Dwi Izaldi

Es ini buka menjelang malam dan di depan ruko semanan gitu. Selain macam-macam es, ada juga di sebelahnya gorengan sama kue bantal dan cakwe. Tapi kali ini gue cuma mesen es telernya doang. Rasanya seger banget, porsinya cukup banyak. Isinya standard es teler ya, ada alpukat, nangka, sama kelapa, terus di atasnya es serut dan dilengkapi dengan susu kental manis. Harganya juga murah. Cocok banget buat yang segar di malam hari.

Waktu itu gue sama keluarga lagi jalan ke TA dan memutuskan untuk jajan ke Chatime, dan antriannya cukup panjang. Tempat duduknya pun abis, karena penuh semua. Karena kita emang lagi pengen banget, yaudah deh tetep ikutan manjangin antriannya. Kita pesen Matcha Red Bean Latte (L) gak pake additional topping karena udah ada red bean termasuk di dalamnya, Superior Pure Cocoa (L) pake topping pudding, sama Vanilla Milk Tea (L) pake topping pudding juga. Sebetulnya kita prefer pearl, tapi stoknya udah abis, begitupun juga sama bubble dan coffee jelly.
Buat kalian yang mau pesen matcha red bean, gue sarankan agar ngurangin gulanya, karena kalo gulanya 'normal' bakal super manis, karena red bean-nya Chatime itu udah manis. Gue salahnya kemaren pesen pake gula 'normal' jadi sayang banget karena kemanisan, gue cuma sanggup abisin 1/4 ukuran dari large cup itu hiks. Untuk Superior Pure Cocoa emang enak sih menurut gue, cocok buat yang suka coklat. Tapi emang pasangan yang pas itu pake pearl, karena gue gak suka egg pudding sih ya haha. Gue juga nyoba Vanilla Milk Tea. Nah yang ini pertama kalinya sih gue coba, dan cukup enak lah, gak terlalu berat padahal gulanya 'normal'.
Pelayanannya bisa dibilang cepet sih, soalnya antrian panjang tapi cepet juga abisnya karena mereka cukup sigap ngebuatin minumannya. Sayangnya, tempat mereka terkesan jorok. Mungkin karena super rame kali ya, jadinya ada tumpahan minuman lah, meja sama kursi gak keatur lah, masih ada cup Chatime sisaan lah. Menurut gue gak salah mereka sepenuhnya sih, coba sebagai pembeli juga kita seenggaknya ikut bantuin mereka dengan cara nggak ninggalin sisa Chatime kita di meja, atau kalo udah selesai geser dikit lagi kursinya.

Udah lama ya sebetulnya ngeliat stall ini di TA, tapi baru sempet kemarin untuk nyicipinnya, karena mama penasaran banget sama rasanya. Varian skewers-nya gak begitu banyak, cuma ada sekitar 7-10 mungkin, dan yang ngelayanin juga cuma satu. Kita nyoba Fish Ball sama Fried Siomay. Harganya rata-rata 10 ribuan. Dari penampilan sih gue gak begitu tertarik sih. Fish Ball kayak bakso 3 biji ditusuk sate, sedangkan Fried Tahu juga 3 biji tahu yang digoreng kering dilapis tepung dan ditusuk sate. Gue nyoba fish ball, gila itu asin amat, super asin sampe gue gak bisa ngabisin satu bijinya. Kalo fried siomaynya yang lumayan enak. Sebijinya berukuran gede dan bentuknya kotak haha.
Buat beli lagi? Gue sih enggak. Buat kalian yang penasaran? Hmm gue juga gak menyarankan sih, penampilannya juga gak bikin pengen-pengen banget atau gak mengundang banget, harganya juga menurut gue gak worth it, mending dengan duit segitu beli tempura sebiji di resto udon di lantai bawahnya haha.

One of my favorite places whenever I hang out around this area. They have nice ambiance, few walks from my sister's house, has splitted areas for smoking and the non one, sell Palembangnese food, and the most important one, they also open the fruit market at their first floor, while the cafe is at the second one. 

