Darsehsri

Pertama kali mencicipi Boost dan langsung ketagihan. Meskipun harganya sedikit lebih mahal dari Juice biasa, tapi rasa dan manfaatnya sesuai harga. Cocok sekali buat yang lagi diet atau pun memang mau hidup sehat.
Pilihan juice juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita, suka yang asam segar atau manis memanjakan lidah juga ada.

Saya pesan All Berry Bang, perpaduan strawberry, blueberries, raspberries, Apple juice dan Yoghurt. Rasanya jelas asam manis segar, pesan di cup paling tinggi ngga terasa cepat habis karena enak dan segar.

Cookies & Cream dipesan anak teman saya, cocok memang buat anak anak. Didominasi rasa manis meskipun mengandung vanilla yoghurt, perpaduan cookies crumbs dan low fat milk-nya bikin pengen terus nyeruput minuman ini.

Kunjungan pertama ke % arabica, ini outlet keduanya, letaknya di lantai dasar ashta, paling pojok. Dengan lighting terang benderang, jalur antrian sudah di pasang dari pagi, memang ngga lama setelah saya duduk, antrian mulai mengular.
Coffee bar-nya memanjang, didominasi warna putih, terkesan bersih, berbagai merchandise yang bisa dibeli juga terpajang di salah satu dindingnya.

Di bagian paling ujung bisa mengintip area roasting, tapi saya kurang tertarik karena pengunjung mulai ramai.

Pesan menu andalan disini,
Spanish Latte (53k)
Sesapan pertama, sensasi smooth di lidah terasa saat foam tipis masuk ke dalam mulut, cenderung lebih bold dari latte biasa, tapi rasanya cukup creamy. Meski latte ini cukup bold tapi sukses ngga bikin perut mulas.

Dark Latte (59k)
Baristanya menyangkal kalau ini mocha hehe tapi dari rasa mirip banget sama mocha, saya suka karena pahit coklat dan kopinya pas, akhirnya di kunjungan berikutnya ketagihan order yang ini.

Almond Croissant
Saat itu pilihan kudapan hanya croissant, jadinya pilih almond croissant yang cukup buttery. Bagian atasnya cukup manis, kudapan ini menurut saya lebih cocok bersanding sama americano atau manual brew.

Blacklisted ini termasuk salah satu resto yang cukup sering saya kunjungi waktu awal-awal mall ini buka.
Interiornya di dominasi warna hitam dengan aksen kuning, tempat duduk bisa di pilih di dalam atau pun di area selasar mall. Pelayanan juga cukup bagus dari dulu.

Menu favoritnya tentu saja Blacklisted Burger (80k), burger dengan carchoal bun berukuran cukup besar, mengapit beef patty tebal dan melted cheese penambah rasa nikmat. Seporsi dilengkapi french fries renyah dan coleslaw. Saya suka beef patty-nya ngga keasinan dan bunnya padat tapi lembut.

Pesanan lainnya, saya pilih Fish n Chips (69k) meskipun ini starter umum dijumpai di banyak resto, tapi di Blacklisted termasuk fish n chips kesukaan saya. Potongan ikannya one bite size, ngga ribet saat menikmatinya. Saus tar tarnya juga pas, ngga terlalu asam.

Strawberry Honey (38k) salah satu minuman andalan disini, asam segar.

Usai makan siang di Arts Cafe, saya lanjut menghabiskan hari ke the writers bar yang berada di area lobby hotel Raffles.
Interior mewah dengan lighting kekuningan, terkesan hangat. Dinding penuh karya seni juga jendela berkesan yang menambah kesan megah

Saya dan teman pesan Stamford Tower (350k), sajian high tea terbilang unik, piring saji di susun dalam bird cage, posisi teratas diisi scones, piring kedua sweets dan paling bawah aneka kudapan savoury.

Karena saya lebih suka makanan asin, jadi cuma menikmati kudapan savoury saja, semuanya enak, saking enaknya sampai lupa nama masing-masing makanannya hahaha.

Yang suka kulineran pasti senang berkunjung kemari, bisa menikmati aneka jenis makanan dari beberapa resto yang kumpul di satu tempat.
Area resto solo kini jadi tempat teramai karena banyaknya tenant yang hadir, salah satunya Pasta Bomb ini.

