Darsehsri

Nampak fancy dan spacious interior di Tesate, mungkin bisa membuat orang maju mundur buat bersantap disini. Ditambah harga makanan yang ditawarkan dalam buku menu juga cukup pricey tapi ternyata sebanding dengan rasa makanan indonesia kelas premium.

Mampir untuk makan siang disini, saya merasa cukup nyaman dengan ambience resto yang menawarkan makanan indonesia ini. Pelayanan juga cukup bagus, meskipun makanan yang saya pesan agak lama juga keluarnya.

Pesan Nasi Megono idr 115k, surprise dengan porsinya yang besar disajikan di atas platter kayu. Satu cawan besar berisi nasi megono yang rasanya gurih, lengkap dengan rebusan daun pepaya jepang, telur rebus, tumis kecombrang dengan taburan bawang goreng (cmiiw), selada dan cumi asin atau yang biasa saya sebut sotong berbumbu hitam. Di sebelah kanannya, dalam piring terpisah ada orak arik telur dengan baby scallop yang gurih dan irisan cabe rawit yang bikin mata merem melek. Lalu di sebelah kirinya ada sepiring aneka kerupuk, ada emping, kerupuk bawang dan kerupuk udang. Ini nasi megono terbaik yang pernah saya santap, asli ketagihan banget. Meskipun sudah dibuat modern tapi citarasanya tetap khas indonesia, the best.

Untuk kudapan yang awalnya saya iseng order buat menunggu main course, ternyata datang belakangan karena di buat dulu oleh pelayannya di sebuah spot yang sengaja di display dekat meja kasir. Serabi Solo yang hanya di bandrol 39k ternyata datang dalam porsi mengejutkan, tiga pieces serabi yang lebih menyerupai kue ape. Dengan topping yang kopyor dan tape ketan hitam, ada juga topping coklat tapi saya enggan order karena lebih tertarik sama dua topping lainnya. Rasanya manis gurih, ini juga sukses bikin ketagihan. Karena selain tiga keping soerabi yang mengenyangkan dan terpaksa saya takeaway ini, juga ada sidedishes lain yaitu satu scoop ice cream kopyor dengan siraman gula merah cair, enaaak bangeet.

Selalu penasaran setiap Toby’s buka outlet baru, yang saya kunjungi ini cabang GI yang letaknya di dalam area seibu. Ngga jauh beda sama outletnya yang lain, konsepnya tetap sama dengan interior berwarna hitam putih beraksen gold. Selalu nyaman setiap nongkrong di toby’s manapun, termasuk Toby’s sini.
Pelayanan bagus dan informatif soal menu, yang bikin sedikit kecewa karena hari ini ngga bisa order manual brew aja, beans-nya ngga ready katanya.

Saya order Cafe Mocha dan Toby’s Espresso Pie atas rekomendasi teman. Cafe Mocha disini selalu jadi favorit, strong and bold meskipun cangkirnya kecil dan sukses selalu bikin ketagihan.
Toby’s espresso pie jadi calon salah satu kudapan favorit saya disini deh, enak banget. Ngga terlalu manis dan ngga bikin enek, enak banget banget dan cocok buat teman minum kopi atau pun teh.
Selain itu order Iced Chocolate yang udah sering banget di order kalau ke Toby’s, kental dan enak. Juga pesan Jasmine tea yang nampak bening.

Berkunjung ke bumi sampireun rasanya seperti makan siang plus sedikit piknik. Melipir sedikit dari kota bogor, ada restoran sunda yang sangat layak di kunjungi. Posisinya ada di dalam area vimala hills, dari pintu masuk tinggal ikuti jalan yang sedikit menanjak, posisi resto agak jauh dari gerbang utama.

Area resto cukup berundak, selain tempat duduk di main lobby, juga ada lesehan dan private room di lantai bawah dengan anak tangga yang sedikit curam. Pemandangannya cukup memanjakan mata, banyak pepohonan hijau dan spot cantik bagi yang gemar berfoto, di tambah semilir angin perbukitan yang bikin suasana tambah adem.
Saat jam makan siang cukup ramai meskipun weekday, jadi sebaiknya reservasi dulu kalau mau datang baik weekday maupun weekend.

Makanan sundaannya enak sekali, kualitasnya juga oke. Kalau lagi rame harus agak sabar menunggu makanan datang. Pilihan menu sangat variatif, mulai dari lauk sampai dessertnya. Sejujurnya ngga cukup sekali deh kayanya kalau makan kesini, lol.

Beberapa menu yang saya coba ada :
Nasi Liwet (59k) yang memakai kastrol, cukup untuk 3-4 orang dengan topping ikan teri goreng, nasinya enak karena rempah-rempahnya juga banyak.

Untuk lauk sedikit agak kalap saya pesan Pecak Gurame (89k) yang disajikan dengan kuah asam pedas, sekilas mirip sambel yang dikuahin, ini recommended sekali. Lalu Pesan Udang Bakar Parape (129k) yang disajikan di atas hotplate, ukurannya cukup besar dan udangnya fresh, bumbunya juga tasty. Juga ngga mau melewatkan Lidah Sapi Cabe Ijo (79k) karena ternyata enak banget, lidahnya gurih dan cabe ijonya royal memenuhi potongan lidah sapinya.

Untuk sayuran, jujur ini kali pertama saya menjajal Tumis Daun Ubi Teri (29k) dan ternyata cukup enak, teksturnya mirip daun kangkung tapi sedikit bergetah lendir. Bunbunya juga enak dan osengnya ngga overcooked.
Selain Lalapan Mentah (12k) dan Pete Bakar (12k), rasanya ngga afdol kalau ngga menikmati Sambal Dadak (9k) disini yang raos pisan.

