Darsehsri

Burger ala rumahan ini saya kenal pertama kali di go*** lalu pas kebetulan lagi di sekitar kemang pratama menyempatkan buat mampir. Lokasinya ex atelier, baru ganti nama dan konsep jadi almahyra-nya berupa spanduk untuk sementara.

Saya mencoba menu paket Almahyra C dan Almahyra B.
Untuk Almahyra C, isinya cheese burger, french fries dan Nestea Green Tea. Burgernya enak, beef pattynya ngga asin jadi oke menurut saya, caramelized onion sedikit manis jadi penyeimbang, enak. French fries juga renyah dan ngga asin, untuk minuman standar menyegarkan.
Untuk paket Almahyra B lebih mantap karena double patty plus ada ham dan double cheese, patty-nya juicy.
Untuk range harga sekitar 50ribuan worth it menurut saya, karena homemade dan rasanya menurut saya beda aja dengan burger yang dijual massal.

Posisi emado’s di area padat lalu lintas, jadi harus cukup jeli saat mencarinya. Area parkir juga hanya tersedia untuk motor saja, tapi jangan khawatir, bisa menumpang di ruko seberang dengan tarif yang ditentukan langsung sama tukang parkirnya.

Meski tidak besar tapi Emado’s tampil maksimal dengan open kitchen bertegel, coraknya mempermanis resto mini ini. Kapasitas tempat duduk tidak banyak, bisa menampung sekitar 20 orang lebih.

Menu yang ditawarkan cukup variatif, ada shawarma dan butter rice, saya mencicipi shawarma beef, shawarma chicken dan falafel.
Rasanya cukup authentic, baik shawarma beef maupun shawarma chicken berbeda dengan kebab yang sering saya beli, lebih aromatic dan gurih, isiannya padat, saya suka. Apalagi yang falafel ini juaranya, kacang arab dan parsley sebagai bahan baku utama fallafel di giling dan dibentuk bola-bola lalu di goreng, enak, gurih dan bisa jadi alternatif buat kamu yang ngga makan daging-dagingan.
Bu

Rasanya ngga berlebihan kalau saya bilang banter coffee ini hidden gem di area sekitar, yang nampak dekat saat buka maps ternyata masuk area perumahan dan berakhir di ujung sekali, pas sampai merasa cozy dengan ambiencenya meskipun saat itu pengunjung lagi ramai sekali.
Saya pesan Ice Kopi Susu Banter dan Salted Caramel, keduanya enak. Baru menyesap sedikit kopi susunya langsung suka, sedikit mirip latte tapi lebih kental, aroma kopinya suka sekali. Salted caramel juga enak, manis dan asinnya pas, lagi-lagi aroma kopinya tetap wangi.
Saking penasarannya saya pun beli beans hasil roastingan Banter Coffee sendiri, pilihan yang tersedia memang tidak banyak, tapi saya puas sama beans yang saya beli.
Masih penasaran dengan smoking area di belakang yang nampak asyik, sayang lagi banyak pengunjung jadi ngga bisa numpang foto, sepertinya memang perlu revisit deh karena saya ketagihan juga sama kopinya hehe.

Makan martabak malam-malam? Mana bisa nolak. Apalagi dibawain komplit kaya begini, ada martabak manis durian, martabak telur, martabak tipis kering keju dan martabak tipis kering coklat.

Martabak duriannya ngga seheboh kemarin-kemarin, ini beli yang regular tapi duriannya ngga sampai luber. Kulit martabaknya enak agak basah, yang kurang cuma isiannya aja hehe.
Martabak telornya juara, dagingnya ngga asin, potongan daun bawangnya juga melimpah. Tadinya pengen martabak daging kambing tapi katanya sold out.
Martabak tipis keringnya standar aja, saya lebih suka yang isiannya keju, manis asin, di banding martabak tipis kering coklat, messesnya ngga ngeblend jadi berjatuhan pas di gigit.