Bangunannya terlihat paling modern, berwarna putih dengan kursi semen dan tanaman hias yang menurut saya bikin betah duduk, diantara outdoor tenant lainnya.

Pasta Jamur Dabu-dabu (19k)
Ini enak banget menurut saya, berhubung memang suka sama pasta yang simple, pedas, jadi cocok banget di lidah.
Potongan tomatnya banyak, segar, osengan jamurnya juga pas, ngga overcooked.

Pasta Chicken Curry (22k)
Kalau ini cocok buat yang suka olahan curry, anak anak juga bisa makan karena bumbunya ngga pedas, potongan ayamnya juga banyak, ngga pelit.

Berlogo gambar kepala sapi, Formost menarik perhatian saya saat melintasi pertokoan ini. Dengan tagline "The Authentic Taiwan Hotplate" bikin tanda tanya besar, seperti apa sajian ala Taiwan.
Restorannya terdiri dari dua lantai, rapih tapi kurang nyaman kursinya. Dinding restoran dihiasi peta Taiwan dan tulisan i love Taiwan besar di belakang kasir menarik perhatian pengunjung.

Di luar dugaan, makanan yang saya pesan enak, kecuali dessertnya.
Wagyu Hotplate with Taiwan Special Sauce (75k) berupa mie lebar dengan sauce ala Taiwan dan Wagyu steak berukuran besar, wow. Untungnya saya dan teman sharing karena porsinya nendang banget.
Rasanya cukup unik, kaya perpaduan bbw sauce dan blackpepper, ngga pedas meskipun warnanya kemerahan. Wagyunya juicy, meskipun ngga tau ini grade apa tapi untuk harga segini dengan steak selebar tangan juga tebal sangat sangat worth it.

Sudah terlanjur pesan, meski kekenyangan tetap disantap juga, dessert andalan Formost berupa Kembang Tahu Taiwan (15k), sayang sekali agak asam, bau tahunya cukup menyengat buat saya, gulanya pakai gula putih jadi kurang ngeblend, mungkin kembang tahu khas Taiwan begini.

Teman minta ditemani ke Mardin baklava cabang Kemang ini setelah lihat postingan saya beberapa waktu lalu di cabang lainnya. Tempatnya jelas beda jauh sekali, disini lebih luas, elegan dan nyaman.

Aneka baklava terpajang di showcase besar, menggugah selera, saya yang kurang menyukai makanan manis pun tetap ngiler kalau lihat begini.

Beli Assorted Baklava dan Full Pistachio baklava (160k), sependapat dengan teman, makan dessert ini paling cocok sama teh hangat. Sayangnya saya harus takeaway padahal pengen banget mencicipi sajian lain di restorannya.
Next time mampir lagi, selain suasananya yang nyaman, pelayanan disini pun bagus jadi bikin pengunjung betah.

Mengenal pempek selamat ini sudah lima tahunan lebih, berawal dari oleh oleh teman yang pulang kampung ke Palembang. Dari situ mulai ketagihan dan beberapa kali sempat beli online.
Kalau menurut saya rasanya lebih enak yang saya beli online ketimbang pas makan di restorannya.
Tapi ngga menutup kemungkinan saya bakal revisit juga karena selain tempatnya nyaman, pelayanannya juga bagus, terutama servernya.

Bisa dibilang ini resto pempek terkeren yang pernah saya kunjungi, ACnya juga kencang, mantap.
Area tempat duduk di desain seperti coffee shop. Nah disini juga memang menjual minuman kopi, tapi sayang sekali saya ngga mencicipi.

Harga satuannya sedikit lebih mahal di banding pempek pada umumnya, seperti otak-otak, Pempek Panggang di hargai @9.5k
Pempek balok kecil, goreng bawang, kulit, pastel, risol, telur kecil dihargai @8.5k

Dari sekian menu yang di pesan, favorit saya pempek telur kecil dan otak otaknya, terasa sekali ikannya. Oh ya wajib di coba juga Kerupuk Ikan (30k), ini agak jarang di temui, kerupuk kulit ikan ini renyah dan mudah di kunyah, cocolannya sambal hitam pedas manis khas Palembang, enak sekali.
Karena di luar gerah banget jadi pesan Es Teh Tawar (20k) ngga pake lihat harga hahaha.