Es Kacang (4/5) soooo generous at giving the red bean. Moreover, it has the right level, not too sweet nor too bland. It was quite big, either you share it up or you nom-nom it yourself but feeling quite filled up, later then. The Banana Split was also quite satisfied. The banana was fresh, not too mention they also sell it, and it topped with 3 scoops of ice cream: chocolate, strawberry, and vanilla. It completed with hot fudge chocolate and some sprinkles. Seriously, it was my guilty pleasure hahaha. 

Another dish was the original pancake.

When you hear original pancake, what do you expect, eh? Two stacks of pancake and then poured by maple syrup? Maybe there are little extras, such as slices of bananas or strawberries? But, funny things is, the original pancake version of them is two stacks of pancake and at the top of it was 2 scoops of chocolate ice cream, poured by hot chocolate sauce. So it was all about chocolate, I guess they should change the name into 'Chocolate Pancake'. Despite of the its name, yeah I was quite satisfied because they were so generous at the portion and it came quite great, too. Their Tahu Pong has no special in it, just 5 pieces of fried tofu and dip spicy sauce. 

Banana Split
Come in with two pieces of cavendish, and 3 scoops of ice cream: vanilla, chocolate, and strawberry. Completed with astor and choco sauces. Sweet indulgence!

I also tried their Durian Bread. At first I didn't expect anything, but hey it hitted my tounge and made it as a top notch! The filling is a real durian, so it was also fragrant. The bread was soft and warm and fluffy (I'm starting to drool now), and they claimed their bread has no preservatives and it was homemade. One of a kind, though.

PS: they have free wifi and if you're lucky, they could give you voucher 

Sebenernya modal iseng doang sih kesini, karena tiap lewat pasti sepi. Ternyata bener aja, pas gue dateng kesini tempatnya sepi banget, padahal lagi weekend dan jam makan siang. Tempatnya sebenernya cukup gede, terus ada sofa gede yang cukup empuk, cuma sayang tempatnya menurut gue rada remang-remang terkesan gelap. Kalo soal makanannya:
- Nachos: porsi nachosnya dikit bangeeeet sedih deh, terus toppingnya macem guacamole juga kurang, cuma alakadarnya doang. Nachosnya juga pas dateng gak hangat gitu, jadi rada garing
- French Fries: yang ini juga porsinya dikit banget, terus french fries disini di atasnya ada semacam saus keju (tapi dikit banget) jadi bikin kentang gorengnya lengket dan gak kriuk kriuk seperti yang gue harapkan.
- Penne Chicken: porsinya cukup petite dan rasanya sedikit hambar. Penne-nya meskipun gak kenyal tapi gak kelembutan dan juga gak terlalu keras juga.
- Pizza Manzo In Manzo: pizza ini main star! Cukup mengobati rasa kekecewaan gue sama pesenan-pesenan sebelumnya. Pizzanya ada 8 slice gitu dan adonannya juga tipis kering jadi ada sensasi crunchy pas digigit. Suka banget sama pizzanya

Siapa yang gak tau sama Cha Time? Bubble drink ala Taiwan ini udah dari dulu ngehits banget, sampe sekarang pun masih cukup eksis dan tetep rame dimanapun. Sebenernya gue gak terlalu ngefans banget sih sama minuman ini, tapi lumayan lagi dapet kupon potongan 10 ribu minimal pembelian 20 ribu haha. Gue beli Jasmine Green Tea ukuran large dengan additional toppingnya pearl. Gue pun mesen supaya sugar less dengan ice medium. Diminumnya pas banget di tengah siang bolong, jadi makin seger. Buat penyuka teh tanpa gula, cobain aja ini. Gue sukanya adalah mereka ngasih topping pearl itu selalu gak pernah pelit. Gue selalu pas minumannya udah abis, pearl-nya masih banyak haha. Untuk harga, sebenernya Cha Time terjangkau banget, dan gampang buat ditemuin dimana-mana.