

Kacang merahnya bertekstur lembut, rasa sopnya not bad.
5. Es Kelapa Jeruk

Es ini segar sekali, meski dicampur dengan air jeruk namun rasanya tetap manis. Daging kelapanya juga tidak keras namun tetap padat dan lembut.

Well, it was an extraordinary to dine in this turkish restaurant. Awalnya nyoba dine di sini karena penasaran dan kebetulan saya jarang mencoba masakan khas daerah Timur Tengah. Sebenernya sempat berfirasat kurang enak saat memutuskan untuk mencoba makan di Warung Turki ini. Saat memasuki area resto, jujur saja saya sangat amaze dengan interiornya. Di bagian depan, tepat setelah pintu masuk, terdapat area untuk membuat pizza lengkap dengan meja panjang dan oven with high chimey. Di samping area ini, terdapat tangga menuju lantai 2 yang mengusung konsep classic dramatic. Sementara di lantai 3, terdapat area dengan konsep glass house. Interior yang digunakan masih mempertahankan suasana timur tengah.
Ada pengalaman yang membuat saya akan berpikir kembali untuk dine di Warung Turki. Saat saya melihat menu, jujur saja, buku menu sangat kurang informatif bagi food hunters yang kurang familiar dengan masakan khas Timur Tengah seperti saya. Nama masakan tetap menggunakan bahasa Turki dengan penjelasan singkat dalam bahasa Inggris tanpa ada foto-foto untuk beberapa makanan yang paling laris. Sehingga saya sangat binggung untuk memilih karena saya tidak berhasil membayangkan wujud makanan-makanan tersebut. Akhirnya saya bertanya pada pelayan di sana. But sayang sekali, saya malah menjadi tambah bingung, karena agak kurang bisa membantu customer untuk memilih makanan. Saat itu bertanya apakah di sana menyediakan nasi khas timur tengah dengan tekstur panjang, sang pelayan menyebutkan "Cous cous". Maka saya pesan lah menu ini. Ternyata oh ternyata, makanan yang datang beda dengan yang saya maksud. Cous cous ini seperti bubuk tepung yang dimasak and I don't like what it is taste.
Makanan yang saya order saat itu adalah:

1. Icli Kofte

Ini seperti kroket dengan isi sayuran. More or less tastenya masih sesuai dengan lidah Indonesia
2. Tavuk Pide

Ini adalah pizza khas Turki dengan taburan daging ayam cincang tanpa sayuran. I love this one.
3. Sebzeli Dolma

Makanan ini terbuat dari sayuran, tanpa daging. Jadi ada sayuran mirip terong jumbo which is called zucchini yang diberi nasi di dalamnya kemudian disajikan dengan saus yogurt. Well quite aneh sih rasanya agak asam asam gimana gitu.
4. Koy Usulu Kizartama

Makanan ini terdiri dari tumpukan kentang yang dipotong tipis lalu digoreng, zucchini, cauliflower yang kemudian di-baked. Rasanya cukup asam. Mungkin yang saya suka hanya kentangnya saja.
5. Cay (Turkish Tea)

Teh panas ini disajika dalam tea pot bernuansa Turki. Untuk rasa lumayan enak dan light.
Servicenya lumayan bagus, hanya saja untuk harga agak expensive karena mostly makanan yang ditawarkan hanya terbuat dari sayuran sederhana. Dan terdapat tax dan service charge sebesar 10% masing-masing.