Menikmati menu sunda yang kaya rasa, harus di akhiri sama minuman yang segar. Cobain deh Es Barley yang asem seger, Es Cendol yang manis nangka dan gurih dari santan, juga Es Tape Ketan yang manis asem segar plus mengenyangkan, semuanya di bandrol 29k saja.

Menemani teman yang lagi ngidam thai food, Thai Alley jadi resto pilihan kami siang ini. Tempatnya lebih menyerupai ala-ala street food, kursi dan dinding terbuat dari kayu dengan grafiti warna warni.
Pelayanannya bagus, dari mulai kedatangan sampai selesai staff-staffnya helpful.

Pesan beberapa menu dan cukup memuaskan lidah, dari segi harga terbilang terjangkau.

Kao Niew Mamuang idr 42k
Sedikit berbeda dengan mango sticky rice pada umumnya, disini sticky rice atau ketan kukusnya di buat padat menyerupai olahan ketan ala orang sunda. Agak lumat dan di bentuk persegi panjang, lalu di siram santan kental yang manis. Primadonanya mangga harum manis yang betul-betul masak pohon, ngga ada asamnya sama sekali.

Yam MaMuang idr 39k
Mango Saladnya cukup segar, di beri topping cacahan kacang tanah dan taburan kacang mede. Saya request pedas dan enak banget lho.

Tom Yum Talay idr 89k
Juara niy tom yumnya, satu porsi bisa untuk dua orang. Seafoodnya fresh, kuahnya medok dan rasanya seger banget, jangan lupa order nasi putihnya yang pulen buat menemani tom yum ini.

Neua Yang idr 89k
Rib eye pedas yang katanya memakai thai herbs, memang beda siy bumbu marinatednya di banding olahan beef serupa di resto lain.

Fish Manouw idr 139k
Karena ngga tahan liat olahan ikan ini, akhirnya saya pesan juga. Untungnya lagi ada promo, dapat harga segitu untuk gurame steamnya. Lumayan enak, bumbunya asam pedas manis asin semua jadi satu, tapi memang paling top itu kalau pakai ikan kerapu ya. Next deh kalo ada yang traktirin saya pesan yang kerapu memgingat harganya yang cukup pricey hahaha.

Thai Tea idr 25k
Gelasnya tinggi besar, thai teanya cenderung milky dan kurang sepet. Saya lebih suka thai tea yang agak sepet kalau lagi ngidam minuman thailand ini.

Ngga sulit menemukan lokasi Lima bagi saya yang jarang main ke pik karena jarak tempuh dari rumah yang di luar kota cukup jauh hahaha. Ngga sia-sia juga sebelum pergi ke suatu acara saya dan teman-teman mampir ngopi pagi dulu disini.

Tempatnya super kece, desainnya modern minimalis tapi ngga terlihat kaku karena di hiasi aneka tanaman hijau di tiap sudut ruangan. Lantai satu diisi coffee bar dan seating area, pun sama halnya dengan lantai dua.

Beberapa menu yang kami pesan cukup memuaskan lidah, tapi sayangnya banyak menu dessert yang belim ready karena hari masih pagi.

Lima kopi
Ini enak banget, kopi dengan satu scoop ice cream gula jawa. Kopinya cukup strong kalau ice creamnya ngga di aduk, saya suka banget sama yang rasanya terasa balance di mulut.

Latte
Latte panas tersaji dengan latte art yang cantik, ini juga enak.

Earl Grey Tea
Memakai brand Dilmah, earl grey-nya ngga terlalu strong buat saya yang penggila aroma teh satu ini.

Ice Thai Tea
Layernya cantik, minumannya juga enak.

Nachos
Tampilannya standar aja tapi rasanya cukup enak.

Ming by Tung Lok ini dari luar saja sudah kelihatan kesan exclusive, bermain warna red and gold pada interiornya membuat Ming terlihat mewah. Pelayanan juga bagus, meskipun antar pelayannya senang bicara dengan nada yang cukup menarik perhatian pengunjung.

Seating area luas, tersedia private room juga dengan minimum order tertentu.
Saya mampir untuk ngeteh aja, beberapa kudapan berupa dim sum dan pudding juga saya pilih.
Ada chongfan, siomay, bakpao, truffle dumpling, semuanya enak. Jangan lupa minta sambal cabe minyaknya yang ternyata disini jauh lebih pedas di banding resto chinese food lain yang pernah saya kunjungi.
Sebagai dessert saya pilih pudding mangga, wah lembut banget pudingnya. Selain rasa mangganya cukup kuat, juga ada potongan jeruk mandarin di sela-sela puddingnya. Oh ya satu lagi, flanya terbuat dari kedelai jadi ngga manis, kental dan beraroma kacang, saya suka sekali.

Lagi ngidam makan ramen usai nonton bioskop, langsung mampir ke zenbu yang letaknya memang di depan pintu XXI. Ramai bukan main memang karena restonya semi terbuka jadi seperti gabung dengan area food court delicae.

Saya pesan Hokubee Beef Ramen idr 88k, pilihan kuahnya ada dua yaitu Spicy Chicken broth atau dynamite soup yang super pedas. Saya pesan yang spicy chicken broth, kuahnya gurih pedas, level pedas yang ini aja udah pedas banget, apa kabar yang dynamite soup. Ramennya lembut, potongan beefnya banyak juga dengan tingkat kematangan medium well, so tender. Selain itu ada jagung pipil, rebung yang di potong kecil-kecil seukuran korek api dan telur yang tingkat kematangannya bisa di pilih, saya sendiri pilih yang setengah matang, diaduk dengan kuahnya, hmmm sedap.

Untuk minuman pilih Green Mix idr 30k, jus sayuran dan buah yang rasanya so fresh.