Fensi Safan

Kapan lalu makan ini enak.
Sekarang ajak keluarga makan2, lha kok menurutku beda ya.

1. Pork ribsnya tetep besar sih cuma dgingnya gak setebel yang sebelumnya
2. Sate babi : dagingnya kurang fresh gitu
3. Nasi goreng : yang ayam habis, ganti telor dan asin.
4. Mie goreng : asin juga
5. Es capucino : kurang manis, kurang kopi

Wah kok beda ya..

Pork platter 2 isinya :
- babi kriuk (tetep enak)
- sate babi (g enak, gak fresh)
- sancam pete (goreng tepung, masak kecap, asin)
- kentang goreng (biasa aja)

Oh ya tadi juga pesen menu yang sama 2 macam, keluarnya 1-1 gak barengan, nunggu jedanya lama banget.

Entah kapan pertama kali cobain auce ini.
Dulu waktu harganya 150an ++, sekarang jadi 168++

Suka pilih yang grill, paket reguler aja udah puas kok. Pilih beef dong biar gak rugi..
Pilihan beef ada yang karubi dan rosu.
Karubi : tipis dan banyak lemak.
Rosu : tebal, seperti steak, empal ato apalah.
Untuk minta ini harus pencet bel dan order per plate.
Chicken cheese sausage, biasa aja.

Kalau untuk buah, nasi, miso soup, sushi bisa ambil sepuasnya.

Kali ini alat bakarnya, api tidak merata. Kata pelayannya terkena angin . Jadi, gosong sebelah deh.

Malam ini tiba2 kelaparan melanda.
Berhubung lagi di sby dan mager untuk keluar cari makan.
Minta tolong deh sama abang gojek buat beliin bubur mang endut.

Beneran rasanya ueenaaakkkk, asin pas, rasa mericanya pas, sambelnya enak. Apalagi hangat2, diceplokin telur ayam kampung 1/2 matang..
Hmmm enak buanget.
Gak nyesel bayar ongkir mahal

Jujur ini LEBIH ENAK dari kompetitor di jalan K*d*n*d**o

Kalau ke sini selalu pesennya empal penyet.
Empalnya sudah disuwir2 dan digoreng kering, khas banget.
Yang kefoto cuma, si empal.
Sayur asemnya kurang suka, manis dan kurang asem

Mau makan jajan pasar yang berkelas ya ke sini aja. Buanyak macemnya, sampai bingung pilihnya.
Lumpia basah, biasa rasanya, sausnya kental banget.
Es kopi susu, enak, manisnya pas. Cocok buat temen makan lumpiaku.

Suasananya bikin betah berlama-lama di sini.
Enak... Cocok buat nyantai2.

Pergi sama orang2 tua, anak2, dewasa, komplit.
Kadang bingung mau makan apa yang semua suka. Ya ini andalannya, yoshinoya.
Mau ayam, sapi ada semua.

Beef only yang original : lebih gak asin ya dibanding makan yang di sidoarjo. Ini lbh enak, asinnya pas.
Big fried chicken : sama lah kayak lainnya. Ayam goreng tepung biasa.

Kasian loh kedai kopi ini tempatnya di blakang2.
Keliatan kalau orang dari transmart naik lewat eskalator.
Nyobain menu yang katanya cuma awal januari.

- Red velvet oreo : warnanya serem ah pinknya, ada remahan/hancuran oreo di atas minuman, tidak terlalu manis - mungkin kalau krimnya oreonya kecampur manisnya jadi pas, rasa lumayan enak, creamy2nya terasa campur oreo, enaaaakkk...
Harusnya ada sendoknya buat makan oreonya, karena kalao disedot masih ada sisa2 oreo. Sayangkan.. Untung aku bawa sendok

Tempatnya kurang nyaman sih dan parkirnya agak susah kalau bawa mobil.

Tahu campur : kuahnya kurang mantap, seperti kurang petis karena biasa makan yang mantap di sidoarjo. Tapi lauknya, banyak dagingnya dan empuk. Enaknya itu disajikan panas.

Tahu telor : enak, bumbunya mantap dan banyak.

Bakso kenangan jaman sekolah dulu.
Bakso poya satu2nya yang pernah kumakan. Mungkin sekarang sudah banyak.
1 porsi, isi kasar, halus, kotak, puyuh, siomay, tahu dan gorengan (16k)
Bisa ambil poya sepuasnya di meja.

Gorengannya keras, tapi kalau dicelupin rasanya enak.