Donat favorit keluarga yang cocok banget dijadiin buah tangan, satu lusin isinya pilih sendiri sesuai selera, kebetulan lagi edisi chinese new year, serba orange kemerahan.
Posisi krispy kreme ini ada dekat foodhall tapi dekat area kasir, kalau cuma numpang lewat dari area parkir menuju lantai dasar pasti ngga kelihatan.

Sebetulnya gendhis legi ini resto lama yang cukup eksis di kota wisata, tapi menurut pelayannya saat ini ganti manajemen jadi banyak bebenah, tempatnya di perluas dan cukup nyaman buat jadi resto keluarga.

Disini banyak menjual olahan ikan, jadi saya cukup suka sama menu-menunya. Kali ini order Sop Ikan Bambu Kakap (60k), kelihatannya sedikit karena mangkuk bambu yang dipakai ternyata cukup dalam. Potongan ikannya banyak, ada daun kemangi, belimbing wuluh, tomat hijau juga rempah-rempah. Kuahnya asam manis, enak seger tapi karena saya doyan pedas jadi minta cabe rawit iris.

Sate Komo (35k) bisa jadi pilihan kalau malas makan makanan berkuah, potongannya gede-gede, bumbunya medok, enak ala sate maranggi. Pelengkapnya kecap manis dengan irisan cabe bawang melimpah, sedep.

Minumnya pilih Es Kamijarah (21.5k) perasan lemon dengan selasih dan sirup melon. Saya request sirup dan gula terpisah karena kurang suka yang manis banget. Ini juga seger, cocok buat habis makan pedas manis.

Nasi Goreng Kambing (35k) yang lupa saya foto juga enak, potongan kambingnya banyak meskipun tipis-tipis, bumbunya enak menurut suami, ini nasi goreng ala jawa hanya saja saya request pedas sekali tetap aja ngga pedas.

Cukup lama ngga ke bakso boedjangan, pas tau ada gerai terbarunya di dekat kantor langsung mampir. Sedikit kaget karena konsepnya sekarang berubah jadi ala prasmanan. Kita tinggal pilih bakso dan minuman yang tersedia sesuai selera.
Pilihannya tentu banyak, kalau udah kaya gini pasti kalap kan. Bakso Wagyu Cincang (16k), Bakso Keju (16k) dan Bakso Goreng Keju (12k) tetap jadi favorit saya, apalagi sekarang kalau pakai kuah kaldu langsung dikasih tetelannya. Sayangnya ngga bisa beli tetelan porsian seperti yang lalu.
Kalau ngga mau makan bakso, disini ada jual aneka mie ayam, siomay dan batagor. Semuanya lebih enak dari kunjungan terakhir saya ke bakso boedjangan yang bikin kapok (cabang lain).
Sempat mencoba Es Durian Kesepian (25k) dan Es Durian Kelapa (25k) enaaakk.

Meskipun ala prasmanan tapi ada staff yang standby dekat meja pengunjung. Oh ya tempatnya terdiri dari dua lantai, tapi malas juga kalau harus naik ke atas bawa-bawa nampan. Sayangnya banyak pengunjung sengaja berlama-lama padahal makannya udah selesai, yaah gitu deh saking pewenya ini tempat ngebakso sampai dikira cafe, lol.

Wb steak ini tempatnya ex sako (saung kopi), selama ruangannya adem ber-AC ngga masalah meskipun interiornya biasa saja.
Pilihan menu cukup banyak, tapi saya langsung tertarik sama promo yang di pasang di meja. 25 % untuk marble steaknya.

Saya pesan Marble Sirloin, 135k sebelum diskon. Potongannya cukup besar dan tebal, tender dan juicy sekali. Sekilas malah kaya makan steak lidah saking membalnya, lol.
Teman saya pesan Marble Ribeye, harganya sama dengan sirloin, rasanya juga ngga jauh beda. Baik french fries maupun mashed potatonya sama enaknya, saucenya juga enak. Sebandinglah dengan harganya.