Darsehsri

Kesan pertama sewaktu melihat exteriornya seperti biasa aja, hanya bangunan berwarna putih dengan signage menempel di dinding depan bertuliskan fedwell. Tapi begitu memasuki cafenya, wow kece. Cukup berani dengan dinding pale pinkish-orange, terkesan fresh. Tempat duduk juga nyaman dengan beberapa spot ootd yang cukup keren.
Saya baru sadar kalau cafe ini satu group dengan berrywell dan catering leafwell, ngga asing lagi karena saya penggemar healthy foodnya berrywell juga.

Healthy food yang ditawarkan fedwell semuanya menarik, tapi karena sudah agak lewat jam sarapan jadi cukup lapar dan langsung pesan signature menu-nya, next time pengen nyoba yang do-it-yourself bowl kayanya menarik sekali.
Pelayanan juga baik, meskipun agak lama karena mas pelayannya sibuk bikin menu sambil manggut-manggut goyang dengerin musik, ceria sekali nampaknya. Untuk menu minuman aja baru tersaji setelah hampir 15 menit karena mesin kopi nampaknya baru dibersihkan.

The Don idr 95k
Signature bowl satu ini cukup memikat hati waktu dihidangkan sama pelayannya, brown rice yang jadi base-nya lembut dan enak. Kemudian toppingnya berupa horenzo, corn, onsen egg dan rib eye steak, dengan dressing peanut sesame sauce dan furikake. Ketika diaduk semua, yummm enak sekali. Rib eye-nya cantik, luarnya medium dan dalamnya masih agak rare. Wah ini siy mau banget setiap hari sarapan begini.

Beetroot Soy Latte idr 35k
Harus banget nyoba menu minuman ini, enak banget. Tampil dengan warna pink muda, terasa light di mulut tapi cukup creamy. Adududu saya suka banget, ada sensasi mirip coconut juga lidah usai menyeruputnya. Satu gelas ngga cukup deh kalo enak begini, hihihi.

Coconut Coffee idr 35k
Menurut anak saya menu ini lebih enak dari coffee shop ternama di bali, lebih terasa coconut-nya tapi ngga aneh kaya tengik gitu. Seger banget.

Long Black idr 25k
Kalau ini pesanan suami saya, terbilang biasa aja karena mungkin memang menu kopi disini hanya penunjang saja.

Sengaja mampir karena lagi kepengen menikmati dessertnya aja berdua dengan anak saya. Jittlada cabang karet ini interiornya lebih mewah di banding cabang yang di grand indonesia. Ambience-nya nyaman dengan low lighting tapi ngga terkesan suram, ada beberapa semi private room juga di dalamnya.

Saya pesan dessert khas thailand, Pumpkin in Syrup idr 49.5k beberapa resto sering menamainya sang kaya. Jadi dessert ini berupa labu kukus dengan isian sarikaya di tengahnya, di lengkapi santan dengan taburan wijen. Labu kukusnya lembut dengan isian sarikayanya yang sangat manis.
Anak saya pesan Mango Sticky Rice idr 49.5k, kalau menu ini udah cukup sering kami pesan kalau ke jittlada karena memang enak dan terbukti pesanan kali ini langsung di sikat habis tanpa sisa oleh anak saya, lol.
Untuk minumnya seperti biasa pesan Thai Ice Tea idr 30k, dengan gelas ukuran sedang thai ice tea-nya cukup kental dan manis, untung es batunya agak banyak jadi balance ngga kemanisan.

Menjelang siang saya mampir ke coffee shop ini bertiga dengan suami dan anak, sudah lama kami pengen mampir tapi baru sempat sekarang. Kurang lebih satu jam disini tapi hanya ada satu tamu saja sedang laptopan, cukup sepi dan nyaman nampaknya buat numpang kerja disini.
Terkesan hangat dan lapang coffee shopnya, kalau istilah suami saya bilang coffee shop ganteng, lol. Di dominasi ornamen kayu, interior juga lebih banyak berwarna coklat dan hitam.
Suami cukup puas dengan pesanannya, Manual Brew-V60 idr 45k dengan beans ethiopia. Sementara saya pesan Latte idr 38k, foamnya tebal di lebih menyerupai cappuccino, enak cuma ya itu tadi karena lagi pengen latte jadi merasa ketebalan foamnya.
Untuk makanan saya pesan Truffle and Cheese idr 38k, kejunya melimpah, begitu di potong langsung keluar lelehan keju dari tengah croissant. Agak asin memang, tapi saya suka.

Pelayanan standar aja, baristanya cenderung cuek, mungkin yang penting bikin kopinya enak.

Le Quartier terlihat fancy, seating area-nya cozy, cukup berdekatan memang jarak antar mejanya. Mau datang sendirian, berdua atau ramai-ramai tetap asik, karena meskipun agak hectic entah kenapa tetap nyaman aja suasananya.

Pelayanan disini biasa aja, para staffnya sigap dan terlalu tegas saat bicara sama pengunjungnya jadi terkesan galak dan kurang ramah, mungkin karena kami rombongan.

Semua hidangan yang disajikan ada yang enak tapi ada juga yang biasa saja. Seperti Salmon Canape dan Assorted Mushroom Risotto, enak sekali, sukses bikin saya pengen balik lagi ke Le Quartier. Tapi sayangnya untuk norwegian steak dan roasted half chicken-nya cenderung biasa saja. Saya agak surprise sama harga makanan disini, pocket friendly sekali untuk restoran western sekelas.

Ini kunjungan saya kedua ke school food cabang lotte avenue, selalu memuaskan makan disini. Dari segi pelayanan juga so far ngga pernah mengecewakan.

Kemarin pesan beberapa menu:
Jjang Myeon (lupa harganya)
Suka banget menu yang satu ini, kalau saya bilangnya ini pasta ala korea, lebih lembut dari pasta biasa. Sauce-nya terbuat dari tinta cumi, hitam pekat tapi ngga bau amis. Saya request pedas, seenak yang saya idamkan. Ada potongan cumi dan kentang kotak kotak kecil, kurang kelihatan memang karena semua jadi berwarna hitam, tapi kalau udah di kunyah siy nyata rasanya hehe.

Personal Mari
Pesan Bulgogi Mari dan Tuna Mari, sebelumnya udah pernah nyobain Mari, sushi ala korea yang kecil-kecil ini. Menurut saya paling enak bulgogi mari dan spam, tapi anak saya pesan yang tuna, ternyata sama enaknya.

Onions Ring 35k
Ngga memyangka porisnya besar, dihidangkan diatas basket rotan, banyak banget dan besar-besar, renyah pula. Terbilang murah kalau lihat porsiny yang ngga habis buat dua orang ini, cocolannya juga enak.

Four Seasons 35k
Minuman segar yang disajikan dalam jar tinggi, puas banget deh karena rasanya juga enak. Sensasi rasa buah-buahannya ngga terlalu manis, jadi pas banget buat habis makan menu pedas yang saya pesan.

Buka puasa bersama jadi momen yang paling di tunggu setiap bulan ramadhan tiba. Kaum adalah satu resto yang recommended dan ideal buat acara buka puasa bersama, tempatnya yang homey dan cozy asik banget buat kumpul bareng keluarga atau teman. Mau sedikit, banyakan, tenang aja semua bisa di atur karena Kaum menyediakan seating area yang cukup spacious. Ada juga private room yang cukup nyaman menghadap taman yang hijau.

Kebetulan saya dan teman-teman mencoba Paket Ramadhan Pasar Papringan, dengan harga 185k untuk dewasa dan 92.5k untuk anak-anak, dengan sajian main course dan komplimen buffet berupa gorengan, es cincau hitam, sawut nanas, kue kojo saus kopi dan kolak. Terinsipirasi dari pasar makanan tradisional di sebuah dusun bambu di temanggung, ketiga menu dinamai Ngadiprono, Ngadimulyo dan Temanggung.

Masing-masing berupa nasi dengan lauk pauk yang terbuat dari bahan berkualitas. Harus saya akui, paket Temanggung yang saya cicipi enak sekali. Nasi putih pulen dari beras mentik susu, disajikan dengan sate buntel bumbu rujak yang ginuk-ginuk, plecing kangkung pedas, ikan bumbu kecombrang yang gurih dan kerupuk. Ngga main-main semua lauk pauk berbumbu sempurna, meresap, apalagi sate buntelnya, juara sekali.

Sementara menu Ngadimulyo berupa nasi putih pulen, sate ayam bumbu kacang, ikan goreng bumbu pesmol, buncis obral abrik yang rasanya pedas, kerupuk dan free flow ice water/herbal tea. Semuanya nikmat dan memuaskan. Jadi kalau mau merasakan nikmatnya sajian nusantara ini datang ke kaum aja, event berlangsung dari 8 mei-12 juni, mulai pukul 17:00-20:00 cusss.

Sudah lama ngebookmark coffee shop ini, tapi baru memutuskan mampir semalam setelah lihat jam bukanya sampai jam 12 malam. Ternyata jam segitu pun masih ramai pengunjung. Pelayanannya oke, cukup informatif soal menu yang awam buat saya. Tempatnya asik, lebih menyerupai ruang keluarga gitu. Tapi ngga sempat mengintip lantai duanya karena udah cukup lelah.

Saya pesan Papeda Goreng 35k, unik deh, bentuknya tipos dengan gelembung-gelembung kecim di permukaannya. Cocolannya sambal teri pedas. Kalau menurut saya papeda goreng ini bikin nagih, rasanya gurih dan mengenyangkan. Ini mungkin cemilannya orang papua, kalau di jawa barat kurang lebih mirip cireng lah.

Puding Sagu Kenari Alenia 40k sudah cukup menyita perhatian dari awal datang, karena posisi meja displaynya di depan tempat duduk saya hehe. Enak banget dessert satu ini, buat saya agak kemanisan saucenya tapi kalau kata suami siy pas. Potongan kenarinya kasar, enak banget.

Es Pisang Ijo Jayapura 45k jadi pilihan dessert lainnya, porsinya banyak, saya dan suami aja kekenyangan. Potongan pisang ijonya padat, di tambah bola-bola sagu yang di beri santan gurihnya juga banyak, jadi makin kenyang.

Suami pesan minum kopi papua, v60 yang di bandrol 45k. Kopinya pekat dan cukup strong, kata suami enak dan berniat beli beansnya. Ternyata disini hanya jual bubuk kopi yang sudah jadi dengan harga 250k buat 130gr. Batal membeli karena berharap di jual dalam bentuk beans, harga makanan dan minuman disini agak overpriced memang, tapi wajar saja karena mungkin beberapa bahan baku di bawa langsung dari papua.

Lupa terakhir kesini kapan, kemarin mampir buat makan malam berdua dengan suami. Suasananya cukup asik karena ngga terlalu ramai, mungkin karena sudah cukup larut malam juga. Pelayanan biasa aja, hidangan juga sedikit agak lama datang ke meja kami.

Trattoria ini termasuk resto italian yang sajiannya enak tapi harganya ngga menguras kantong. Saya pesan Ravioli Di Ricotta Spinach 89k, raviolinya al dente, kenyal tapi sekaligus lembut. Sayang isinya terlalu kering, sementara rasanya cukup enak dan cheesy. Suami pesan Spaghetti Alla Carbonara 85k, ngga lupa pesan yang beef. Porsinya besar, creamy-nya pas dan beefnya cukup banyak. Berhubung saya dan suami doyan pedas, jadi pakai chilli flake yang banyak. Oh ya, chilli flakes disini super pedas karena sepertinya homemade alias giling sendiri, pakai sedikit aja sudah terasa menggigit di lidah.
Karena lapar mata jadi order pizza juga, namanya Carnivora 109k. Yup, isinya serba daging semua, pesan yang beef juga dan enak sekali. Kulitnya tipis tapi toppingnya royal, meskipun pasta tomatnya terasa lebih asam di banding pizza di tempat lain, tapi tetap enak karena saya taburi chilli flakes tadi, yumm.